• Beranda
  • ...
  • Buku
  • Hidup jangan seperti Kera, Bekerja jangan seperti Kerbau

ryanmallay2000Avatar border
TS
ryanmallay2000
Hidup jangan seperti Kera, Bekerja jangan seperti Kerbau
Tidak ada yang sepakat kalau Manusia itu berasal dari hewan Kera namun kenyataannya prilaku Manusia dan Kera banyak kemiripan. Tidak mungkin Manusia mencontoh Kera dan tidak mungkin Kera mampu mencontoh Manusia. 

Manusia yang beriman mengakui sejatinya Manusia adalah mahkluk Surga yang dilahirkan di Bumi dan akan kembali ke Surga, yaitu bagi mereka yang taat beribadah, namun mereka yang masih enggan beribadah dan memiliki prilaku menyerupai Kera berarti bukanlah mahkluk Surga, mungkin saja berasal dari evolusi Kera.

Tidak dipungkiri adanya Manusia yang berpikir kesenangan di dunia adalah surganya dan kesengsaraan adalah nerakanya sedangkan ketika raga dimasukan ke liang lahat bukan lagi rangkaian kehidupan karena itu misteri dan dianggap fiktif. Orang yang seperti ini patut dikatakan manusia berasal dari evolusi Kera.

Pada hekekatnya hidup itu adalah sebuah perjalanan mulai dari lahir sampai ke Surga sebagai tujuan akhirnya bukan hanya di liang lahat agar sampai ke tujuan akhir (surga) seluruh prilakunya haruslah bernilai ibadah.

Sepanjang perjalanan sudah tentu melintasi berbagai bentuk jalan, mulai dari jalan lurus yang mulus dimana kebanyakan orang menambah kecepatan kendaraannya dan cenderung terlena sehingga bila kecelakaan akan lebih fatal dari kecelakaan di jalan lainnya. demikian itulah Manusia yang diuji dengan kenikmatan dunia yang tidak bersyukur dan justru lebih berhura-hura seperti kera kesenagan mendapat setandan pisang.

Hidup terkadang melintasi jalan menikung, bagi yang memahani rambu-rambu ia akan selalu menepi di jalurnya tetapi masih banyak orang yang menikung mengambil jalur orang lain dan menambah kecepatan untuk menyalip yang lainnya. sama seperti Kera yang lebih suka merebut pisang rekannya daripada mencari tandan yang lain.

Banyak bentuk jalan yang lain yang seharusnya Manusia mematuhi rambu-rambunya bukan menciptakan rambu-rambu sendiri sesuai kepentingannya sendiri.

Dalam hal bekerja, banyak orang yang sudah giat bekerja tetapi hidupnya tidak mengalami perubahan dan menyalahi takdir dari Tuhan. Seperti Kerbau, walau menggarap banyak sawah tetap saja hanya mendapat seonggok rumput. 

ada pula yang bekerja membutuhkan pecutan agar giat, bila tidak ada pecutan justru berleha-leha. biasanya orang yang hanya rajin untuk mencari penilaian atasan. padahal hakekatnya bekerja untuk mencari berkah. Banyak orang mendapat rejeki berlimpah tetapi habis karena musibah dan adapula yang semadyo-nya malah mendapat banyak keberkahan. sejatinya kita bekerja untuk mencari Keberkahan.

Keberkahan itu didapati dengan rumusan Keberkahan = (Totalitas+Ihklas)- Penerimaan. Akumulasi perhitungan ini bila bernilai positif, ia akan mendapat keberkahan yang lebih dan bila negatif ia akan menghadapi musibah, semua karena Tuhan Maha Adil dan rejeki itu datangnya dari Tuhan.
 
 Keberkahan didapati dengan cara meningkatkan Totalitas dan Keihklasan Kerja. Totalitas dapat meningkat dengan meningkatkan Dedikasi, Keuletan, Disiplin, Tanggung Jawab, Penyesuaian Diri, Kerja Sama, dan Kemauan untuk maju. Sedangkan Keihklasan ditingkatkan dengan peningkatan Ketaqwaan, Kejujuran dan Loyalitas. (Baca ;https://play.google.com/store/books/details/Riyandi_Mallay_Hidup_jangan_seperti_Kera_Bekerja_j?id=9W08EAAAQBAJ)
va.creative1592Avatar border
dewisuzannaAvatar border
dewisuzanna dan va.creative1592 memberi reputasi
2
505
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.