TS
Rinka17
Dampak Video Game 17+ Bagi Anak di Bawah Umur
Video game hampir sama seperti film, ada batas usia bagi penggemarnya. Tidak semua video game cocok untuk dimainkan oleh anak-anak di bawah umur. Ada alasan kenapa video game dibagi berdasarkan usia.
Kali ini aku akan menceritakan apa yang terjadi ketika anak dibawah umur memainkan game 17+
Mulai saja, ya...
Anak di bawah umur akan kebingungan ketika memainkan video game khusus dewasa. Otak mereka belum mampu untuk memikirkan hal-hal yang sangat rumit. Video game khusus dewasa memang menawarkan cerita yang lebih menantang dengan segala kerumitannya. Setidaknya kalau sudah SMA, baru mampu untuk memikirkan itu.
Anak-anak akan merasa video game khusus dewasa itu tidak jelas bagi mereka. Apa yang harus dilakukan juga tidak jelas karena petunjuknya membingungkan. Anak di bawah umur hanya ingin bagian serunya saja. Bagian percakapan dan bagian berjalan-jalan akan membosankan bagi mereka.
Video game khusus dewasa seringkali mengesalkan bagi yang sudah berumur. Apalagi untuk anak-anak, karena tingkat kesulitannya terlalu tinggi. Sudah jelas video game semacam itu bukan untuk anak-anak, hanya untuk orang dewasa. Anak yang tidak bisa mengendalikan perasaannya bisa membahayakan perangkat video game tersebut.
Bisa saja mengamuk sampai merusak peralatan, atau menangis dan air matanya menimbulkan karat di perangkat video game. Bisa juga anak itu tidak mau main lagi karena video game-nya terlalu susah. Jangankan anak-anak, orang dewasa juga bisa berhenti main karena terlalu susah.
Kadang-kadang video game dewasa menjadi candu bagi sebagian anak. Karena anak di bawah umur hanya mencari bagian serunya saja. Melakukan hal-hal yang tidak seharusnya karena sekedar bermain-main tanpa ada tujuan yang jelas. Contohnya di video game Curanmor, kalau ada anak di bawah umur diberi kesempatan main tanpa bimbingan, tahu sendiri apa yang akan terjadi.
Mereka tidak akan mau bermain sesuai jalan cerita, menyelesaikan tugas, dan menghindari malapetaka. Anak-anak itu hanya berjalan-jalan tidak jelas, mengajak orang berkelahi, membuat kekacauan, dan berbuat seenaknya sendiri tanpa mau tahu peraturan yang benar.
Apa jadinya kalau banyak anak di bawah umur ikut-ikutan bermain video game yang berisi adegan pertarungan kejam? Sepertinya itu akan menimbulkan rasa ngeri. Video game itu akan jadi buah bibir di lingkungan bermainnya. Menceritakan apa yang mengerikan, dan biasanya teman-temannya tidak mau ikut main video game itu walaupun diajak main.
Anak yang memainkannya juga bisa merasa takut kalau menemukan adegan itu lagi di video game lain. Bisa juga dia main lagi setelah sekian lama dan melupakan pengalaman buruk yang pernah dialaminya. Banyak yang bilang kalau sebaiknya anak-anak dihindarkan dari video game yang menampilkan darah dan kekerasan.
Di sisi lain, kekerasan juga lebih baik diperlihatkan dengan jujur. Orang yang terkena sabetan pedang akan terluka dan mengeluarkan darah, bukan mengeluarkan sinar warna-warni.
Betapa pentingnya memperhatikan pembatasan usia dalam video game. Apabila ada anak dibawah umur yang memainkan video game 17+, sebaiknya memang tidak dibiarkan terlalu bebas ketika memainkannya. Karena ada dampak yang sudah diceritakan di atas ini.
Perhatian terhadap batasan usia juga penting, agar orang tua tidak sembarang membeli video game khusus dewasa, dan pedagang tidak sembarang menjual game 17+ ke anak di bawah umur. Bisa saja kalau beli game tersebut harus menunjukkan KTP, Kartu Pelajar, atau memakai Seragam SMA.
