Kesalahan yang tak terhindarkan

Dering telpon dipagi hari membangunkan Rico yang baru saja terlelap pukul empat subuh tadi.

“Siapa sih yang nelpon pagi-pagi gini?” umpat dia sambil meraih handphone nya.
Terlihat dilayar handhone kalau itu dari Ana kekasihnya. Segera ia angkat telpon itu “Sayang ini baru jam 7, aku kan bakal jemput kamu jam 10 an.”
"Rico, jujur semalam kamu ngapain aja?” tanya Ana dengan sekuat tenaga menahan tangisnya.
“Bukannya semalam aku sudah bilang sayang? Aku main game sampe subuh ini baru mau tidur,” balas Rico.
“Rico jangan bohong kamu. Please kali ini jujur sama aku Ric, aku capek kamu giniin terus. Kamu gak pernah berubah Rico!” ucap Ana dengan penuh emosi.
“Apasih Ana, aku baru mau tidur. Kita lanjutkan obrolan ini nanti saat aku menjemputmu, ok?”
Jawab Rico tegas sebelum dia menutup sambungan telpon untuk melanjutkan tidurnya.

***

Setelah Rico menutup telponnya secara sepihak. kini Ana mulai menangis dikamarnya. Dia sangat menyesali apa yang terjadi saat ini. Andai saja dulu dia tidak  terus memaafkan apapun kesalahan Rico. Dia meratapi kenapa bisa begitu mencintai Rico. Sedangkan dia hanya dianggap sebagai tempat persinggahan saja selama ini.

Ana dan Rico telah empat tahun berpacaran. Hubungan mereka  dimulai sejak masih SMA dulu.
Rico adalah adik kelas Ana, dan dia merupakan tipe siswa populer yang hampir mendekati idaman.

Hal itu didukung oleh postur tubuhnya yang lumayan tinggi. Bentuk tubuh yang ideal, dan style yang sangat modis. Meski Rico berkulit sawo matang, tapi dia memiliki senyum yang mampu menjerat wanita yang melihatnya.

Selain penampilannya, sikap Rico yang sangat easy going menjadi daya tarik terbesarnya. Dia pun merupakan siswa yang cukup pintar diangkatannya. Ya, semua hampir sempurna bila saja dia bisa bertahan dengan wanita lebih dari satu bulan lamanya.

Sesungguhnya merupakan suatu keajaiban mereka bisa bertahan selama ini. Meskipun bisa di tebak, kalau hubungan Ana dan Rico tidak sepenuhnya mulus.  Ada banyak bumbu-bumbu dan kerikil didalamnya. Terutama drama perselingkuhan Rico yang entah kenapa selalu Ana maafkan meski sudah terjadi berulangkali.

***

“Aku sudah didepan rumah,” pesan Rico kepada Ana.
“Masuklah, duduk dulu kita bicara sebentar sambil nunggu mama papaku pulang,” balas Ana.
Melanjutkan emosi yang sempat terjeda tadi pagi. Ketika Rico duduk, Ana langsung memperlihatkan apa yang dia temukan didalam DM instagram Rico. 
“Makasih ya sayang udah nemenin aku semalaman, aku puas banget deh,” isi pesan tersebut.
Raut mukanya mulai berubah gelisah ketika membaca pesan tersebut. “Itu dari siapa? aku tidak mengenalnya!” sanggah Rico.

“Tolong jujur Rico. Please aku tahu betul kamu seperti apa. Ini siapa?” tanya Ana.
“Kenapa kamu mempersalahkan hal sepele seperti ini sih Ana?” tanya Rico.
“Aku gak tahu itu dari siapa, lagi pula semalam aku main game  sama teman-temanku. Kamu bisa tanyakan kepada yang lain” sambung Rico.

“Gak perlu banyak alasan Rico, aku hanya ingin kamu jujur bisa kan?” pinta Ana setengah memohon.
Cukup lama Rico diam sedang memikirkan alasan yang tepat untuk Ana.

'baik, sial kenapa dia chat disaat aku udah tidur sih.' batin Rico saat itu.
Tidak ada sedikit pun rasa bersalah pada diri Rico. Dia hanya memikirkan kenapa bisa lupa untuk memastikan semua chat nya dengan entah wanita yang manapun itu tidak terhapus dan malah terbaca oleh Ana.

“Rico, kamu mau jujur apa enggak?” tanya Ana kembali. Hal itu membuat Rico sedikit terkejut.
“Iya, aku tau aku salah, semalam aku bermain dengannya,” jawab Rico seakan kehabisan ide untuk mencari alasan lain.
“Tega ya kamu Ric, membohongi aku terus menerus,” ungkap Ana dengan emosi yang hampir meluap.
“Aku udah jujur kan, sekarang kamu pasti mau maafin aku lagi kan?” Tanya Rico.
Seraya menghela nafas panjang Ana berkata "gak tau Rico, meski kamu bilang akhirnya akan bersamaku. Tapi mengetahui kamu dengan wanita lain tetap menyakitkan bagiku."

***

Namun setelah perdebatan yang panjang, pada akhirnya Ana tetap memberikan kesempatan lagi. Tetapi kali ini berbeda, Rico menunjukan kesungguhannya dengan memblokir semua akun yang berhubungan dengan wanita itu.

Mereka pun kembali seperti biasa, tetap melakukan aktifitas sesuai dengan rencana awal mereka.
Tetapi selama diperjalanan ke taman kota, Ana menjadi lebih pendiam tidak seperti biasanya.

Rico hanya mengacuhkan sikap Ana dan tidak terlalu memikirkan hal itu. Dia menganggap bahwa Ana hanya akan marah sebentar saja padanya.

***

Sesampainya ditaman kota, salah satu teman Ana bernama Izal mendekati mereka. 
“Na, nanti anak-anak baru bakal datang jam satu yah. Kita ngobrol dulu bentar,” ucap Izal.
“Ah, oke Zal siap,” jawab ana.

Lalu mereka bertiga pun mendiskusikan rencana project seni baru mereka.
Ana adalah salah satu mahasiswi jurusan bisnis tingkat 4, hanya saja dia sangat menyukai seni sehingga mengikuti beberapa sanggar seni diluar kampusnya bersama dengan Rico.

Waktu berlalu begitu saja, hingga pada siang hari Rico dan temannya berencana untuk membeli makan siang.
“Na titip hp ku ini yah, aku pergi nyari jajan dulu,” ujar Rico.
Ana hanya mengganguk pelan menjawab permintaan Rico tersebut.

Hp Rico kala itu sedikit aneh tanpa ada notif satupun, padahal Ana tau pasti kalau hp Rico itu selalu penuh dengan notif dari grup game miliknya.
Saat membuka hp Rico, dia menemukannya dalam mode pesawat. Tidak pernah terjadi sebelumnya seperti ini pikir Ana.

Hal itu membuat Ana curiga, sehingga dia mengaktifkan mode data hp Rico. Banyak sekali notif ataupun pesan masuk di HP Rico.
Tapi dari sekian banyak notif, ada satu messenger yang berisi "Rico sayang, kamu kok blokir aku di instagram sih? Chat tadi gak dibaca sama Ana kan? Nanti malem jadi  seperti biasa ya sayang?”

Melihat pesan tersebut membuat Ana geram, dia tidak tahu lagi bagaimana harus memaafkan Rico kali ini.