Membicarakan ponsel pintar di tanah air tentu tak lepas dari produk China yang hampir unggul di semua lini, dimana Samsung? Dimana Nokia? Dimana Sony? Bahkan iPhone sekalipun!

Di Indonesia nama brand besar itu dianggap kurang power, karena spek mewah harga bikin merinding sedangkan yang dicari spek mewah harga kaki lima pas dikantong dan merakyat sukur-sukur sudah NFC.



NFC dikalangan smartphone China memang berada di angka Rp 3 jutaan, namun dengan hadirnya Infinix yang membawa perubahan untuk menghantam kejayaan Xiaomi dan brand lainnya di tanah air maka lahirlah Infinix Hot 11S, bahkan ponsel ini bisa dibilang mempunyai fitur NFC namun dengan harga di Rp 2 jutaan.

Dengan batere 5000 mAh dan spesifikasi yang lumayan karena bisa dibilanng Infinix adalah pengendali chipset mediatek, terutama Mediatek G88 cukup stabil di Infinix, sedangkan Xiaomi masih kewalahan untuk menaklukkan seri G dari Mediatek. Apalagi ditunjang layar 6,78 inci yang beresolusi FHD+ dengan refresh rate 90Hz.



Entah apa yang ada dipikiran Infinix, kenapa nekat untuk bersaing menaklukkan pasar Indonesia yang sangat sulit untuk jadi raja di deretan brand yang lebih dulu hadir.

Terlebih strategi Xiaomi yang diambil, tentu ini termasuk langkah yang berani karena saat ini Xiaomi sedang diterpa isu ponsel gacha bahkan bila dipadukan dengan mediatek performa Xiaomi tidak seganas ketika mereka menanamkan chipset snapdragon yang lebih powerfull.



Namun Infinix dengan mediatek memberikan hal yang berbeda, dimana seakan tenaga chipset ini pun dikeluarkan secara maksimal. Entah apa yang menyebabkan Infinix bisa menundukkan mediatek, apakah karena UI nya? Namun yang jelas Mobile Legend selalu menjadi jualan mereka supaya game ini bisa dimainkan dengan nyaman di rata kanan pada ponsel besutan anyarnya.

Bahkan Ram yang ditawarkan rata-rata besar dengan internal yang cukup besar juga namun harganya lebih ekonomis dibandingkan kompetitor.

Bila terus menerus Infinix menjadi gila bukan tak mungkin akan memakan pasar Xiaomi, bahkan dengan sales yang bisa genjutsu ala vivo dan oppo bendera Infinix akan semakin bisa bersaing di Indonesia.



Tapi kalau mau menggoncang pasar ponsel dunia, Infinix belum saatnya karena Xiaomi masih bertengger di tiga besar melawan Samsung dan iPhone.

Kalau kamu sendiri bagaimana gan? Apakah Infinix bisa mengikuti jejak Xiaomi atau akan tumbang! Apalagi pusat desain mereka berada di Perancis, walau pusat litbang berada di Shanghai dan produksi di Shenzhen. Apalagi ponsel mereka sering dibenamkan batere cukup besar karena pasar asia tenggara erat kaitannya dengan mobilitas tinggi dan game.

Bandingkan dengan Jepang dan Amerika dimana batere produk unggulan ponsel mereka tidak terlalu besar, karena masyarakatnya hanya bermain medsos di smartphone dan komunikasi biasa, foto selfiepun hanya untuk upload IG kalau untuk gaming mereka lebih senang di PC atau Playstation, X Box, Wii dan lainnya.



Sedangkan di Indonesia? Banyak kaum rebahan yang kecanduan game mobile. Disinilah Infinix melihat peluang terbukti sejak tahun 2015 masuk Indonesia sekarang brand ini mulai diperhitungkan.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google