Rinka
Kali ini aku akan menceritakan apa yang terjadi ketika anak dibawah umur memainkan game 17+
Spoiler for Bingung:
Anak di bawah umur akan kebingungan ketika memainkan video game khusus dewasa. Otak mereka belum mampu untuk memikirkan hal-hal yang sangat rumit. Video game khusus dewasa memang menawarkan cerita yang lebih menantang dengan segala kerumitannya. Setidaknya kalau sudah SMA, baru mampu untuk memikirkan itu.
Anak-anak akan merasa video game khusus dewasa itu tidak jelas bagi mereka. Apa yang harus dilakukan juga tidak jelas karena petunjuknya membingungkan. Anak di bawah umur hanya ingin bagian serunya saja. Bagian percakapan dan bagian berjalan-jalan akan membosankan bagi mereka.
Spoiler for Kesal:
Video game khusus dewasa seringkali mengesalkan bagi yang sudah berumur. Apalagi untuk anak-anak, karena tingkat kesulitannya terlalu tinggi. Sudah jelas video game semacam itu bukan untuk anak-anak, hanya untuk orang dewasa. Anak yang tidak bisa mengendalikan perasaannya bisa membahayakan perangkat video game tersebut.
Bisa saja mengamuk sampai merusak peralatan, atau menangis dan air matanya menimbulkan karat di perangkat video game. Bisa juga anak itu tidak mau main lagi karena video game-nya terlalu susah. Jangankan anak-anak, orang dewasa juga bisa berhenti main karena terlalu susah.
Spoiler for Candu:
Kadang-kadang video game dewasa menjadi candu bagi sebagian anak. Karena anak di bawah umur hanya mencari bagian serunya saja. Melakukan hal-hal yang tidak seharusnya karena sekedar bermain-main tanpa ada tujuan yang jelas. Contohnya di video game Curanmor, kalau ada anak di bawah umur diberi kesempatan main tanpa bimbingan, tahu sendiri apa yang akan terjadi.
Mereka tidak akan mau bermain sesuai jalan cerita, menyelesaikan tugas, dan menghindari malapetaka. Anak-anak itu hanya berjalan-jalan tidak jelas, mengajak orang berkelahi, membuat kekacauan, dan berbuat seenaknya sendiri tanpa mau tahu peraturan yang benar.
Spoiler for Ngeri:
Apa jadinya kalau banyak anak di bawah umur ikut-ikutan bermain video game yang berisi adegan pertarungan kejam? Sepertinya itu akan menimbulkan rasa ngeri. Video game itu akan jadi buah bibir di lingkungan bermainnya. Menceritakan apa yang mengerikan, dan biasanya teman-temannya tidak mau ikut main video game itu walaupun diajak main.
Anak yang memainkannya juga bisa merasa takut kalau menemukan adegan itu lagi di video game lain. Bisa juga dia main lagi setelah sekian lama dan melupakan pengalaman buruk yang pernah dialaminya. Banyak yang bilang kalau sebaiknya anak-anak dihindarkan dari video game yang menampilkan darah dan kekerasan.
Di sisi lain, kekerasan juga lebih baik diperlihatkan dengan jujur. Orang yang terkena sabetan pedang akan terluka dan mengeluarkan darah, bukan mengeluarkan sinar warna-warni.
Betapa pentingnya memperhatikan pembatasan usia dalam video game. Apabila ada anak dibawah umur yang memainkan video game 17+, sebaiknya memang tidak dibiarkan terlalu bebas ketika memainkannya. Karena ada dampak yang sudah diceritakan di atas ini.
Perhatian terhadap batasan usia juga penting, agar orang tua tidak sembarang membeli video game khusus dewasa, dan pedagang tidak sembarang menjual game 17+ ke anak di bawah umur. Bisa saja kalau beli game tersebut harus menunjukkan KTP, Kartu Pelajar, atau memakai Seragam SMA.
Rinka
Diubah oleh Rinka17 24-10-2021 01:56
0
1.2K
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
38.9KThread•15.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru