nuyinsAvatar border
TS
nuyins
Covid-19 Singgah Sejenak (Part 3)
Melihat kondisi suamiku yang ada gejala batuk dan tenggorokan sakit maka dokter menyarankan untuk mencari rumah sakit sendiri. Untuk anakku cukup isolasi mandiri dan pemberian obat serta vitamin dari PKM. Sempat kutanyakan kenapa tidak ada rujukan dari pihak PKM, mengapa juga harusencari rah sakit sendiri. Kemudian dokter PKM tersebut menjelaskan apabila PKM memberikan rujukan sudah dipastikan tidak menemukan rumah sakit kosong. Seluruh rumah sakit rujukan sudah penuh dengan pasien covid-19. Bahkan menolak pasien karena sudah tidak ada ruang.

Dengan dasar itu maka kuputuskan untuk isoman saja semua tanpa ada yang isolasi di RS. Toh percuma aku keliling tidak akan menemukan rumah sakit yang masih menerima pasien. Akhirnya suami dan anakku pulang, sementara aku masih harus menebus resep antibiotik karena di PKM tidak tersedia.
Informasi dari dojter PKM obat antibiotik tersebut agak sulit untuk didapatkan. Bener juga, aku keliling sampai 4 apotik semuanya kosong. Anehnya setiap apotik selalu menanyakan tentang dosis  obat dan aturan minum. Mereka bilang bahwa dosis yang harus dibeli dan aturan minum melampaui seharusnya. Salah satu dari apotik menyarankan untuk menanyakan kembali ke sokter pemberi resep apakah tidak ada kesalahan. Ketika aku tanyakan perihal jumlah obat dan dosis pada dokter PKM pemberi resep jawabnya tidak ada yang keliru,  dosis dan aturan minum sdh benar yaitu 2 kali dalam satu hari. Sementara pihak apotik mengatakan untuk obat antibiotik tersebut harus diminum 1x 1, bukan 2x1.

Agak susah juga mendapat obat antibiotik ini entah karena banyak pengguna atau karena pasokan kurang sehingga sulit untuk mendapatkannya. Alhamdulillah ada teman yang anaknya bekerja sebagai perawat dan mau membantu untuk mencarikan antibiotik tersebut yang baru ku ingat namanya Acetromicyn. Dia juga heran melihat resep yang mencantumkan dosis serta aturan minumnya. Setelah aku dapatkan antibiotik tersebut, segera kutanyakan teman SMA yang berprofesi sebagai dokter spesialis paru. Kuceritakan semua permasalahan tak lupa pula tentang antibiotik dan aturan minumnya. Aku merasa pas saat dia mengatakan dosis dan aturan minum sebenarnya. 10 tablet dengan aturan minum 1x1 akhirnya aku ikuti saja apa saran dari temanku yang dokter itu.
Selama 3 hari di rumah kondisi suami dan anak ternyata tidak semakin baik. Apalagi suami, batuknya semakin menjadi. Di hari kedua mengalami sesak nafas, diare, muntah dan seolah tak bertenaga. Begitu pula dengan anakku yang berada di kamar atas. Ketika harus ke kamar mandi yang terletak di bawah dia harus berjalan sangat pelan menuruni tangga. Makan sudah tidak berselera, apalagi melihat jumlah obat yang begitu banyak melebihi jumlah obat ayahnya. Belum lagi dia selalu kepikiran dengan kondisi ayahnya.
Panik juga akuemoticon-Cape d...

(Bersambung)
Cerita sebelumnya bisa lihat di link bawah ini ya
Part 1
Part 2
0
424
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.