Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amethystiaAvatar border
TS
amethystia
Fantasy-Romance (GoodNovel) - Sekali Lagi - Bab 2. Bab 2. Inikah balasannya?
“Yang sabar ya!” Andre mengelus pundaknya. Dareen hanya terdiam tanpa mengeluarkan ekspresi apapun.
Isak tangis mengiringi proses pemakaman Kania saat itu. Tidak banyak orang yang datang, hanya beberapa teman dan keluarga dekat saja yang melayat.
Selama prosesi pemakaman Dareen tak sedikitpun menunjukkan ekspresi kesedihan. Banyak yang berfikir mungkin Dareen masih syok karena harus kehilangan calon istri dan bayinya dengan begitu cepat.
‘Kapan sih pemakamannya beres. Biasanya juga gak selama ini, merepotkan saja.’ rutuk Dareen dalam hatinya. Baginya proses pemakaman Kania hanya menyia-nyiakan waktunya. Dia  ingin segera menjalani hidupnya yang nyaman seperti sebelum Kania hamil anaknya.
Ditengah lamunannya akan kehidupan nyaman yang bisa dia dapatkan kembali. Semua terbuyarkan oleh kedatangan Gentala, laki-laki yang dianggap Dareen sebagai ayah lain dari anak Kania.
Gentala datang. Dia mendekati makam. “Kania!” ucapnya dengan lembut. Kesedihan terpampang begitu jelas dikedua sorot matanya. Membuat Dareen merasa tidak nyaman melihatnya.
“Saya turut berduka cita bu. Kania adalah mahasiswi saya yang paling pintar.” ucap Gentala pada kedua orang tua Kania. Dari awal Dareen memang tidak menyukai Gentala. Terlebih dia selalu memperlakukan Kania dengan baik semasa hidupnya.
Prosesi pemakaman pun berakhir. Ibu Kania mendekati Dareen. “Ambil ini Nak. Ini amanat terakhir Kania pada Ibu.” sebuah buku hitam diberikan Ibu Kania pada Dareen. Buku yang bertuliskan dengan tinta emas diatasnya, Jurnal perkembangan Deandra.
Disudut kanan bawah tertuliskan nama Kania Tunggawijaya.
'Buku apa ini?' pikir Dareen. Dengan sembarang dia membawa buku tersebut. Dilemparkannya buku tersebut kebelakang kursi mobilnya. Dia pun segera menginjak pedal gas nya dan melaju pulang.
***
Dareen adalah mahasiswa jurusan kedokteran tingkat 2 di Universitas negeri di daerahnya. Dia merupakan salah satu Face of Campus, bukan hanya karena penampilannya yang memang tampan. Dareen pun adalah mahasiswa yang tergolong cukup berprestasi dibidang akademik. Hidupnya sangat sempurna ditambah dengan profesi dia sebagai selebgram.
Namun ditengah gemerlap kehidupannya, Dareen belum pernah satupun mengklaim seorang wanita sebagai kekasihnya. Meski dia selalu dipasangkan dengan sekar sang bidadari kampus, tapi tak ada konfirmasi ataupun pengakuan apapun kalau mereka adalah sepasang kekasih.
Dari semua kesempurnaan yang dia miliki, Dareen tetap harus dihadapkan oleh kenyataan bahwa Ayahnya telah berselingkuh. Hal itu membuat ibunya menjadi sering sakit-sakitan dan mulai mengkonsumsi obat penenang. Demi lari dari kenyataan tersebut, Dareen selalu berpesta dan berfoya-foya bersama teman-temanya.
***
Keesokan harinya, seakan tidak pernah terjadi sesuatu yang besar. Dareen kembali kekampusnya seperti biasa. Jujur ada perasaan lega didalam dirinya. Dia tidak harus melanjutkan pernikahannya dengan Kania.
“Sayang, aku kira kamu gak bakal masuk kuliah.” Sekar menghampiri Dareen dan segera merangkulnya.
“Kamu ini, ada-ada saja. Emang karena hal penting apa aku sampai harus tidak masuk kuliah.?” Dareen mencubit pipi Sekar dengan gemas.
“Jadi sekarang kita bebas dong yah pacaran?” tanya Sekar dengan penuh semangat.
“Emang kita pacaran?” goda Dareen. Sekar yang sebal kini mengembungkan kedua pipinya.
“Iya, iya. Jangan marah gitu dong.” dengan gemas Dareen mengacak-acak rambut sekar.
“Sebel yah dasar emang.” Sekar semakin mempererat gandengannya.
“Yaudah maaf, sore nanti kita jalan yuk?” ajak Dareen.
Sekar terdiam sejenak. “Ah, aku ada janji nanti sore sayang. Mau itu, kerja kelompok sama temen ku.” tuturnya seperti sedang mencari-cari alasan.
