harbisindoAvatar border
TS
harbisindo
4 Tahun Diculik di Mali, Biarawati Kolombia Akhirnya Dibebaskan


Bisnis, JAKARTA – Seorang biarawati Kolombia yang diculik oleh kelompok Islamis di Mali 4 tahun lalu telah dibebaskan. Gloria Cecilia Narváez disandera pada 2017 saat bekerja sebagai misionaris di Koutiala, sekitar 400 kilometer sebelah timur Bamako, ibu kota Mail, negara di Afrika bagian barat.

Foto-foto yang diposting oleh kepresidenan Mali pada Sabtu (9/10/2021) menunjukkan biarawati Fransiskan itu bertemu dengan presiden sementara Assimi Goita, mengenakan jubah kuning dan kerudung.

Tidak jelas apakah uang tebusan dibayarkan untuk menjamin pembebasannya. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor presiden mengatakan pembebasannya terjadi setelah lebih dari 4,5 tahun "usaha gabungan dari beberapa badan intelijen". Itu juga memuji "keberanian dan keberanian" Gloria.

Uskup Agung Bamako Jean Zerbo juga mengonfirmasi pembebasannya dan mengatakan kepada wartawan bahwa dia "baik-baik saja".

"Kami banyak berdoa untuk pembebasannya. Saya berterima kasih kepada otoritas Mali dan orang-orang baik lainnya yang memungkinkan pembebasan ini," paparnya.

Baca : Nigeria di Bawah Ancaman Bandit, Penculikan Terus Berulang

Uskup Agung Zerbo mengatakan kepada kantor berita AFP yang dikutip BBC bahwa Narváez sekarang akan melakukan perjalanan ke Roma. Ada laporan tidak teratur tentang keselamatan Narváez selama bertahun-tahun. Awal tahun ini, dua orang Eropa yang berhasil melarikan diri dari tempat penculikan melaporkan bahwa dia baik-baik saja.

Pada Maret, saudara laki-lakinya menerima surat darinya yang mengonfirmasi bahwa dia masih hidup. Dia mengatakan kepada AFP awal tahun ini bahwa catatan itu ditulis dengan huruf besar "karena dia selalu menggunakan huruf kapital", dan berisi nama orang tua mereka, diakhiri dengan tanda tangannya.

Mali berjuang untuk menahan pemberontakan Islam yang berkembang yang pertama kali muncul di utara negara itu pada 2012. Penculikan khususnya menjadi lebih umum di bekas jajahan Prancis karena krisis keamanan yang semakin dalam.

Menurut LSM Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata, lebih dari 935 orang diculik di negara itu sejak 2017. Namun, Kolonel Assimi Goita, yang memimpin kudeta militer yang menggulingkan pemerintah sipil negara itu tahun lalu, berusaha meyakinkan warga Mali dan masyarakat internasional bahwa upaya sedang dilakukan untuk membebaskan semua orang yang masih ditahan.

Pasukan Prancis telah memimpin operasi melawan kelompok-kelompok Islam di wilayah itu sejak 2014, namun Presiden Emmanuel Macron mengumumkan pada Juni bahwa operasi akan dikurangi selama tahun mendatang.

Hal ini dilaporkan menyebabkan Pemerintah Mali meminta bantuan kolektif tentara bayaran Rusia, kelompok Wagner. Kelompok rahasia telah terlibat dalam konflik di seluruh Afrika, termasuk pertempuran dengan jenderal pemberontak Khalifa Haftar di Libia.






Diubah oleh harbisindo 11-10-2021 09:09
0
460
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.