Cerita ini adalah kisah nyata perselikuhan yang terjadi antara dua sejoli. Mereka masing-masing sudah menikah atau sudah mempunyai pendamping hidup. Mereka juga masing-masing sudah mempunyai anak. Namun itu tak menghalangi cinta mereka berdua. Rumah mereka pun tak begitu jauh sehingga pertemuan antara mereka sering terjadi tanpa sepengetahuan pasangan masing-masing. Pertemuan mereka kebanyakan terjadi pada sore hari.

Tempat favorit mereka untuk bertemu adalah rumah teman sang pria karena rumah itu sering kosong pada sore hari dan teman pria itu gampang di ajak kompromi. Teman pria itu sangat lugu dan juga jarang bicara atau ngegosip. Dia juga tipe orang yang pekerja keras. Setelah pulang dari kantor dipagi hari, teman pria itu bekerja diluar rumah sebagai pedagang pada sore hari bersama istrinya.

Pada sore hari saat rumah temannya kosong, dua sejoli itu mulai bergegas untuk bertemu. Mereka saling temu kangen setelah sehari tak bertemu. Mereka saling bercanda tawa dan bercumbu kasih ibarat sepasang kekasih yang masih ABG. Mereka akan pulang ke rumah masing-masing setelah waktu menjelang malam. Dan hal itu terjadi hampir berkali-kali.

Pernah sesekali mereka pulang telat sehingga bertemu dengan yang punya rumah. Rasa malu pun tak terlihat diwajah mereka. Namun sebaliknya, teman si pria lah yang merasa malu. Lama kelamaan istri teman si pria merasa risih dan juga jengkel rumahnya dijadikan tempat perselingkuhan dan menyampaikan kepada suaminya agar membawa kunci rumahnya saat meninggalkan rumah. Dia juga menyuruh suaminya untuk menasehati temannya untuk menyudahi perbuatan itu karena ada pepatah yang mengatakan 'Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga' .

Karena merasa jengkel, teman sang lelaki menolak rumahnya dijadikan topeng untuk menutupi cinta terlarang diantara mereka. Sehingga mereka harus mencari tempat lain yang memungkinkan mereka untuk bertemu dan bercumbu mesra. Namun nasib malang menimpa sang lelaki. Perbuatan busuknya tercium oleh istrinya setelah berselang beberapa hari.

Hal itu menyebabkan istri sang lelaki nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan selendang. Namun tak sedikit pun raut wajah sedih terlihat diwajah sang lelaki itu. Isu-isu tak sedap pun mulai beredar didesanya tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh sang lelaki itu sehingga menyebabkan istrinya meninggal.
Baca Selanjutnya