iqbalfrmAvatar border
TS
iqbalfrm
Apa itu Herd Immunity?
Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin dapat meredam virus SARS-CoV-2 karena dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok.

Menurut World Health Organization (WHO) kekebalan kelompok atau dikenal dengan kekebalan populasi merupakan konsep yang digunakan untuk imunisasi, di mana suatu populasi dapat terlindung dari virus tertentu jika cakupan imunisasi tercapai. Kekebalan kelompok ini dapat tercapai dengan melindungi orang dari virus, bukan dengan memaparkan orang terhadap virus tersebut.

Vaksin dapat melatih sistem imun untuk menciptakan protein yang dapat melawan penyakit, atau yang biasa disebut antibodi. Cara kerja vaksin seperti orang yang telah diimunisasi yang terlindungi dan tidak dapat menyebarkannya, sehingga dapat memutus mata rantai penularan virus.

Ilmuwan WHO Dr. Soumya Swaminathan mengatakan virus SARS-CoV-2 adalah virus yang sangat cepat menular. Karena hal itu, dibutuhkan setidaknya 60-70% dari populasi untuk memiliki kekebalan supaya memutuskan mata rantai penularan.

Pasalnya, jika seperti ini dibiarkan terjadi secara alami (virus hilang dengan sendirinya) membutuhkan waktu yang cukup lama dan memiliki dampak terburuk yang dapat menyebabkan banyak kerusakan lain. Bahkan jika 1% orang yang sudah terinfeksi pada akhirnya akan meninggal dunia. Maka hal ini bisa bertambah menjadi besar, jika dilihat berdasarkan populasi global.

“Karena dengan vaksin kita bisa mencapai imunitas dan herd immunity dengan aman. Sedangkan melalui infeksi alami akan membutuhkan biaya dan manusia yang banyak. Dan tentu saja, pilihan yang lebih baik adalah melakukannya melalui vaksin,” jelas Soumya pada wawancara di program Science in 5 WHO Episode 1.

Oleh sebab itu, menurutnya yang harus dilakukan saat ini dalam rangka membantu memperlambat penularan dengan mengendalikannya atau menahannya adalah dengan cara seperti menjaga jarak, memakai masker saat berada di kerumunan dan sering mencuci tangan.

Hal-hal tersebut sejalan dengan upaya yang terus dilakukan pemerintah, yaitu 5M protokol kesehatan (prokes). Sejak awal pandemi, prokes selalu diingatkan agar menjadi sebuah kebiasaan baru untuk masyarakat.

“Anda juga dapat mendeteksi dan mendiagnosis orang, mengisolasi mereka, kemudian menguji kontak dan karantina mereka. Ini adalah langkah-langkah yang telah terbukti berhasil. Memang kerja keras yang sulit untuk diterapkan, tetapi layak dilakukan karena dengan begitu bisa menyelamatkan nyawa sampai saat kita memiliki obat-obatan yang lebih efektif untuk mengobati penyakit ini dan, tentu saja, vaksin yang aman dan efektif,” ujar Soumya Kepala Peneliti WHO.

Dari hasil survei seroprevalensi mengindikasikan kalau di sebagian besar negara, penduduk yang telah terinfeksi Covid-19 masih berjumlah di bawah 10%. Data penelitian-penelitian seroprevalensi dari seluruh dunia pun mengindikasikan kurang dari 10% subjek penelitian pernah mengalami infeksi, hal ini berarti sebagian besar penduduk di dunia masih rentan dengan virus Covid-19.

“Jadi mencapai kekebalan kelompok dengan vaksin yang aman dan efektif membuat penyakit semakin jarang dan menyelamatkan nyawa,” demikian penjelasan WHO.



Sumber : covid19.go
0
410
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.