Papua No. 1 News Portal | Jubi Jayapura, Jubi – Sedikitnya seribu warga dari ibu kota Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua mengungsi ke daerah terdekat yang dianggap aman. Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, mengatakan situasi di Distrik Kiwirok tidak kondusif pascapembakaran sejumlah fasilitas umum oleh kelompok bersenjata pada 13 September 2021.

“Kalau [pengungsi] dari ibu kota distrik itu kurang lebih 400 di Distrik Oklib, sekitar 100 di Oksibil, terus yang lain itu ada di Oksebang, terus ada yang masih di hutan sehingga diperkirakan [jumlah pengungsi] itu sekitar 1.000 orang,” kata Spei Bidana, Sabtu (25/9/2021) malam.

Menurutnya, warga yang mengungsi hanya berasal dari Distrik Kiwirok. Sementara wilayah lain aman, termasuk Distrik Okhika yang sempat dikabarkan ada gangguan keamanan.

“Masyarakat itu sudah tidak ada [di ibu kota distrik]. Tapi keamanan kita kendalikan [situasi di sana]. Sudah menguasai itu. Pukul mundur kelompok yang mengacaukan di Kiwirok itu,” ucapnya.

Spei Bidana mengatakan pihaknya sudah mendata pengungsi di Oksibil. Pemerintah setempat telah menyalurkan bantuan kepada mereka. Sementara siswa SD dan SMP dari Kiwirok mereka bisa bersekolah bisa bersekolah di Distrik Oklib, dan untuk siswa SMA di Oksibil atau Okhika.  Katanya, seluruh fasilitas publik di Kiwirok telah rata dengan tanah, pascakejadian dua pekan lalu.

“Kiwirok itu yang parah, seluruh aktivitas lumpuh dan masyarakat sudah tidak ada di kota distrik,” ujarnya.

Sementara itu, kontak tembak antara Satgas Nemangkawi TNI-Polri dan kelompok bersenjata pimpinan Lamek Taplo terjadi di Distrik Kiwirok, Minggu (26/9/2021) dini hari. Baku tembak menyebabkan seorang anggota Satgas Nemangkawi, Bharada Muhammad Kurniadi, gugur. Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan baku tembak antara anggota Satgas Nemangkawi dengan kelompok bersenjata terjadi pukul 04.50 Waktu Papua. “Kontak tembak terjadi di depan Markas Polsek Kiwirok.

Dari laporan radio di lapangan, Kurniadi tertembak pada pukul 05.15. Korban mengembuskan napas terakhir pada pukul 05.45,” kata Ahmad Mustofa Kamal. Menurutnya, jenazah korban telah berada di Rumah Sakit Umum Daerah Oksibil. Situasi di Distrik Kiwirok kini telah kondusif pasca-kontak tembak dengan KKB.

“Anggota kami masih bersiaga karena diduga mereka masih berada di sekitar Kiwirok,” ucapnya. (*) Editor: Dewi Wulandari

 https://jubi.co.id/papua-situasi-tak-kondusif-warga-kiwirok-mengungsi/


Medan perang....
Tujuan teroris kayak gini...
bikin konflik terus. Warga resah akan banyaknya tentara jadi antipati kayak di Nduga .