Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pengkreditmotorAvatar border
TS
pengkreditmotor
Proyek Kapal Selamnya Ditelikung AS, Prancis Tuntut Kompensasi ke Australia
Prancis dapat menuntut kompensasi dari Australia atas penarikannya dari perjanjian kapal selam senilai USD66 miliar dengan pembuat kapal France Naval Grup. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Prancis Florence.

"Kami sedang memeriksa semua opsi," kata Parly kepada stasiun televisi RFI ketika ditanya apakah Prancis akan menuntut kompensasi dari Australia.

"Paris akan membuat segala kemungkinan untuk meminimalkan kerugian finansial setelah pelanggaran kontrak," tambahnya seperti dikutip dari Sputnik,Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Australia Bangun Kapal Selam Nuklir, Prancis dan China Beri Respons Keras



Sementara itu Sekretaris Jenderal Naval Group, Vincent Hurel mengatakan, kontraktor pertahanan itu "kecewa" dengan keputusan Australia yang membatalkan kontrak yang ditandatangani pada 2016 untuk 12 kapal selam diesel demi perjanjian dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk kapal selam bertenaga nuklir dan bersenjata konvensional.

Hurel mengatakan bahwa sekitar 500 karyawan Naval Group terlibat dalam "program Australia," menambahkan dia tidak percaya mereka harus membayar tagihan untuk keputusan sepihak Australia, menunjukkan bahwa biaya itu seharusnya ditanggung oleh Canberra seperti dikutip dari Russia Today.

Australia sebelumnya memutuskan untuk meninggalkan kesepakatan dengan Prancis demi kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di bawah aliansi AUKUS yang baru dibentuk. Aliansi ini diumumkan Rabu malam.

Baca juga: AS, Australia dan Inggris Bentuk Aliansi Pertahanan Nuklir untuk Lawan China

Lewat aliansi ini, pasokan kapal selam tenaga nuklir untuk angkatan laut Australia akan menjadi proyek besar pertama dalam aliansi.

Keputusan ini membuat Prancis meradang. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam keras penarikan Australia, mencapnya sebagai "tikaman dari belakang" dan pengkhianatan atas rasa saling percaya antar negara.
0
679
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.