Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pengkreditmotorAvatar border
TS
pengkreditmotor
Terancam Krisis Energi, Amerika Mulai Beralih ke Batu Bara
Krisis energi dilaporkan juga tengah mengancam Amerika Serikat (AS). Perusahaan produsen listrik di negara tersebut khawatir persediaan gas yang ada tidak mencukupi untuk menghadapi musim dingin. Sejumlah perusahaan pun mulai beralih ke batu bara untuk menutupi kekurangan gas dan harganya yang mahal. Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Executive Officer Xcoal Energy & Resources LLC, Ernie Thrasher.

“Perusahaan utilitas khawatir mereka tidak bisa mendapatkan bahan bakar yang cukup. Ini bisa memicu pemadaman listrik,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg pada Senin (11/10). Thrasher menjelaskan bahwa pemulihan ekonomi global dari pandemi telah mendongkrak permintaan listrik. Hal ini memicu kelangkaan gas dan menyebabkan harganya melonjak, seperti yang terjadi di Asia dan Eropa.

Baca Juga Krisis Energi Dunia Meluas, Pembangkit Listrik Libanon Mati Total

Ini mendorong perusahaan utilitas beralih ke batu bara sebagai sumber energi. Menurut dia, perusahaan utilitas di AS beralih dari gas ke batu bara, dan akan mengkonsumsi komoditas energi itu 23% lebih banyak tahun ini dibandingkan sebelumnya. Ketatnya pasokan gas yang dibarengi dengan harganya yang melonjak signifikan membuat produsen listrik di Amerika juga menaikkan tarifnya hingga US$ 11 per bulan.

Co-Chief Investment Officer e360 Power LLC, James Shrewsbury mengatakan bahwa sebenarnya Amerika memiliki pasokan gas yang cukup untuk dapat melewati musim dingin tahun ini secara normal. Namun musim dingin berkepanjangan dapat membuat pasokan gas pada akhirnya tidak mencukupi. Di sisi lain, peningkatan permintaan batu bara terkendala dengan produksinya yang rendah sebagai bentuk komitmen untuk memerangi perubahan iklim yang membuat produsen enggan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar fosil, seperti batu bara.

Baca Juga Eropa Dilanda Krisis Energi, Nasibnya Kini di Tangan Vladimir Putin

Sekarang, persediaan bahan bakar produsen listrik terus menyusut namun belum dapat dipastikan apakah produsen dapat memenuhi peningkatan permintaan ini. Di sisi lain harga batu bara dunia juga terus melonjak hingga sempat menyentuh US$ 260 per ton, dipicu peningkatan permintaan. Komisi layanan publik Negara Bagian New York saat ini terus memantau perusahaan utilitas di wilayahnya untuk memastikan mereka memiliki cukup bahan bakar untuk musim dingin. Harapannya, pasokan energi dapat mencukupi naiknya permintaan.

Beralihnya produsen energi di Amerika ke batu bara bertentangan dengan komitmen Pemerintahan Joe Biden untuk mendorong transisi energi dunia dari bahan bakar berjuluk emas hitam tersebut. Bahkan Biden menjanjikan investasi sebesar US$ 2 miliar (lebih Rp 28 triliun) untuk transisi itu. Investasi tersebut antara lain untuk mengembangkan kendaraan listrik dan baterai penyimpanannya, hidrogen, teknologi penangkapan, penggunaan dan penyimpanan karbon, industri penerbangan dan logistik yang bebas emisi, serta teknologi pembangkit listrik nuklir.

Baca Juga Badai Supersiklus Komoditas yang Picu Krisis Energi Dunia

Menurut data Carbon Brief, Amerika merupakan negara pemilik pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bertenaga batu bara terbesar kedua di dunia, dengan kapasitas total 261 gigawatt (GW) berdasarkan data 2018. Cina menempati peringkat pertama dengan kapasitas total 972 GW.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Terancam Krisis Energi, Amerika Mulai Beralih ke Batu Bara" , https://katadata.co.id/happyfajrian/...h-ke-batu-bara
Penulis: Happy Fajrian
Editor: Happy Fajrian
jerrystreamer1Avatar border
delfatesting260Avatar border
delfaagAvatar border
delfaag dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.2K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.