Membeli rumah sangat tidak mudah bahkan bagi penduduk asli, semua tanah memiliki harga yang mahal dan kegiatan penuh aturan terdapat di perdagangan tanah maka rumah akan mengikuti moyangnya.

Bank menjadi pemilik tanah yang sesungguhnya, bank mengambil alih jabatan fungsional perdagangan rumah, bank menganjurkan cicilan.

Para pemilik pesangon kecil memiliki harapan yang tidak sebanding dengan keinginan memiliki tanah dan rumah tanpa campur tangan bank, bank sudah mempersulit hak warga negara memiliki tanah dan rumah dengan cara tunai.

Rumah dan tanah sulit didapatkan secara pribadi dan tidak ada jaminan yang dilakukan negara, secara tunai rumah dan tanah hanyalah kepemilikan sebuah mimpi.

Pemegang uang kecil tidak memiliki harapan memiliki tanah dan rumah di usia 18 tahun, dan kartu tanda penduduk hanya sebuah permainan kartu kesempatan monopoli.

Penggusuran rumah terjadi dan penggusuran tuna wisma terjadi di dalam tanah kelahirannya, kemudian harapan yang didapatkan adalah kegiatan menyicil.

Menabung adalah kegiatan yang sulit dilakukan tanpa bank yaitu menabung untuk membeli tanah dan rumah dan ketika meninggal dunia maka urusannya menjadi milik kelompok sukarelawan.

Tanah dan rumah adalah impian warga negara secara keseluruhan dan sebuah kebutuhan yang alami yang terus diupayakan setiap orang dengan berbagai cara dan ketika cara sudah terbelenggu peraturan maka pembelian bukan dari tanah dan rumah.

Peraturan membuat seseorang mengikuti permainan yang panjang untuk bisa membeli tanah dan rumah, tanah dan rumah impian yang kecil akan memerlukan usaha keras sampai dengan ditetapkan pembeliannya.

Kembali kepada menyicil bahwa permasalan berarti terus terjadi tanpa disadari manusia kemudian keinginannya yang kuat menjadi debu yang berterbangan yang bisa membuat kebingungan.

Jaminan keberhasilan ditentukan dengan mencicil segala keperluan kehidupan, maka contoh terus dipelajari di dalam kehidupan meskipun dengan keadaan yang berat dan tidak berdaya dan tetap melakukan mencicil kepada dunia.

Sumber:
1 2 3

Silahkan berkomentar