Aksi cabul yang dilakukan seorang pria bermasker di pinggir jalan Kota Bandung memang keterlaluan. Ia nekat melakukan onani di pinggir jalan yang ramai, tepatnya di depan sebuah SD yang berada di Jalan Merdeka.

Kejadian yang berlangsung Kamis (16/9), pukul 12.45 WIB, itu terekam kamera. Dalam dua video yang diterima detikcom, pelaku yang mengendarai sepeda motor melakukan onani di depan gerbang sekolah.

Saat melancarkan aksinya, pria yang tidak diketahui identitasnya itu mengenakan helm dan masker. Ia tampak melirik ke sejumlah arah, terlihat juga cairan berwarna putih memancar dari balik tangan tersebut.

Dalam video itu, terlihat lalu lintas di sekitar SD tersebut cukup ramai. Terlihat kendaraan berlalu lalang di depan sekolah yang letaknya tak begitu jauh dari kantor Polrestabes Bandung tersebut. Terlihat juga segelintir murid dan warga di sekitar lokasi kejadian, tapi tampaknya sang pria tetap cuek dan melancarkan aksinya di siang bolong.

Perekam video tersebut seorang perempuan berusia 22 tahun. Ia orang tua dari murid di depan SD tersebut. Saat kejadian itu dia sempat mendapatkan tatapan tak menyenangkan dari pelaku.

"Saya kemarin mau menjemput anak sekolah, tadinya mau menyeberang, pas mau nyeberang dia melihat saya," ujar dia, Minggu (19/9).

Pria tersebut ternyata onani di hadapannya. Perempuan itu kaget melihat reaksi dari pria tersebut. Dia lekas menelpon suaminya karena takut melihat aksi tak wajar tersebut.

"Suami saya kan kerja, kata suami bilang ke satpam, atau videokan dulu biar ada bukti. Saya videokan, pas mau bilang ke satpam sudah kabur lagi. Tapi sudah diberikan (video) ke pihak sekolah takutnya ke anak-anak kan," ujarnya.

"Perasaan saya ya kaget, dia sempat ngangguk-ngangguk gitu," ucap dia.

Menurutnya, pelaku sambil menatapnya saat melakukan gestur tersebut. Menurutnya, aksi cabul itu diduga dilakukan selama 10 menit, pasalnya sebelum ia tiba di SD pelaku telah berada di sana.

Polisi tengah memburu pria yang melakukan aksi cabul di tempat umum di Kota Bandung. Kapolsek Sumur Bandung AKP Septa Firmansyah menyatakan, akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yang membuat resah tersebut.

"Sedang kita selidiki, jika dapat akan kita tindak tegas," ujar Septa saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (19/9).

=====

Kok bisa ya dia melakukan aksi memalukan itu di tempat umum?
Yang perlu diketahui lebih lanjut ketika pria itu tertangkap adalah check kewarasannya. Kalau ternyata memang gila ya mau bilang apa lagi, orang gila mah bebas. Karena akal sehatnya sudah mati. Bahkan katanya sudah terbebas dari yang namanya dosa. Kalu orang gila berbuat dosa tidak akan dihitung oleh malaikat pencatat perbuatan. Begitu sih yang TS tahu.

Nah tapi jika ternyata waras, ini yang bikin ngeselin. Ada otak-akal sehat tapi tidak dipakai. Tidak digunakan untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Seperti melakukan aksi memalukan di tempat umum. Kalau sudah putus urat malu maka kelakuan manusia mirip dengan binatang. Gak peduli lagi dengan harga diri, gak peduli lagi dengan nama baik keluarga. Yang ada dalam pikirnya cuma hasrat untuk mencapai kepuasan pribadi.

Prilaku menyimpang nan memalukan ini menurut perkiraan TS bisa terjadi karena:
Pertama, menjauhkan diri dari Tuhan. Memang ini fondasi dasar atas tindak tanduk manusia. Orang yang takut dengan Tuhannya, otomatis akan berhati-hati dalam berbuat dan niscaya akan menghindari dari perbuatan tercela. Kalau si pria itu memahami dan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Melihat ya mana mungkin dia berani berbuat konyol seperti itu. Jangankan di tempat publik, kalau sudah takut dengan Tuhan, berbuat dosa diam-diam saat sendirian di kamar pun gak bakalan berani.

Kedua, 'konsumsi' sehari-hari. Kata guru saya dulu, orang yang rutin mengonsumsi 'sampah' maka akan terlihat dari tindakan dan perilakunya. Untuk kasus ini orang yang sudah kecanduan melihat video terlarang ++ maka di otaknya akan terus meminta lagi dan lagi demi terpenuhinya berbagai fantasy, sampai bahkan nekat mewujudkan fantasynya di dunia nyata. Ingat, Tontonan bisa jadi tuntunan.

Ketiga,kurangnya aktivitas positif. Waktu (time) itu kalau tidak diisi oleh kegiatan bermanfaat maka dia akan terisi oleh kegiatan mubazir atau bahkan perbuatan dosa. Andai si pria itu sibuk dalam aneka perbuatan positif seperti bekerja cari nafkah, baca buku, ibadah, aktivitas sosial, bersih-bersih rumah, olahraga ya tentu energinya akan habis duluan untuk aneka kegiatan positif tersebut. Bakal berpikir dua kali untuk melakukan hal yang sia-sia atau yang merugikan.

Keempat, taruma atas kejadian buruk di masa lalu. Ini TS kurang setuju tetapi kalau dilihat dari berbagai kasus menyimpang sepertinya ada benarnya. Mereka yang mendapatkan kejadian amat buruk di masa lalu akan mengalami gejolak jiwa, jika tidak dirangkul, orang semacam ini akan mencari pelampiasan dengan hal-hal negatif. Dia akan menaruh dendam besar. Bertindak seenaknya sendiri. Dan merasa dunia ini tidak adil. Benci melihat orang lain bahagia dan kepengen menghilangkan kebahagiaan itu.

Sekian dulu share dari TS, mohon maaf kalau ada hal yang kurang berkenan. Silahkan bercuap-cuap di lapak bawah bila ada yang punya sudut pandang lain. Terima kasih

sumber berita