TUJUAN AUDIT DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

Tujuan Audit
Tujuan audit adalah meyakinkan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal tersebut dicapai melalui opini auditor mengenai apakah semua laporan disusun, dalam semua hal material sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang berlaku. Berdasarkan tujuan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan akhir dari audit adalah untuk menyatakan opini. Untuk menyatakan suatu opini seorang auditor perlu mendapatkan bukti yang cukup dan tepat. Sehingga dia bisa menyatakan opini terkait laporan keuangan. Maka untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat tersebut kita perlu melakukan pengembangan atas tujuan tersebut. Ada 5 tahapan pengembangan tujuan audit agar tujuan audit dapat tercapai.
Pengembangan Tujuan Audit

1. Memahami Tujuan dan Tanggung Jawab Audit
a. Tanggung Jawab Manajemen
Manajemen bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan, sesuai dengan kerangka laporan yang berlaku. Menyajikan laporan keuangan yang wajar, untuk tanggung jawab ini manajemen harus mempunyai pertimbangan yang sehat dimana di dalamya terdapat prinsip kehati-hatian. Menetapkan dan menerapkan pengedalian internal yang efektif.

b. Tanggung Jawab Auditor
a) Menemukan Salah Saji Material
Salah Saji material merupakan salah saji dalam laporan keuangan, (salah saji yang terdapat di masing-masing akun, misal salah saji yang ada di akun kas dan pendapatan).
b) Memperoleh Keyakinan Memadai
Merupakan keyakinan yang diperoleh ketika auditor telah mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat untuk menurunkan risiko audit ke tingkatan bawah yang dapat diterima.
c) Skeptisme Profesional
Sikap seorang auditor berpikir kritis terhadap bukti audit dengan selalu melakukan penilaian terhadap bukti audit.
d) Pertimbangan Profesional
Seorang auditor harus memiliki pertimbangan yang profesional
e) Tanggung Jawab Auditor dalam mengidentifikasi salah saji
Dalam mengidentifikasi kesalahan penyajian material auditor bertanggung jawab atas kesalahan yang tidak disengaja.

2. Membagi Laporan Keuangan menjadi siklus-siklus
Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan auditor saat ini menerapkan pendekatan siklus. Pendekatan siklus adalah dimana laporan keuangan akan dipecah menjadi beberapa bagian. Tujuannya agar audit menjadi lebih mudah dilaksanakan.

3. Memahami Asersi Manajemen Tentang Laporan Keuangan
Merupakan pernyataan tidak terang dan terang oleh manajemen mengenai transaksi keuangan akun, penyajian & pengungkapan:
Asersi dikelompokkan menjadi 3 kategori:
a) Asersi tentang golongan transaksi dan kejadian untuk periode yang diaudit.
Asersi ini berhubungan dengan apakah transaksi sudah dibukukan dengan benar dan benar- benar terjadi pada periode yang bersangkutan.

b) Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
Asersi ini bersangkutan dengan apakah asset, liabilitas dan ekuitas sudah dicatat dengan jumlah yang tepat.

c) Asersi tentang penyajian dan pengungkapan
Asersi ini bersangkutan dengan informasi keuangan dan informasi lainnya diungkapkan secara wajar dan pada jumlah yang tepat serta pengungkapan disajikan dengan jelas.

4. Tujuan Audit Terkait transaksi
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi mengikuti dan berhubungan erat dengan asersi manajemen tentang kelas transaksi. Tujuan audit terkait transaksi ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa seluruh transaksi telah dicatat dengan benar.

5. Tujuan Audit Terkait Saldo Akun
Tujuan audit saldo akun mengikuti asersi manajemen saldo akun akhir tahun dan memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti yang tepat dan cukup berkaitan saldo aku. Tujuan audit saldo akun ditetapkan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa saldo akun telah menunjukkan saldo yang sebenarnya.

Bagaimana Memenuhi Tujuan Audit
Dalam memenuhi tujuan audit ada beberapa tahap dimulai dari perencanaan, pengujian, penerapan prosedur, dan penyelesaian audit serta penerbitan.