Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pengkreditmotorAvatar border
TS
pengkreditmotor
Sst.. Ada Kapal 'Mata-mata' AS di Bawah Laut China Selatan
China menyebut kapal 'mata-mata' Amerika Serikat wara-wiri di bawah Laut China Selatan (LCS). Bahkan, aktivitas itu sudah dilakukan sejak akhir September 2021.

Melalui media pemerintah Global Times, China menyebut kapal itu telah mengumpulkan data geografis dan hidrologi bawah laut LCS. "Untuk melawan China,' tulis media itu mengutip para ahli militer setempat.

ADVERTISEMENT
Image parallax1

SCROLL TO RESUME CONTENT


Baca: Makin Nyata Ancaman Nuklir 'Kepung' RI, Malaysia Teriak Lagi

Disebutkan bahwa kapal itu adalah USNS Mary Sears. Ini adalah sebuah kapal survei oseanografi kelas Pathfinder.

"Kapal memasuki LCS di 26 September dan memulai survei ekstensif," kata sebuah lembaga peneliti China, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI).

Dari tanggal 1 hingga 4 Oktober, kapal beroperasi di selatan Pulau Hainan China. Di 5 sampai 9 Oktober, kapal mendekati garis pantai Vietnam dan Minggu ke Kepulauan Nansha dekat Filipina.

Situasi ini kemudian dikaitkan dengan tabrakan yang dialami kapal selam nuklir AS awal bulan ini, USS Connecticut. Setidaknya 15 marinir AS terluka dalam kejadian itu, saat kapal tersebut menabrak 'objek tak dikenal'.

AS dikatakan ingin memperbaruhi peta LCS mereka agar lebih akurat. Sehingga kapal selamnya bisa bernavigasi dengan aman tanpa harus menggunakan sonar aktif, membuat "tersembunyi" dan menemukan " lokasi terbaik untuk penyergapan".

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar NegeriAS Zhao Lijian, mengatakan Paman Sam harus menjelaskan di mana tepatnya kecelakaan kapal selam itu terjadi. Apakah itu menyebabkan kebocoran nuklir atau mencemari lingkungan, dan apakah itu akan mempengaruhi navigasi dan keselamatan penangkapan ikan.

"Saya ingin menekankan bahwa akar penyebab insiden itu, yang juga menimbulkan ancaman serius dan risiko signifikan bagi perdamaian dan stabilitas regional, adalah masalah terus-menerus yang ditimbulkan AS di LCS dalam jangka waktu yang lama," ujarnya.

LCS sendiri menjadi hotspot ketegangan AS dan China. Klaim Beijing atas 80% lebih laut tersebut membuat AS masuk dengan alasan kebebasan navigasi dan melindungi sekutu.
0
540
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.