- Beranda
- Sains & Teknologi
Cukup Nggak Cukup Aku Tetap Masuk
...
TS
Third.Reich
Cukup Nggak Cukup Aku Tetap Masuk
Kira-kira apa yang akan terjadi jika ada sebuah kardus kosong yang tergeletak di sebuah ruangan dan kemudian ditemukan oleh seekor kucing ? apa yang akan dilakukan kucing itu terhadap kardusnya ?
Yap ! benar sekali ! makhluk berbulu itu akan masuk atau duduk di dalamnya. Sepertinya hal ini sudah menjadi rahasia umum di seluruh penjuru planet ini ya. Kucing kecil dalam kardus besar atau kardus besar berisi kucing kecil, itu sama saja, karena yang ada dalam benak si kucing adalah “If I fits, I sits”.
Agan-agan yang pelihara kucing di rumah pasti sudah tidak asing dengan fenomena tersebut di atau bahkan sering banget terjadi di rumah kita. Dan tahu nggak sih ? agar fenomena ini terjadi ternyata tidak harus membutuhkan sebuah kotak atau kardus secara nyata loh. Lah maksudnya apa ? maksudnya adalah…tidak hanya kotak dalam bentuk 3 dimensi tapi semua yang berbentuk persegi atau kotak.
Misalnya, selembar kertas, sebuah laptop, bingkai foto, atau baju yang dilipat menjadi bentuk persegi, segala sesuatu yang berbentuk persegi/kotak akan memicu insting “duduk di dalam kotak” yang dimiliki si kucing.
Pada tahun 2017 ada sebuah tagar #CatSquare yang menjadi trending di twitter terkait isu ini. Hanya dengan menempelkan sebuah kotak atau persegi kosong di lantai ternyata sudah cukup untuk memancing seekor kucing agar duduk atau tidur di dalam kotak / persegi kosong itu.
Beberapa tahun kemudian, tagar ini nantinya akan membantu seorang peneliti yang juga seorang psikiater hewan yang bernama Gabriella Smith di Hunter College, City University of New York yang melakukan sebuah eksperimen untuk mempelajari kesadaran yang dimiliki kucing. Pada bulan April 2021, penelitiannya yang berjudul “If I Fits, I Sits : A Citizen Science Investigation Into Illusory Contour Susceptibility in Domestic Cats”, dipublikasikan oleh Applied Animal Behaviour Science.
APAKAH KOTAKNYA HARUS NYATA ?
Smith sudah melihat tagar #CatSquare di Twitter dan mengetahui bahwa kucing pun akan masuk atau duduk di dalam sebuah kotak persegi yang terbuat dari lakban yang ditempelkan di lantai, jadi tidak hanya kotak atau persegi dalam bentuk 3 dimensi. “Kemudian pertanyaannya adalah, apakah kotak persegi itu haruslah sebuah benda nyata ?”, kata Smith.
Smith sudah melihat tagar #CatSquare di Twitter dan mengetahui bahwa kucing pun akan masuk atau duduk di dalam sebuah kotak persegi yang terbuat dari lakban yang ditempelkan di lantai, jadi tidak hanya kotak atau persegi dalam bentuk 3 dimensi. “Kemudian pertanyaannya adalah, apakah kotak persegi itu haruslah sebuah benda nyata ?”, kata Smith.
“Ketika kita bertanya-tanya, ‘apa yang dilihat oleh hewan’ ? orang akan cenderung berpikir menggunakan anjing karena anjing lebih mudah dilatih”, ungkap Smith. “Akan tetapi kucing adalah kandidat yang sempurna karena kita sudah mengetahui bahwa mereka akan duduk atau masuk ke dalam sebuah persegi dua dimensi”.
Bukan hanya karena kita tidak perlu melatih kucing untuk melakukan hal ini, mereka bahkan tidak perlu datang ke laboratorium untuk melakukannya. Para pemilik kucing (atau lebih tepatnya kucing menganggap mereka sebagai Budak atau Pelayan) dapat dengan mudah membuat sebuah bentuk di lantai dan melihat reaksi si kucing.
Dengan demikian, untuk pertama kalinya lahirlah sebuah eksperimen untuk meneliti kesadaran kucing dengan menggunakan ilmuwan sipil sebagai penelitinya. Dan tidak ada waktu yang lebih baik untuk melakukannya selain di masa Pandemi Covid-19 ini bukan ?
Kemudian pada bulan Juni 2020, di Twitternya, Smith mengumumkan pendaftaran untuk para sukarelawan. Pada waktu itu sebagian besar negara di dunia sedang melakukan lockdown dan para pemilik kucing juga berusaha mengisi waktu dengan aktivitas di rumah. Smith juga mengatakan “Kucing memiliki performa terbaiknya di rumah. Jika di Laboratorium, banyak hal yang bisa mengalihkan perhatian mereka sehingga mereka tidak akan berperilaku alami.
