Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

YantaruAvatar border
TS
Yantaru
Hal Terindah yang Memilukan (True Story)
Assalammualaikum Warrahmatullah Wabarakaatuh

=Prologue=

Mempunyai anak adalah hal terindah bagi orang tua nya, bagi kebanyakan orang, mempunyai keturunan adalah hal yang mereka idam-idamkan, bahkan menjadi suatu bagian dalam lembaran hidup yang sudah mereka tunggu-tunggu seumur hidupnya. Namun kenyataan tak selalu sesuai dengan apa yang tuhan berikan kepada kita. Manusia hanya bisa berusaha, berharap, dan berdoa, namun hasil tetaplah tuhan yang menentukan. Tapi semua keputusan tuhan sudah pasti yang terbaik, hal inilah yang dapat membuat kita tegar sebagai manusia saat mengalami hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Kisah berikut datang dari salah satu kenalan ane, kisah ini ane tulis dengan persetujuan pihak yang bersangkutan, tujuan nya agar kalian yang mengalami hal serupa bisa bersabar atau bisa membuat kenalan ane ini juga semakin sabar dengan mengetahui bahwa dia ngga sendiri. Atau membuat kalian yang terlahir sempurna semakin bersyukur.


Bagian 1.

Niatnya perjalanan ini mau nulis di blog, tapi bener-bener gak ada waktu sama sekali. Manfaatkan IG supaya setiap momen ga tersamarkan.

Masih ingat jelas malam setelah melahirkan dek Alif (nama disamarkan) diriku merasa ada sesuatu yang tidak enak. Dek Alif tidak ikut serta ke kamar inap. Sepanjang jalan dari ruang OP ke kamar diriku terus bertanya apakah dia sehat, ibuku bilang sehat.

Setelah beberapa menit dikamar diriku muntah selama beberapa jam dan sangat parah. Terlihat suami dan ibuku resah dan sering berbisik ketika berbicara.

Kemudian pukul 22.00 dokter anak menelpon suami mengabarkan dek Alif bisa dibawa ke kamar karena setelah di periksa semuanya baik-baik saja.

Saat melihatnya pertama kali diriku sangat takjub dan bahagia, wajahnya sangat indah dipandang.

tak ada lagi prasangka tidak baik karena dek Alif terlihat sehat.

Malam itu terlewati dengan damai..

Keesokan harinya, di sore hari tiba-tiba ibuku menangis, mengatakan bahwa ada yang ingin disampaikan karena sudah tak sanggup ditahan lagi.

"Dek Alif ada sedikit yang gak sempurna kak, sedikit aja tangannya".

Jleb.. dunia serasa runtuh, tanpa sadar aku sudah menangis sejadi-jadinya bahkan belum melihat apa yang terjadi pada dek Alif.

Suami terus mengusap rambut dan memegang tangan menenangkan, tapi aku gak bisa menahan emosi dan kesedihan.

Ibuku bersikeras untuk memperlihatkan tangan dek Alif tapi aku terlalu takut untuk melihat, namun akhirnya aku paksakan untuk melihatnya dan ternyata tangan kanannya bengkok dan jari jempolnya tidak ada.

Aku syok selama berhari-hari dan sempat menolak menyusui. Pikiran-pikiran negatif terus menghantui. Aku terus bertanya kenapa ini terjadi pada anak aku.

Hingga di malam terakhir berada di RS, dek Alif terbangun. Ibuku dan suami Lelap tertidur.

Aku beranikan untuk menggendongnya dan air mata tumpah begitu saja begitu melihat wajahnya, kemudian aku mengatakan "i love u nak" dan dek Alif tersenyum, aku kaget sekaligus tersadar bahwa aku harus ikhlas, aku harus kuat dan mencari solusi untuk tangan dek Alif..



Bagian 2.


Suami adalah orang pertama yang dipanggil untuk melihat dek Alif.. Aku yakin beliau juga syok, namun harus tegar demi istri dan anak.

