ISIS akhirnya mengakui bahwa mereka adalah dalang dua ledakan di pemukiman Muslim Syiah, di Kabul, Afghanistan pada Rabu 17 November 2021.

Dalam ledakan beruntun itu, satu orang dinyatakan tewas, enam lainnya luka-luka, termasuk tiga perempuan.

Wilayah pemukiman Syiah di Kabul belakangan ini menjadi rawan dari serangan ISIS. Bahkan beberapa masjid di Kota Kunduz dan Kandahar ikut menjadi target penyerangan.

"Satu ledakan bom mobil di daerah Dasht-e Barchi, Kabul barat, menewaskan seorang warga sipil dan melukai enam orang lainnnya, " kata Jubir Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Qari Sayeed Khosty, Kamis 18 November 2021.

ISIS semakin gencar melakukan serangan-serangan terbuka, setelah Afghanistan dikuasai Taliban pertengahan Agustus lalu. Mereka bergerak bebas, usai tentara Amerika Serikat meninggalkan negara tersebut.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah mobil hangus dan puing-puing berserakan di jalan. ISIS mengakui perbuatannya tersebut lewat pernyataan yang diunggah di Telegram.

Rentetan serangan menambah tekanan tehadap pemerintah Taliban, yang tengah bergelut dengan krisis ekonomi parah, sekaligus melemahkan klaim mereka bahwa pihaknya telah mengembalikan keamanan di Afghanistan setelah puluhan tahun berperang.

sumber