ryanmallay2000Avatar border
TS
ryanmallay2000
HANYA DUA TUGAS YANG TIDAK DAPAT AKU LAKUKAN
   
           

            Dalam benakku “Tentara dilatih dan dididk untuk bertempur” dan tugas utama yang aku ketahui adalah “membunuh musuh”. Doktrin ini melekat dalam hatiku sehingga aku selalu bersemangat untuk melaksanakan tugas perang ataupun berlatih untuk perang.

            Berbagai perang telah aku lalui, hampir semua perang itu dapat aku menangkan dengan strategi dan taktik bertempur kecuali perang batin yang hanya dapat dimenangkan dengan rasa syukur.

Bertempur, bagiku menjadi hobi, bukan karena suka membunuh musuh tetapi karena bertempur menjadi kewajiban dan setiap kewajiban itu ku jadikan hobi agar senantiasa bersemangat melaksanakannya.

 Setelah kembali dari medan pertempuran, kami kembali ke home base yaitu asrama Batalyon yang merupakan habitat kedua dalam kehidupan kami. Habitat pertamanya adalah di medan pertempuran. Dua habitat yang sangat berbeda alam, di medan tempur harus membunuh sedangkan di home base harus membangun. Kedua peran yang harus dilaksanakan.

Keahlianku membunuh tidak perlu diragukan karena terlatih sejak aku menjadi prajurit tetapi membangun justru lebih banyak gagal. Jangankan menanam pohon, memindahkan tanaman dari pot ke kebun saja selalu gagal.

“Tentara koq disuruh bertani”, aku menggerutu ketika Komandanku perintahkan kami menanam 200 batang cabe di Polybag. Menurutku wajar aku protes karena diluar pelajaran yang pernah aku ikuti selama pendidikan di dunia militer.

“Saya memiliki visi, berhasil dalam tugas dan sejahtera dalam hidup’, demikian Komandanku menjelaskan visinya memimpin kami.

“Keberhasilan Kalian dalam tugas tidak saya sangsikan tetapi kesejahteraan dalam hidup kita, harus kita yang memikirkannya, jangan berpangku kepada negara, karena kita bukan anak terlantar”, Komandan menjelaskan tentang kesejahteraan prajuit yang memang saat ini masih jauh dari normalnya tentara di negara manapun.

Kami memang tidak memiliki lahan bertani, tetapi Komandan memerintahkan kami mengelola perkarangan dengan menanam cabe di polybag. Tugas yang tidak favorit yang harus kami laksnakan. Kalau tidak mengingat Sumpah Prajurit, sudah pasti aku orang pertama yang akan membantah beliau.

Mulai kami belajar menyiapkan medianya, walau sambil menggerutu tetap kami lakukan. Hanya karena petugas PPL yang dikirim seorang petugas yang “bening”, seorang gadis yang cuantix sekali sehingga kami yang bujangan tetap bersemangat.

Singkat cerita, setelah dua bulan cabe yang kami tanam pun berbuah. Mungkin karena sang gadis mengatakan “Kalau ingin mencintai, cintai dulu yang dicintai orang yang akan dicintai”. Sindiran halus yang membuat kami mencintai kegiatan yang diluar kebiasaan kami itu.

“Baiklah, para Prajurit sekalian. Saya akan membeli polybag Kalian dengan harga 10 ribu per polybag, apakah Kalian setuju?”, Komandan menawarkan kepada kami. Sebagian besar dari kami menjawab setuju. Aku hanya terdiam.

“Andi, Kamu setuju gak?”. Komandan menanyakan pendapatku.

“Siap, kalau diijinkan, biar kami merawatnya sendiri”, jawabku. Aku tidak setuju karena kalau tidak ada polybag, kecil kemungkinan petugas PPL akan menyambangi kami makanya aku berusaha agar tidak menjual polybag ku.

“Baiklah, yang setuju silakan menjual ke Koperasi dan ambil uangnya di Koperasi”, Komandan memberi kami petunjuk. Banyak dari rekanku menjualnya dan rata-rata mereka mendapat uang sebesar 2 juta rupiah.

“Lumayan, buat beli pulsa”, kata teman-temanku yang sudah mendapat uangnya.

“Kamu cuma dapat uang, tapi nanti aku akn dapat hati”, kataku sambil tersenyum. Memang aku sedang menaksir petugas PPL tersebut.

Suatu hari, petugas PPL itu berkunjung ke barak ku. Akupun menemuinya di lahan polybagku sambil menikmati tanaman cabe yang sudah memerah dan memang indah sekali tanaman yan aku rawat itu.

“Mas, koq gak dipanen?” tanyanya kepadaku.

“Aku mencintainya, indah sekali ternyata kalau semua berbuah”, jawabku.

“Kalau tidak dipanen, cabe itu tidak akan subur lagi”, jelasnya.

“Koq gak dijual, Mas?”, dia kembali bertanya.

“Aku tidak akan menjual yang aku cintai”, aku mulai menyindir untuk merayunya.

“Mau gak nemanin aku?”, pintanya. Yang sudah tentu tidak akan aku tolak.

Dalam benakku, aku telah berhasil memikatnya. Sore itu juga dengan semangat 45, aku menemaninya. Ini adalah kencan perdanaku. Aku akan traktir dia di restoran yang sangat romantis.

Tidak aku sangka, ternyata dia mengajakku ke sebuah Panti Asuhan. Dia begitu akrab dengan anak-anak yang kurang beruntung di Panti itu. Di panti itu ternyata banyak sekali polybag cabe dan aku tahu kalau polybag itu adalah punya teman-temanku.

“Komandan membeli polybag itu untuk menghidupkan mereka”. Dia menjelaskan kalau Komandanku menyatuni anak yatim dengan cara begitu. Anak-anak itu hidup dari panen cabe yang kami tanam.

“Mencintai bukan sekedar memandang keindahan tetapi harus mampu memberi kehidupan”, dia mengajariku cara mencintai. Mulai dari sore itu akupun semakin dekat dengannya.

Keesokan harinya aku mendatangi panti asuhan itu dengan membawa semua polybagku. Dengan cuma-cuma aku memberi mereka, ternyata lebih indah memberi penghidupan dari pada membunuh.

Aku kembali menyiapkan polybag walau tidak ada perintah dari Komandan. “Kamu masih melanjukan? Ndi”, tanya Komandan kepadaku.

“Siap Komandan!” jawabku singkat.

“Kamu yang dulu menentang, koq sekarang ikutan?”tanyanya kembali.

“Siap, ternyata memberi penghidupan itu lebih indah dari membunuh”, jawabku mengutip kata-kata gadis idolaku.

“Semua tugas itu dapat kita lakukan kecuali dua hal yaitu mengecat langit dan menguras laut”, Komandan menasehatiku yang selama ini hanya terkungkung dalam opini tugas membunuh musuh.


https://play.google.com/store/books/...d=9W08EAAAQBAJ

https://karyavirtual.com/Books/searc...n+seperti+kera
bukhoriganAvatar border
lempokissmeAvatar border
lempokissme dan bukhorigan memberi reputasi
2
446
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.