Tuhan yang Maha Cinta
(Mazhar Mufti)

Seorang pemuda yang sedang dalam pencarian jati diri terheran-heran melihat kekhusukan orang-orang ditempat peribadatan,
Mereka menadahkan tangan meminta doa pada sang Khalik. Suatu hal yg sia-sia menurut dia.

Pemuda itu menghampiri salah seorang dari mereka dan bertanya dengan ketus "mengapa engkau melakukan hal yg sia-sia? Jika benar Tuhan ada, apakah Ia akan mendengar doamu? Berapa banyak orang yang berdoa untuk kebaikan sesama dan berapa banyak pula orang2 yg terkena musibah? Bukankah itu berarti Tuhan tak mengabulkan doamu?"

Kemudian dengan senyuman hangat dia menjawab
"aku mungkin tak bisa menghilangkan keraguanmu, namun dengarlah ini

Penerimaan dan penolakan adalah bahasa cinta Tuhan pada hambaNya
Bukan kah Tuhan menjawab doa mu atas dasar mencintaimu dan menolak doamu atas dasar yang sama pula

Tuhan memberi rezeki pada yang mempercayainya
Dan memberi rezeki bahkan pada yang mengingkarinya

Maka nikmat mana lagi yang engkau dustakan

Bahkan tahukah kamu bahwa surga dan neraka tercipta atas dasar cinta Tuhan pada makhlukNya"

Pemuda yang ketus tadi masih saja mengerutkan dahinya seakan tak percaya tapi disisi lain dia seakan mencerna perkataan salah seorang pendoa tadi..

Akalnya ingin menentang tapi hatinya bergejolak. Bagaimana tidak? Ucapan dari hati akan di terima oleh hati tanpa susah payah.

Bersambung