ryanmallay2000Avatar border
TS
ryanmallay2000
Menyerang Musuh di Goa
 Ketika hari mulai gelap, satu regu langsung menyelam ditelaga depan goa. Mulai dari kaki sampai dengan kepala semuanya berada dibawah permukaan air dan hanya bermodalkan selang untuk bernafas yang dipasang untuk bertahan.  
Baton membawa satu regu mendekati bibir goa dengan merayap secara perlahan. Jaraknya tidak lebih dari 400 meter, tetapi dibutuhkan 4 jam untuk menuju bibir goa dengan sangat senyap. Aku membawa satu regu yang prajurit handal akan menyerang langsung kedalam goa dengan menggunakan tali reppling.

Tepat pukul 05;00, 5 orang anggota tercakap dengan teknik repling terjun langsung ke muka Goa dan menembak musuh yang berjaga di depan. Sesaat riuh dari dalam goa dan aku beserta 5 orang regu yang aku bawa juga terjun dengan teknik repling.

Kami yang sudah dalam goa, mencari perlindungan dan berharap adanya balasan tembakan. Tetapi alangkah kagetnya kami yang berlarian adalah ibu-ibu dan anak-anak. Spontan kami berdiam terlebih dahulu untuk memastikan posisi musuh karena suasana masih cukup gelap.

Anak-anak dan ibu-ibu sudah berhamburan keluar goa, kami bergerak perlahan memasuki goa, kami melihat banyak tenda didalam goa tetapi tidak ada orang didalamnya. “Hati-hati, ini seperti jebakan”, aku mengingatkan seluruh anggotaku yang menyerang dalam goa. Belum sempat dijawab oleh anggotaku, tembakan beruntun menembaki kami dari sisi atas goa. Tidak hanya senjata serbu, bahkan senjata mesin pun menghujami kami.     Kami kewalahan dalam baku tembak itu.

“Batooon,…. Kami terjebak”, aku berteriak untuk minta bantuan.  Regu yang dipimpin Baton menyusul kami dalam goa untuk membantu melumpuhkan musuh.

“Lempar Manggis”, Baton berteriak kepada anggota yang memegang senjata pelontar granat..Spontan musuh kocar-kacir, berlarian keluar dari goa.  Dan dimuka goa disambut oleh anggotaku yang dari semalam menyelam. Tidak satupun berhasil selamat keluar goa.

“Ach,…Tolong saya tertembak”, salah seorang anggotaku berteriak.

 “Saya Kena”, anggota yang lain juga berteriak. Aku tidak sempat berhitung, berapa banyak yang berteriak.

“Baton, selamatkan anggota tertembak, tinggalkan saya dengan sisa regu untuk menyerang”, aku perintahkan Baton membawa anggota yang tertembak. Aku hanya tersisa lima orang, masih melayani musuh yang menghujani kami dengan peluru. Kami kalah posisi tetapi mereka sudah banyak jatuh korban.

“Danton, tiga merah lima luka” Baton spontan teriak melaporkan anggotaku gugur tiga orang dan lima terluka.Tidak ada jawaban yang keluar dari mulutku, spontan aku pasang tembakan otomatis, aku berdiri dan menembak mereka dengan membabi buta. Ternyata anggotaku ikut-ikutan sehingga tidak ada kesempatan musuh membalas tembakan. Aku berhenti menembak karena kehabisan munisi dan berteriak dengan menjerit sekeras-kerasnya.

“Bajingaaaaaaaaaaaaaaan, aku tunggu kamu di neraka!”, suara lantang dan isak tangisku memecah keheningan goa itu. Tapi tidak ada satupun menjawab karena memang musuh sudah menjadi mayat semuanya.

“Baton, evakuasi seluruh anggota, saya akan periksa mayat musuh”, aku perintahkan.

“Siap Danton”, jawabnya.

Aku meminta bantuan helicopter untuk mengevakuasi anggotaku yang gugur dan terluka.

“Baton pimpin sisa pasukan untuk kuasai kampong itu, saya akan lanjutkan pengejaran karena tokoh utama berhasil melarikan diri”, perintahku.

“Siap, Danton” Jawabnya.

“Pasang sabun cuci dimulut goa” aku memerintahkan Baton untuk memasang bahan peledak.

“Siap, Danton” Jawabnya.

Setelah memasang bahan peledak Baton melaporkan bahan peledak sudah siap untuk diledakan.

“Terima Kasih, Kalian keluar terlebih dahulu, saya dengan kelompok penyerbu akan mengejar mereka” kataku.

“Siap Danton”, jawab Baton.

Setelah semua anggotaku keluar dari mulut goa, Baton melaporkan “Danton, seluruh anggota sudah diluar”.

“Terima Kasih Baton, pimpin sisa pasukan, saya akan lanjutkan operasi” jawabku sambil meledakkan mulut goa.

“Dantooooooon”, aku mendengar semua berteriak dari depan mulut goa. Mereka tidak menyangka kalau aku akan tenggelamkan diri dalam goa.

“Baiklah, kita lanjutkan pengejaran. Saat tadi memeriksa mayat saya melihat bercak darah menuju kedalam goa, pasti ada pintu rahasia. Kita harus tuntaskan pesta ini”, perintahku kepada seluruh anggotaku yang sangat emosi karena adanya korban diantara kami.

Sebenarnya aku hanya tak ingin kembali hidup-hidup karena tidak akan sanggup aku menjawab pertanyaan isteri dan anak Kopral yang tadi tewas saat kontak tembak.

lempokissmeAvatar border
pulaukapokAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 3 lainnya memberi reputasi
4
784
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.