Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang
Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang

JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM (PPKM) membuat dunia usaha harus melakukan efisiensi demi bertahan ditengah pandemi Covid-19. Pengurangan karyawan menjadi pilihan untuk meminimalisir pengeluaran ditengah turunnya pendapatan.

Hal itu dilakukan oleh Siti (48) salah satu bos pakaian di Pasar Tanah Abang yang menjual aneka bahan pakaian. Menurut dia kebijakan syarat bepergian yang diterapkan pemerintah cukup berpengaruh besar terhadap omzet penjualan.

Siti menyebut sebelum pandemi memiliki 12 karyawan untuk menjaga 8 toko. Namun kini, Siti hanya menyisakan 4 karyawan saja untuk mengelola toko tekstil. Padahal, bekerja di dunia tekstil memerlukan tenaga tidak sedikit terlebih di Pasar Tanah Abang menggunakan tenaga manusia untuk membawa dan memindahkan barang.

Baca Juga:

"Sebelumnya saya punya karyawan 12 sekarang tinggal 4 karena pandemi Covid-19," ujar Siti kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (4/9/2021).

Baca Juga:Pasar Tanah Abang Kembali Buka, Pedagang Curhat Masih Babak Belur

Siti juga melakukan pengurangan gaji terhadap karyawan yang masih bertahan. Hal tersebut disebabkan pemasukan tidak stabil tapi pengeluaran terus berjalan untuk membayar sewa kios, pajak hingga listrik.

"Ya jadi dikurang-kurangi gajinya (karyawan), ada juga karyawan kita kurangi, ya karena tidak ada pemasukan, ya otomatis dikurangi karyawan, jadi yang ada juga (karyawan) di kurangi gajinya," tambahnya.

Meski sudah ada pelonggaran kebijakan terkait di izinkannya beroperasi di pasar, namun hal itu tidak membuat Siti menambah kembali karyawannya. Bahkan menurutnya kebijakan ini dinilai sama saja dengan pemberlakuan PPKM Darurat saat itu. "Belum ada (perubahan), karena kan banyak peraturannya (masuk pasar), jadi belum ada perubahan, sekarang saja masih nombok," kata Siti.

Siti mengatakan, penurunan omset hingga saat ini jika dibandingkan sebelum pandemi anjlok sampai 80-90%. "Turunnya jauh bangat, bisa sampai 90% dibandingkan sebelum pandemi," lanjut Siti.

Baca Juga:Enake Pol! Segini Uang Saku PNS Dinas ke Luar Negeri

Hal demikian disebut Siti akibat sulitnya akses masyarakat masuk ke Pasar Tanah Abang. Tidak sampai disitu, sejak masyarakat yang hendak mengakses transportasi umum. Membuka untuk memutar kembali roda ekonomi sulit dirasa Siti jika syarat mengakses moda transportasi umum masih cukup rumit. "Kalau peraturan-peraturan itu juga seharusnya dilonggarin juga lah, kan mempengaruhi juga itu," tutur Siti.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/531...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang Diteror Pinjol Ilegal, Lapor ke Sini Aja Bunda!

- Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang Gagal Terus Ikut Kartu Prakerja, Cek Mungkin Ini Penyebabnya

- Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang Curhat Bos Pakaian Tanah Abang, Karyawan Tinggal Sisa 4 Orang

0
188
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
SINDOnews.com
SINDOnews.comKASKUS Official
60.1KThread849Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.