dellesologyAvatar border
TS
dellesology
Perang Sonderbund, Terjadinya Perang Sipil Di Tanah Yang Damai dan Negeri Netral

Hello GanSis selamat berakhir pekan dan semoga GanSIs yang baca thread ini dalam keadaan sehat, kalaupun GanSis ada yang sakit semoga cepat sembuh ya GanSis. Baiklah di weekend ini Kreator mau bagiin info sejarah nih GanSis, semoga thread kreator kali ini semoga menambah wawasan GanSis yang baca dan terutama dan terkhusus buat kreator juga.

GanSis mungkin tidak asing dengan negara Swiss atau dalam bahasa inggrisnya negara ini sering disebut Switzerland. Mungkin dalam benak GanSis yang mendengar nama negara ini langsung terpikir Pegunungan Alpen yang indah, atau pusat keuangan dan perbankan dunia yang aman dan negara yang netral, atau juga bagi yang suka makan menganggap Swiss adalah surganya coklat. Apapun itu yang pasti Swiss merupakan negara netral yang pada saat Perang Dunia ke-2. Namun GanSis tahu gak sih, bahwa Swiss juga pernah mengalami peperangan, yakni perang saudara ditahun 1847, perang ini dinamakan Perang Sonderbund atau Sonderbundkrieg. Perang ini terjadi antara pihak pemerintah dan protestan yang pro reformasi dan kelompok Sonderbund- Katolik konservatif.



Awal mula perang saudara ini pecah dimulai tahun 1840an, sebuah kelompok partai liberal Swiss mendominasi di dewan legislatif nasional atau biasa disebut "Tagzatsung", salah satu dari ambisi kelompok ini adalah menekan kekuasaan gereja katolik, kelompok ini juga membuat konstitusi baru yang berniat menyatukan semua negara bagian (canton). Namun tidak semua canton menerima konstitusi ini, penolakan muncul dari beberapa canton yang penduduknya bermayoritas agama katolik. Akhirnya canton Lucerne, Fribourg, Uri, Schwyz, Unterwalden, dan Zug membentuk kubu yang bernama Sonderbund untuk melawan upaya reformasi.

GanSis, dari pembentukan kubu Sanderbund ini, pemerintah federal Swiss saat itu membentuk tentara yang berjumlah 100.000 prajurit yang dipimpin oleh Guillaume Henri Dufour, Henri Dufour ini GanSis merupakan mantan veteran pada Perang Napoleon yang ditugaskan untuk melawan dan memerangi kelompok atau kubu Sanderbund. Henri Dufour dan pasukannya kemudian bergerak menuju canton Fribourg yang dikuasai oleh Sonderbund. Meskipun situasi memanas 2 canton tetap memilih netral yakni Neuchatel dan Appenzell Innerhoden. Sesampai di Fribourg tentara pemerintah yang dilengkapi dengan Meriam lengkap memilih melakukan negosiasi dengan kelompok Sonderbund dengan tujuan untuk meminimalisir korban.



Walaupun sempat terjadi ketegangan dalam upaya genjatan senjata, namun pada akhirnya pihak Sonderbund sepakat untuk menyerahkan Fribourg kepada pemerintah. Membuat Henri Dufour berfokus untuk mengembalikan kendali canton lainnya. Setelah Fribourg, Henri Dufour berencana untuk menyerang Lucerne, namun terlebih dahulu mereka menguasai wilayah Zug tanpa perlawanan dan malah di caton Zug mereka mendapat sambutan dari warga setempat. Sebelum pasukan pemerintah sampai di Lucerne, Henri Dufour berperang di Giskilon wilayah dekat dengan Lucerne. Pertarungan sengit terjadi karena prajurit pemerintah harus menyebrang sungai untuk memukul mundur tentara Sonderbund. Setelah melakukan tiga kali serangan, tentara pemerintah berhasil mengalahkan mereka.



Dalam catatan sejarah setidaknya 37 prajurit dari pemerintah tewas selama pertempuran dan petempuran Giskilon menjadi petempuran besar terakhir dalam sejarah Swiss dengan kekalahan tentara Sonderbund. Canton Lucerne juga berhasil ditaklukkan dan tidak lama satu persatu negara bagian yang masuk dalam kubu Sonderbund menyerah ke pemerintah Federal Swiss. Dengan menyerahnya Sonderbund tanggal 29 November 1847 Perang Sonderbund berakhir dengan kemenangan pemerintah federal. Akhirnya ketika konflik dan perang saudara berakhir Pemerintah Federal Swiss kemudian berhasil mengesahkan Konstitusi Federal Swiss pada tahun 1848 yang isinya merubah konfederasi Swiss menjadi negara Republik Federal. Dalam catatan sejarah secara lengkap diungkapkan Korban tewas dari pihak Pemerintah berjumlah 60 orang sedangkan pihak Sonderbund sebanyak 30 orang. Sedikitnya jumlah korban dalam perang ini adalah upaya pemerintah Federal untuk mengedepankan dialog dan diplomasi untuk meminimalisir jumlah korban baik dari kubu pemerintah maupun kubu Sonderbund.

Baiklah GanSIs sekian thread Kreator kali ini semoga bisa menambah wawasan kita dalam sejarah dan dunia, bahwa negara senetral Swiss pernah mengalami perang saudara karena berbeda pandangan dan opini. Semoga Indonesia bisa mengedepankan dialog sama seperti yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Aceh, walaupun adanya pemberontakan dan beda pandangan, pendekatan dengan dialog harus lebih di utamakan ketimbang perang terlebih perang dengan bangsa sendiri. Ini juga yang diamanatkan oleh Bung Karno dulu bahwasanya "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuangan generasi selanjutnya akan lebih sulit karena akan melawan saudara sendiri".

Sekian Thread Kreator kali ini sekian dan Terimakasih GanSis yah.....

emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Spoiler for Sumber dan Referensi:



doc1989Avatar border
rafara13Avatar border
Nikita41Avatar border
Nikita41 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.