Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

marketing32Avatar border
TS
marketing32
Banyak Anak Jadi Yatim Piatu Akibat Pandemi, Penguatan Keluarga Penting Diperhatikan
Banyak Anak Jadi Yatim Piatu Akibat Pandemi, Penguatan Keluarga Penting Diperhatikan



Hampir dua tahun berlalu sejak pandemi COVID-19 menyerang Indonesia, kini anak-anak yang menjadi korban utama. Menurut penelitian The Lancet, terdapat 1,5 juta anak di seluruh dunia kehilangan orang tua karena COVID-19.

DI Indonesia sendiri ata anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang telah dihimpun per 7 September 2021 adalah sebesar 25.202 anak.

“Anak yatim, piatu, maupun yatim piatu mengalami kondisi yang sulit. Dari sisi pengasuhan, ada resiko anak tidak ada yang mengasuh sama sekali, bahkan buruknya menjadi gelandangan. 

Itu yang sangat tidak kami inginkan," ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia Dr Harry Hikmat, dalam keterangannya.

Harry mengatakan bahwa pihaknya sendiri mempunya program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) yang merupakan layanan rehabilitasi sosial.

Ia menjelaskan bahwa program ini menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi sosial, serta dukungan aksesibilitas. pohon4d

“Yang sudah kami lakukan dapat disebarkan kepada masyarakat luas. Kami tahu kami belum maksimal, jadi memang diperlukan kerja sama dengan pihak-pihak lain. 

Sistem memang sudah ada di pemerintah, namun bukan berarti pemerintah mampu menampung atau meng-cover semuanya, kami terbuka untuk bekerja sama dengan Kawal Masa Depan ataupun SOS Children’s Villages Indonesia.”

Menanggapi hal tersebut, Direktur Nasional SOS Children's Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan bahwa salah satu yang penting dalam masa pandemi ini tidak hanya semata-mata anak menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu, melainkan juga sistem keluarga menjadi lemah.

“Kami memiliki program Family Strengthening yang fokus ingin membantu dan mencegah anak-anak terpisah dari keluarga karena faktor apapun," kata dia.

Ia melanjutkan, bahwa dirinya yakin setiap anak harus dibesarkan dalam lingkungan keluarga. Walaupun tidak tinggal dengan orang tua kandungnya, namun setiap anak harus tetap merasakan adanya keluarga.

"Jangan sampai anak terpisah dengan keluarga.

 Ketika anak-anak sudah tidak mempunyai orang dewasa dan keluarga di dekatnya, di situlah program kami Pengasuhan Alternatif Berbasis Keluarga (PABK) akan bergerak memastikan anak tersebut mendapatkan kasih sayang selayaknya keluarga,” ujar Gregor Hadi.







sumber : suara
0
1.6K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread5.1KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.