Malam-malam pertama kembali ke rumah, ayah dek Alif selalu bangun dan mengurus dek Alif.Aku masih terus menangis dan sulit mengendalikan diri tapi beliau sabar n terus mensupport ku.

Waktu itu ada salah satu sahabat yang mengatakan salah satu cara untuk ku tenang adalah terbuka ke dunia mengenai kondisi dek Alif. Karena waktu itu siapapun yang datang aku selalu panik dan membedong dek Alif supaya tangannya tertutupi.

Thats very bad thing

Sepanjang waktu diriku Googling gak menemukan apa yang sebenarnya terjadi pada tangan dek Alif, awalnya kami mencari penyebabnya, kemudian aku berpikir bahwa itu gak akan merubah apapun.jadi kami fokus mencari jalan keluar. Menunggu diriku sudah bisa berjalan dengan baik.

Selagi menunggu kami terus mencari informasi mengenai dokter apa yang nantinya akan kami temui. Dalam bayangan kami akhirnya dokter yang akan kami temui ada dokter bedah anak di salah satu kota.





Bagian 3.

Allah yang merencanakan segalanya
Saran dokter anak dan dokter kandungan yang menangani saya sebelumnya untuk menunggu selama 1 bulan baru membawa keluar dek Alif menjumpai dokter orthopedi.
Sambil menanti hari kami memperhatikan tumbuh kembang dek Alif, beratnya naik dengan baik dalam waktu 2 Minggu dari 2,55 Kg sudah menjadi 3,2 Kg. Dek Alif jarang menangis, Alhamdulillah sehat.
Tapi Allah punya rencana nya sendiri..
Di hari ke 16 dek Alif, saya mendapat panggilan Pelatihan di Kerja di Luar Kota, setelah diskusi dengan suami dan ibu saya, kami memutuskan untuk berangkat, suami dan ibu saya ikut serta dengan niatan kami akan membawa dek Alif konsultasi dengan dokter bedah anak,lho.. Kenapa dokter bedah? Entahlah saat itu pemikiran kami demikian.
Berangkat lah saya di usia 19 hari dek Alif ke Kota tersebut.
Berkat informasi dari beberapa teman saya menemukan jadwal praktek dokter bedah anak di sore hari di RS H** B**. Alhamdulillah semua bisa terlampaui, pelatihan saya jalan, Alif masih bisa saya temani menemui dokter.
Bertemulah kami dengan dokter spesialis bedah anak sore itu, namun sayang kami salah alamat harusnya kami ke dokter orthopedi. Agar perjalanan kami tidak sia-sia beliau merekomendasikan Rontgen dan tidak memungut biaya apapun, Alhamdulillah.. Dokter nya sangat baik.
Malam itu jg kami bergerak ke Rontgen, ternyata ada aturan baru yang mengharuskan pasien yang ingin Rontgen untuk swab. Seketika saya dan suami merasa gusar dan ketakutan karena bayi usia 22 hari mau di swab. Saya pun menenangkan diri ternyata malah suami saya yang sulit untuk tenang. Namun apalah daya karena sudah kebijakan kami pasrahkan. Alhamdulillah perawatnya melakukan tanpa menyakiti dek Alif, meskipun saya dan suami sudah berlinang air mata.
Alhamdulillah hasilnya negatif, dek Alif bisa di Rontgen malam itu dengan di pegang oleh ayahnya di ruang Rontgen.
Kami syukuri sekali dek Alif sangat kuat, mulai dari perjalanan Kota asal-keluar kota tanpa menangis, hingga bolak balik ke Rumah sakit, swab dan Rontgen berjalan dengan mudah. Dek Alif sangat sabar dan strong, makasih ya nak. Love u

Diubah oleh Yantaru 01-10-2021 09:27
bukhoriganAvatar border
jkkkkkkAvatar border
doronpa31Avatar border
doronpa31 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
829
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.