Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

oghie.santanaAvatar border
TS
oghie.santana
KISAH UMAR BIN KHATAB YANG MAU DI BUNUH
SINOPSIS :

"Umar mengetuk pintu Dar al-Arqam sambil membawa pedang di tangannya dan terlihat sangat marah. Dia hendak membunuh Nabi. Hamzah berkata, “Jika dia datang dengan damai, tidak masalah. Tetapi jika tidak, kita dapat dengan mudah membunuhnya dengan pedangnya sendiri.”



Setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam, dia bernazar akan mengabdikan segala keperwiraan, kesehatan, dan bahkan hidup dan matinya untuk Allah dan agama-Nya. Karena kesungguhannya ini, Rasulullah saw memberinya gelar istimewa, yaitu sebagai  “Singa Allah” (Asad Allah) dan “Singa Rasul-Nya” (Asad Rasulullah).[1]



Dengan bergabungnya Hamzah, agama Islam menjadi semakin kuat. Hamzah, yang nantinya akan menjadi salah satu komandan terbesar Islam, adalah pribadi yang sangat berpengaruh dan pemberani. Dia akan melakukan apa saja untuk melindungi dan membela Nabi dan menguatkan kaum Muslim.



Sebagaimana dikatakan sejarawan Ibnu al-Atsir dalam Kitab al-Kamil fit-Tarikh, kaum Quraisy menganggap masuk Islamnya Hamzah sebagai salah satu faktor utama bagi kemajuan dan kekuatan kaum Muslim.[2]

Tanpa mengesampingkan peran sahabat-sahabat Nabi yang lainnya, yang mana masing-masing memiliki andil tersendiri bagi berkembangnya Islam, namun Hamzah memiliki posisi tersendiri. Dia adalah satu-satunya sahabat yang mana orang-orang Quraisy enggan berurusan dengannya.



Sebagaimana telah ditunjukkan pada riwayat-riwayat sebelumnya, ketika mendengar bahwa Nabi telah dihina dan dilukai kepalanya oleh Abu Jahal, tanpa memberitahu siapapun akan niatnya tanpa basa-basi dia melakukan pembalasan yang sangat keras di depan para tokoh Quraisy itu sendiri dan tak ada seorang pun yang berani untuk melawannya.



Dalam kesempatan lain, Hamzah menunjukkan kembali keberaniannya yang mencolok. Penyiksaan dan penganiayaan terhadap Nabi yang dilakukan oleh Abu Lahab, yang mana masih paman Nabi sendiri, beserta istrinya, Ummu Jamil, tiada bandingannya.

Nabi hidup bertetangga dengan mereka. Mereka tak pernah berhenti melemparkan benda-benda kotor kepadanya. Suatu hari, mereka melemparkan kotoran domba ke kepalanya. Untuk itu, Hamzah membalas dengan menimpakan benda yang sama ke kepala Abu Lahab.[3]



Begitu pula terhadap Umar bin Khattab yang pada saat itu masih belum masuk Islam. Di saat Muslim lainnya begitu ketakutan terhadap Umar, Hamzah menunjukkan sikap yang lain, dia dengan tenang berani menghadapinya.

Pada waktu itu Umar, seorang laki-laki yang tinggi besar dan kuat, telah menjadi musuh bebuyutan Muslim. Dia memiliki reputasi temperamental dan cinta kepada puisi-puisi dan minuman keras. Suatu waktu dia dikabarkan akan membunuh Rasulullah saw.[4]

Ketika Umar mendengar bahwa Nabi sedang berada di Dar al-Arqam, dia bergegas ke sana berharap untuk menemukan beliau. Dia mengetuk pintu, dan salah satu sahabat Nabi mengintip melalui celah untuk melihat Umar.


Simak Selengkap nya di



0
1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.