Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Health
  • Mengenal Penyakit AMD Mata: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

mediaterbaru1Avatar border
TS
mediaterbaru1
Mengenal Penyakit AMD Mata: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Mengenal Penyakit AMD Mata: Penyebab, Gejala, dan PengobatanFoto: iStock/polkadot

Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit mata tak cuma rabun dan katarak. Ada jenis penyakit mata age related macular degeneration atau dikenal dengan istilah AMD yang juga harus diwaspadai, terutama pada mereka yang telah berusia lanjut.

AMD merupakan penyebab utama gangguan penglihatan kebutaan pada usia lanjut. Penyakit ini mengancam lansia di Indoneia yang kini berjumlah 25,9 juta jiwa atau 9,7 persen dari total penduduk.

"Ini menunjukan bahwa AMD merupakan penyakit mata yang perlu diwaspadai," kata dokter spesialis mata konsultan di RSCM, Gitalisa Andayani dalam Virtual Media Briefing dan Journalistic Award yang digelar PERDAMI dan PT Bayer, Kamis (14/10). Gelaran ini bertepatan dengan peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2021.

Apa itu AMD?
Age-related macular degeneration atau AMD adalah penyakit mata yang dapat memburuk dari waktu ke waktu jika dibiarkan tanpa penanganan. AMD merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan permanen yang parah pada orang di atas usia 60 tahun.

Dokter Spesialis Mata Konsultan di RSCM, Gitalisa Andayani mengatakan, AMD adalah kerusakan makula, yaitu pusat fokus penglihatan pada retina mata.

Perubahan anatomi makula dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan mulai dari distorsi bentuk atau penglihatan buram hingga buta pada penglihatan sentral. Akibatnya, orang dengan AMD tidak dapat membaca, menulis, bahkan melihat wajah orang di hadapannya.

"Beberapa gangguannya seperti penglihatan yang tadinya jernih akan mulai tampak kabur, dan bintik-bintik gelap mungkin muncul dan semakin lama semakin besar," kata Gitalisa.

Jenis AMD
Gita mengatakan AMD terbagi menjadi dua jenis yakni dry AMD atau AMD kering dan wet AMD atau AMD basah.

1. AMD kering
Pada AMD kering kerusakan makula terjadi secara bertahap. Kerusakan bisa terjadi selama bertahun-tahun lantaran sel-sel retina mati dan tidak diregenerasi.

"Sekitar 10 persen hingga 15 persen orang dengan AMD kering, penyakitnya akan berkembang menjadi AMD basah," kata Gita.

2. AMD Basah
Berbeda dengan AMD kering, jenis yang basah pergerakannya lebih cepat. Pasalnya, terdapat pertumbuhan pembuluh darah abnormal ke dalam makula, sehingga terjadi perdarahan atau akumulasi cairan di makula. Akibatnya, akan timbul jaringan parut pada makula yang menyebabkan pasien kehilangan penglihatan sentralnya (kebutaan).

"AMD basah sering berkembang dengan sangat cepat dan dapat menyebabkan kehilangan daya lihat yang sangat signifikan," tutur Gitalisa.
Mengenal Penyakit AMD Mata: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
AMD mata merupakan penyebab kebutaan pada lansia. (Foto: AP Photo/Jean-Francois Badias)


Penyebab AMD
Pada dasarnya, faktor risiko utama dari AMD adalah usia. Namun beberapa faktor lain seperti faktor genetik dan merokok, juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami AMD.
Berikut beberapa hal yang berisiko menyebabkan seseorang menderita AMD saat memasuki usia lanjut.

1. Merokok
Baik perokok pasif maupun aktif memiliki risiko yang sama terkena AMD. Hal ini terjadi karena retina memiliki tingkat konsumsi oksigen yang tinggi, apapun yang memengaruhi pengiriman oksigen ke retina dapat memengaruhi penglihatan. Merokok menyebabkan kerusakan oksidatif, yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.

2. Keturunan
Jika terdapat keluarga yang mengalami AMD, seseorang lebih mungkin mengalami AMD dari mereka yang tidak. bento 4d

3. Jenis kelamin
Perempuan lebih mungkin terkena AMD daripada laki-laki. Faktor ini kemungkinan terjadi karena perempuan hidup lebih lama dari laki-laki, dan dengan demikian memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan penyakit.

4. Paparan sinar matahari
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara AMD dan kerusakan mata kumulatif dari ultraviolet (UV) dan cahaya lainnya. Cahaya ini dapat merusak retina dan meningkatkan risiko AMD.

5. Diet
Orang dengan diet tinggi lemak, kolesterol dan makanan indeks glikemik tinggi, rendah antioksidan dan sayuran berdaun hijau lebih mungkin terkena AMD.

6. Obesitas
Seseorang dengan indeks massa tubuh dan ukuran lemak tubuh yang tinggi, lebih besar berisiko terkena AMD.

7. Tekanan darah tinggi
Seperti merokok, tekanan darah tinggi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada retina hal ini juga menyebabkan aliran oksigen terbatas.

8. Tidak aktif bergerak
Pada AMD kering, retina tidak menerima oksigen yang cukup, menyebabkan kematian sel-sel di makula. Olahraga meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan dapat membantu mencegah AMD.

9. AMD pada salah satu mata
Jika seseorang memiliki AMD di satu mata, lebih mungkin berkembang di mata yang lain.

"Mereka yang memiliki faktor risiko ini tentu harus waspada, karena jika tidak ditangani dengan baik, AMD bisa mengakibatkan komplikasi hingga kebutaan, bahkan juga memengaruhi kesehatan mental seperti risiko depresi dan isolasi sosial yang lebih tinggi," ucap Gita.

Gejala AMD

Baik AMD kering maupun basah memiliki gejala yang serupa dan akan berkembang bertahap tanpa rasa sakit. Namun, semakin lama akan berkembang lebih cepat dan memburuk.

Berikut gejala AMD:

Distorsi visual, seperti garis lurus yang tampak bengkok

Pengurangan penglihatan sentral pada satu atau kedua mata

Kebutuhan akan cahaya yang lebih terang saat membaca atau melakukan pekerjaan jarak dekat

Kesulitan beradaptasi dengan tingkat cahaya rendah, seperti saat memasuki restoran yang remang-remang

Pandangan kabur

Kesulitan mengenali wajah

Titik buram atau titik buta yang jelas di penglihatan

Pengobatan dan pencegahan AMD
Beberapa hal yang bisa dilakukan agar tak terkena AMD adalah dengan tidak merokok dan menjaga berat badan. Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran juga sangat dianjurkan,

Bagi orang yang sudah didiagnosis menderita AMD harus dilakukan penanganan yang tepat. AMD akan terus memburuk dari waktu ke waktu jika tidak ditangani dengan tepat. Salah satu terapi yang tersedia adalah dengan menggunakan Aflibercept. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Sumber: CNN Indonesia
0
305
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.7KThread10.1KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.