KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu hal penting yang bisa menurunkan risiko penyebaran Virus Corona adalah vaksin Covid-19. Namun, bukan berarti penerima vaksin menjadi kebal terhadap virus dan tidak bisa menularkan penyakit tersebut ke orang lain.

Meski demikian, bukan berarti Anda menjadi mengurungkan niat untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19, ya. Meski tertular setelah divaksin, efek Covid-19 yang Anda rasakan tidak terlalu parah. Kebutuhan perawatan rumah sakit dan risiko kematian akibat penyakit itu juga menurun drastis.

Mengutip dari E Times (timesofindia.indiatimes.com), penerima vaksin biasanya tak menunjukkan gejala Covid-19. Hal itulah yang membuatnya cukup berbahaya. Tanpa sadar, Anda bisa menularkan Virus Corona ke orang lain baik yang telah divaksin lengkap maupun yang belum vaksin sama sekali. Apalagi mereka yang berada di satu ruangan yang sama dengan Anda.

Baca Juga: Dapat izin BPOM, ini efek samping vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun

Hasil penelitian menyebutkan bahwa risiko penularan Virus Corona dari orang yang tinggal serumah adalah 38%. Apabila orang lain yang tinggal serumah dengan Anda juga sudah divaksin, risiko penularannya turun menjadi 25%.

Mengutip dari E Times, hasil penelitian itu didapat dengan 440 rumah tangga di London dan Bolton yang melakukan Tes Covid PCR dari September 2020 sampai September 2021. Tak hanya penerima vaksin dosis pertama, penerima vaksin dosis kedua pun memiliki risiko yang sama.

Baca Juga: Berikut ini urutan gejala Covid-19 yang biasa terjadi

Supaya Anda tetap terhindar dari penularan Virus Corona, penting bagi Anda untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Pastikan untuk menjaga jarak dengan orang lain ketika berada di tempat umum. Selain itu, usahakan untuk selalu memakai masker dan menjaga kebersihan tangan.

Jangan lupa pula untuk selalu menjaga sistem imun tubuh supaya tetap kuat. Anda bisa mengonsumsi makanan bergizi, rajin olahraga, dan lain sebagainya. Mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral tertentu juga bisa jadi pilihan. Namun, pastikan untuk mengonsumsinya sesuai dosis yang disarankan dokter.

Baca juga: Kasus Covid-19 menurun, percepatan vaksinasi harus terus dilakukan

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan mengapa vaksinasi menjadi pertimbangan mengurangi lamanya masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional.

Menurut Nadia, vaksinasi Covid-19 secara lengkap dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 bagi pelaku perjalanan.

"Vaksin lengkap risiko penularannnyaa sangat rendah. Kan semakin banyak yang divaksin juga menentukan penularan setempat," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Masa Karantina Perjalanan Internasional Jadi 3 Hari, Anggota DPR Minta Berdasarkan Riset

Selain itu, kata dia, ketika individu sudah divaksin lengkap, jika terpapar virus corona tingkat produksi virus dapat ditekan.

Nadia pun menyebut, semakin banyak orang yang divaksin dapat mencegah mutasi DNA pada virus corona dan meminimalisasi penyebarannya.

Oleh karena itu, menurut Nadia, masa karantina yang berkurang waktunya minimal bisa menjadi celah masuknya varian baru virus corona.

"Kalau sudah vaksin kedua jumlah virus ditekan dan minimal menularkan walau bisa membuat orang positif. Dengan semakin banyak orang divaksin ini mencegah mutasi DNA juga penyebarannya," kata Nadia

Satgas Penanganan Covid-19 telah menetapkan pengurangan masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional dari lima hari menjadi tiga hari.

Keputusan tersebut tertuang dalam adendum Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.

"Durasi karantina jadi 3 hari untuk pelaku perjalanan Internasional bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/11/2021).

https://www.google.com/amp/s/amp.kon...n-virus-corona