Selain kejadian itu, banyak hal yang dirasakan atas pengaruh baiknya dari orang yang berkarakter/berpikiran positif. Dari si berkarakter/berpikiran positif inilah saya kerap mendapat dukungan lebih dari motivasi.  Apa itu? yaitu dengan mendoakan. Setiap saya punya masalah dan saya keluhkan ke si karakter positif, dia pasti meyakinkan saya dan kerap mendoakan dengan "Semoga bisa atau semoga hasil maqsud atau semoga yang diharapkan tercapai atau sejenisnya". Alhasil, seiring berjalannya waktu jika kita dikelilingi orang yang berkarakter positif akan mempengaruhi diri menjadi orang yang optimis. Berkeyakinan bahwa segala sesuatu bisa kita taklukan, yang tentunya atas usaha dan doa, serta tak lepas dari kuasa-Nya. 
Berdasarkan tulisan di atas, jadi teringat dengan hadis yang mendukung tentang permisalan seorang teman, kurang lebihnya seperti ini:
"Permisalan teman yang baik dan buruk ibarat penjual minyak wangi dan penjual pandai besi. Penjual minyak wangi, mungkin akan memberimu minyak wangi atau bisa membeli minyak wangi darinya dan kalaupun tidak, kamu tetap mendapat bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, kamu tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap".  

Selain itu, saya pernah membaca tulisan yang berkaitan dengan topik ini, yaitu oleh Zardy Muryadi. Kurang lebihnya seperti ini, "mudah bagi kita untuk menyerah dalam meghadapi situasi, berhenti ketika ada tantangan, dan mundur dari pertandingan. Kita akan selalu menemukan alasan agar membujuk diri kita berhenti meraih yang lebih baik. Terlebih, jika kita dipengaruhi oleh orang-orang yang berkarakter atau berpikiran negatif, maka berkemungkinan kita akan keluar dari kesempatan yang seharusnya bisa kita peroleh".