Cinta adalah kata sifat yang mengandung banyak arti dan juga misteri. Sebuah rasa yang bisa tumbuh kapanpun, dimanapun dan berlabuh kepada siapapun yang dikehendaki oleh hati.

Kadang kita pun bertanya-tanya akan persoalan cinta, apa yang paling membahagiakan darinya ?. Tentunya pada saat cinta itu terbalas dengan indah setulus jiwa.

Banyak orang mengatakan bahwa sebenar-benarnya cinta adalah cinta dengan penerimaan yang ikhlas apa adanya. Sudi memberi dan menerima cinta tanpa terpaksa, memaksa maupun dipaksa.

Akan tetapi, apa jadinya jika kita menaruh rasa cinta yang teramat besar terhadap seseorang, sementara ia tak sudi menerima dan membalas cinta tersebut ?

Atau kadang malah sebaliknya. Ada seseorang yang teramat mencintai kita dengan penuh penerimaan yang tulus dan rela berkorban apapun demi kita, sementara kita tidak pernah menaruh perasaan cinta sedikitpun untuknya ?

Jika memang tidak menemukan titik terang untuk cinta yang sedang kita rasa, cobalah agar mampu dan sabar menerima kenyataan tersebut.

Mencintai dan Dicintai Pada Tempatnya

Persoalan cinta memang cukup penting dilakukan pada tempatnya. Supaya ada kata sepakat untuk dua orang yang sedang menjalin hubungan asmara.

Tidak apa-apa jika kita mencintai seseorang dengan teramat dalam. Karena kita tidak bersalah. Memang sudah tabi'atnya cinta yang selalu datang secara tiba-tiba alias tanpa memberi aba-aba. Sehingga terkadang kita lupa akan tempatnya cinta. Namun, hanya saja kita perlu berpikir logis dan jangan terlalu menggunakan hati pada saat mencintai.

Pada saat seseorang yang sedang kita cintai tidak menaruh rasa yang sama. Dapat dipastikan bahwa ini akan memercikkan sepercik luka dihati.

Tak perlu menyalahkan dia, bukankah dulu kita yang amat mencintainya. Dan tak perlu pula menyalahkan diri kita sendiri. Cukup jalani apa yang sedang kita alami saat ini, dan terus berdo'a mohonkan titik terang pada Tuhan Sang Pencipta Cinta. Pasrahkanlah segala-galanya hanya kepada-Nya, agar cinta dapat berlabuh pada tempat yang seharusnya. Tempat yang dimana cinta menemukan kata sepakat dan bahagia selama masa.

Cinta Datang Bukan Sebab Dipaksa

Hadirnya sebuah rasa dan cinta yang sesungguhnya bukanlah dengan sebab ada paksaan didalamnya. Karena cinta yang murni tidak hadir dengan cara dipaksa ataupun memaksa.

Tidak ada alasan dalam mencintai. Ketika kita menghibbahkan cinta untuk seseorang. Kita tidak akan punya alasan kenapa kita menaruh cinta tersebut kepadanya. Begitupun saat kita menerima cinta seseorang, kita tak akan punya alasan kenapa kita menerimanya.

Jika memang seseorang yang sedang kamu kagumi tidak membalas rasa cinta. Cobalah untuk menerimanya dengan ikhlas dan sabar. Memaksa seseorang untuk mencintai kita, sedangkan ia sedikitpun tidak tertarik terhadapmu. Justru akan semakin membuat kita sakit hati.

Dan juga pada saat kita memaksakan diri sendiri untuk mencintai orang lain yang mencintai kita. Sama saja halnya menyiksa dan melukai batin kita sendiri.

Bahagia Dan Bersedihlah Sewajarnya

Ikuti saja perasaan hati. Bahagia sebab cinta tak ada yang melarangnya. Tapi ingat! Berbahagialah sewajarnya saja. Begitupun dengan perasaan yang dirundung kesedihan, cukup sewajarnya saja.

Pada hakikatnya, segala sesuatu yang berlebihan tidak akan menghasilkan kebaikan. Justru tidak jarang, terlalu berlebih-lebihan akan membuat hidup semakin berantakan.

Ketika kita mencintai dan terlena dengan pesona cinta tersebut. Usahakanlah agar tetap terkendali dan memasrahkan cinta tersebut pada yang Maha Cinta.

Persoalan cinta, buanglah jauh-jauh rasa kekhawatiran. Karena waktu dan rencana dari-Nya akan menjawab segala tanya.

Cinta yang indah adalah cinta terpadu dari hati serta penuh penerimaan tulus apa adanya. Cinta yang murni adalah memberi dan menerima tanpa alasan. Cinta yang suci hadir tanpa dipaksa atau memaksa.

Sumber : ZONA PIRASI