Merasa Asing Terasingkan Dikeluarga Sendiri, Inilah Penyebabnya!

Beranda

...

The Lounge
Merasa Asing Terasingkan Dikeluarga Sendiri, Inilah Penyebabnya!

iskrim

19-09-2021 15:11

Merasa Asing Terasingkan Dikeluarga Sendiri, Inilah Penyebabnya!

[ HT# 791 ]

Keluarga yang selalu hangat, ceria, dan senang bergotong royong adalah impian keluarga siapapun, termasuk saya dan kamu pastinya.

Tapi ketika zaman mengalami perubahan seperti sekarang ini, semua serba sibuk, semua disibukkan dengan gadgetnya masing-masing membuat impian memiliki keluarga impian seolah jauh dari harapan.

Bayangkan saja, dalam satu rumah ada ayah, ibu, kakak dan adik serta asisten rumah tangga. Jumlah penghuni yang terlihat ideal itu seharusnya mudah untuk saling berinteraksi, tapi kini apa yang terjadi semua sibuk dengan hapenya masing-masing, bergaul di dunianya sendiri-sendiri.

Satu rumah tapi seperti berjauhan, saling tegur sapa atau bercengkerama bersama seperti jadi barang langka saja. Hal inilah yang terjadi bagi mayoritas keluarga zaman sekarang, teknologi memudahkan tapi juga menjauhkan yang dekat.

Akibatnya ketika kamu tersadar kamu seperti asing di rumah sendiri, seperti ada sesuatu yang hilang. Ya, interaksi sesama keluarga dirumah semakin jarang. Ketemu hanya ketika sarapan atau minum teh bersama, itupun semua anggota keluarga pandangannya selalu tertuju ke hapenya masing-masing.

Rasa asing atau terasing dirumah sendiri akhirnya tidak terelakkan dan tanpa disadari semakin terbiasa dengan kebiasaan ini. Yang mirisnya, ada seorang kakak baru tersadar kalau adiknya kini tinggi badanya sudah sama dengan dirinya.

Tapi rasa asing dan terasing tadi bisa jadi karena rasa kekhawatiran, kecemasan yang berlebihan pada diri seseorang karena sebab terlalu sibuk dengan dunianya, padahal penghuni yang lain di dalam rumah biasa saja. Mengapa ini bisa terjadi, rasanya sudah terjawab sebab musababnya, kan?

Jadi buat kamu yang sedang mengalami hal ini ada baiknya segera sadar dan kembali kedunia nyata. Lihatlah sehari-hari betapa manisnya senyum ibumu, beratnya tawa sang ayah yang berwibawa, gemesnya si adek yang baru belajar berjalan atau lucunya binatang peliharaan di rumah.

Hal-hal kecil yang terlihat sepele ternyata mampu memenuhi relung hati dan fikiran kita yang tadinya kosong, yang tidak bisa digantikan oleh kehangatan lewat teknologi secanggih apapun itu.