“Kalau malam ini?” tanya Dareen kembali. Terlihat sekar sedikit mengigit bibir bawahnya. Dareen pun menghela Nafasnya perlahan. “Kalau kamu gak bisa, gak usah dipaksain. Besok juga masih ada waktu kan?”
Sekar merasa lega dengan ucapan Dareen. “Makasih yah sayang.” dia semakin menggelayut manja ditangan Dareen.
***
“Gila lu yah. Gak punya hati bener emang.” Andre terus meracau. Dia mengaduk dengan kasar kopi dihadapannya.
“Lah emang kenapa? bukan salah gw juga Kania kayak gitu.” Dareen meminum kopi miliknya dengan santai.
“Sumpah Dareen, gw gak habis pikir lu bisa sejahat ini. Itu calon istri sama bayi lu!” suara Andre mulai meninggi.
Dareen hanya memutarkan bola matanya bosan. “Udah lah Ndre. Sekarang kan dia udah tenang. Gw juga pengen idup gw tenang.”
“Terserah lu deh. Cuman gw gak habis pikir aja. Lu kan dari dulu udah cinta sama dia. Sekarang kok bisa sedingin ini.” Andre menurunkan suaranya dan terlihat tidak mau ikut campur lebih lanjut dengan urusan sahabatnya tersebut.
“Eh lu kok bisa kelayapan sama gw. Bukannya lu ada tugas yang harus beres besok?” tanya Dareen penasaran.
“Sok tau banget dah lu. Tugas apa, orang gw lagi santai gini.” balas Andre dengan acuh.
“Sekar tadi pagi bilang itu sama gw...” belum sempat Dareen melanjutkan perkataannya. Andre segera menimpalinya. “Lagian lu cewek kek sekar dipercaya.” Andre mencemooh Dareen yang sedang kebingungan.
“Lah, emang Sekar kenapa?” tersirat tanda tanya besar dimuka Dareen.
“Lu gak tau yah, kalau sekar katanya simpenan om-om!” ungkap Andre dengan penuh penekanan. Dareen sedikit terpancing emosinya.
“Please Ndre, gak lucu becandaan lu.” didorongnya kepala Andre pelan oleh Dareen.
“Eh serius. Buktinya dia sekarang aja bohong sama lu. Dikelas gw lagi gak ada tugas yang berat. Apalagi harus semalaman gitu.” sambil mengusap-usap kepalanya yang didorong oleh Daren.
***
“Ah bangke, kok pake acara mogok segala ini mobil!” berulang kali Dareen mencoba menstarter mobilnya.
“Dah sabar Ren. Gw coba telpon teknisi bengkel langganan gw yah.” Andre pun mengeluarkan telponnya. “Halo pak, iya ini sama Andre. Bapak bisa datang ke Jalan Surya, mobil temen saya tiba-tiba mogok pak. Ditunggu ya pak makasih.” diapun menutup telponnya.
“Gimana, mau kesini teknisinya?” tanya Dareen pasrah.
“Santai, si bapak nya langsung otw. Btw ini kan deket sama daerah kosan si Sekar yah?” terlihat Andre mengingat-ingat jalanan disekitarnya.
“Eh ya bener lu. Apa kita nunggu di kosan dia sampe si bapaknya dateng?” saran Dareen. “Lupa gw dia lagi ada urusan juga malem ini.” sambungnya kembali.
“Yeh, bilang aja lu mau pacaran. Ogah gw jadi obat nyamuk lu bedua.” sergah Andre.
Ditengah percakapan mereka Dareen sedikit tersentak. Dia melihat sebuah Sedan putih yang sangat familiar.
“Lah itu si Sekar. Panjang umur amat dia, tapi itu dia dianter siapa, papanya?” tunjuk Andre pada Sekar yang keluar dari dalam mobil Sedan tersebut.
Tanpa ba bi bu, Dareen langsung turun dari mobilnya.
“Ren lu mau kemana heh?” Andre pun ikut mengikuti Dareen dengan paniknya.
“Oh Jadi ini calon Mama baru Dareen Pah!” setengah berteriak Dareen menghampiri mobil tersebut.
Andre hanya bisa terdiam mendengar hal tersebut. Begitupun Sekar, mukanya langsung pucat. “Aku, bisa jelasin sayang.” sekar berusaha memegang tangan Dareen.
“Gak ada yang perlu dijelasin.” ditepisnya tangan Sekar.
Praaakkk..
“Jaga bicara mu sama wanita papa!” sebuah tamparan keras mendarat dipipi Dareen malam itu.
“Fine! Selamat semoga papa bahagia dengan wanita ular macam dia.” Dareen langsung berbalik dan berlari menuju mobilnya kembali.

***

Buat kalian yang gak sabar nunggu kelanjutanya.
Bisa langsung baca di Apk GoodNovel.
Atau klik link dibawah ini.
Sekali Lagi
bukhoriganAvatar border
sin606Avatar border
sin606 dan bukhorigan memberi reputasi
2
392
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.