Smith mendesain eksperimennya sedemikian rupa agar manusia dapat mengumpulkan data dari kucing selama 6 hari. Para sukarelawan yang terpilih diberikan instruksi dalam bentuk template untuk dicetak. Template pertama adalah sebuah kotak persegi untuk ditempelkan di lantai dan yang kedua adalah satu set gambar “Pac-Man”yang membentuk sebuah ilusi optik berbentuk persegi.
Secara resmi, ini disebut dengan “Kanisza Square”, yang artinya sejumlah kepingan gambar yang membentuk sebuah gambar utuh di dalam otak kita. Pikiran kita melihat sebuah gambar, dalam hal ini adalah sebuah persegi di dalam ruang kosong.
Seperti yang bisa kita lihat, jika kita menghadapkan Pac-Man dengan bagian mulut yang berhadapan satu sama lain, maka kita bisa melihat ilusi bentuk persegi di lantai.
Apa yang terjadi ? mata kita cenderung mencari pola dengan cara menghubungkan keempat titik. Jika kita mengubah posisi Pac-Man kearah yang berlawanan, mulutnya saling membelakangi satu sama lain, maka kita tidak akan melihat bentuk yang signifikan. Nah, apakah kucing melihat hal yang sama ?
Sebenarnya, Smith melakukan eksperimen ini dengan ekspektasi yang bisa dibilang rendah. Ia benar-benar penasaran terhadap jawaban untuk pertanyaan yang ada di benaknya : Apakah kucing akan benar-benar duduk atau masuk ke dalam kotak yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata ? ia tidak punya gambaran khusus tentang apa yang mungkin akan dilakukan kucing.
HASIL EKSPERIMEN
Smith mengumpulkan data eksperimennya selama musim panas tahun 2020, bersamaan dengan seluruh partisipan yang mengirimkan video berdurasi 5 menit tentang template kertas yang digunakan untuk eksperimen. Jika kucing memposisikan dirinya di dalam template selama setidaknya 30 menit, maka itu dianggap sebagai sebuah poin data yang sah. Tapi tentu saja, kucing tetaplah kucing, sebagian dari kucing-kucing itu hanya berjalan berlalu-lalang melintasi template yang ada di lantai tanpa mempedulikan atau masuk dan duduk di dalam template tersebut.
Smith merekrut sebanyak 500 partisipan dan 30 diantaranya berhasil menyelesaikan keseluruhan rangkaian tes selama 6 hari. 9 kucing memilih setidaknya satu dari template kertas dan duduk atau masuk di dalamnya beserta keempat kakinya selama kurang lebih 3 detik. Meskipun datanya terbilang kecil, tapi faktanya kucing memang cenderung memilih ilusi Kanisza Square, sama seperti mereka memilih selotip persegi yang ditempelkan di lantai. Mereka lebih sering memilih keduanya daripada Pac-Man yang diposisikan saling membelakangi satu sama lain.
Smith mengungkapkan bahwa kau tidak perlu memiliki hewan peliharaan yang cerdas untuk berpartisipasi dalam studi semacam ini. “Yang perlu kau lakukan adalah mengikuti instruksi yang ada”, selanjutnya biarkan peliharaan kita yang melakukan tugasnya, ini semua akan menjadi data, inilah sains”, ungkapnya.
Bagi sebagian orang mungkin riset ini nampak tidak terlalu menghasilkan sesuatu yang signifikan, tapi memberikan sudut pandang baru dalam dunia psikologi hewan. Sekarang kita tahu bahwa kucing dapat menghubungkan sejumlah titik dan melihat sebuah pola berbentuk persegi yang sebenarnya tidak nyata. Hal ini juga memberikan potensi baru untuk mengembangkan riset selanjutnya.
Smith mengatakan, “kita mungkin pernah melihat video dari kebun binatang yang memperlihatkan kucing besar yang duduk di dalam kotak, dan ini adalah sesuatu hal yang sangat masuk akal karena itu seperti sebuah tempat yang aman semacam sebuah gua atau sarang”. Tapi apakah kucing liar akan duduk di dalam atau di sisi luar dari sebuah persegi ? atau apakah Kanisza Square itu sebenarnya bukanlah sebuah persegi ?
Pada akhirnya, inilah bagian yang paling menyenangkan dari sains, mempertanyakan segalanya, dan mencari jawabannya dan kemudian jawaban yang kita temukan itu akan memicu munculnya pertanyaan baru.
Demikian Trit singkat ane gan.
Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
0
351
1
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
15.7KThread•12.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya