Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

0ld.schoolAvatar border
TS
0ld.school
Minta Publik Tak Bahas Lagi Soal PCR, Bahlil: Sudah Selesai Itu Barang


TEMPO.COJakarta -Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meminta semua pihak untuk mengakhiri isu polemik tes PCR yang belakangan mengemuka. Sebaliknya, ia mengajak semua pihak untuk menatap masa depan yang lebih baik. Pasalnya, ia mengatakan bahwa upaya mengendalikan Covid-19 tidak mudah dan membutuhkan kerja keras.

"Untuk abang saya, senior saya, teman saya aktivis, sudahlah saya mengerti masalah PCR itu, sudahlah jangan terlalu berepisode terus, sudah selesai lah itu barang. Yang penting adalah bagaimana menatap masa depan lebih baik," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Kamis, 11 November 2021.

Tes PCR menjadi sorotan publik setelah pemerintah sempat menjadikan hasil tes tersebut sebagai syarat perjalanan udara di wilayah Jawa-Bali. Pemerintah juga sempat mewacanakan untuk memperluas penerapan syarat itu untuk moda transportasi lain dengan dalih mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 pada periode Natal dan Tahun Baru.

Perkara PCR semakin menjadi polemik setelah adanya dugaan bahwa ada dua nama menteri yang terlibat dalam bisnis tes usap PCR. Keduanya yaitu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hingga Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Menurut Bahlil, pemerintah selama ini terus berupaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 masih terjaga di kisaran 3,5 persen.

Peluang memperbaiki pertumbuhan ekonomi di kuartal IV, menurut Bahlil, sangat terbuka lebar lantaran kasus pandemi Covid-19 sudah bisa terkendalikan. Selain itu, kepercayaan publik di dalam dan luar negeri juga diklaim semakin membaik seiring transformasi ekonomi yang akan dibangun pemerintah.

"Ini lah momentum kita utuk kita bersama untuk beritakan yang bagus saja, dalam konteks yang objektif. Jangan sampai seperti orang salat, yang didorong sunahnya, yang wajib tidak kita lakukan. Wajibnya bagus, kadang yang sunah agak tercecer-tercecer dimainkan seolah sunahnya ini yang terus yang salah," ujar Bahlil.

Menurut dia, pemberitaan yang kurang baik dapat merugikan lantaran membuat orang tidak percaya kepada Indonesia. "Sekalipun kita pemerintah kerjanya sudah maksimal, kalau media tidak membantu saya pikir tidak akan dapat hasil maksimal."







Spoiler for Sumber:






Se Geng saling membelaemoticon-Lempar Bata
0
1.7K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.