Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Kepemimpinan Kolektif Solusi Penyatuan Peradi
Kepemimpinan Kolektif Solusi Penyatuan Peradi

JAKARTA - Dewan Penasihat PBH Peradi Rivai Kusumanegara menyoroti bergulirnya kembali upaya penyatuan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Rivai berpandangan upaya tersebut akan berhasil jika mempedomani prinsip-prinsip rekonsiliasi serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar dalam hal ini penguatan profesi advokat maupun kepentingan penegakan hukum dan masyarakat pencari keadilan.

"Syarat penyatuan dengan melarang pihak-pihak tertentu mencalonkan diri dalam Munas Bersama dirasa kurang tepat. Mengingat prinsip rekonsiliasi justru mendorong kebersamaan dan saling berperan untuk memastikan proses rekonsiliasi berjalan sesuai rencana," katanya.

Dengan mengutip pendapat Melor & Bretherton, Rivai menjelaskan, terdapat tiga prinsip dalam rekonsiliasi yakni berdamai dengan masa lalu, mengambil tanggung jawab di masa sekarang, serta bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik. "Saya berpandangan tokoh-tokoh senior harus bertanggung jawab dan ambil bagian dalam rekonsiliasi, bukan justru meninggalkan arena. Apalagi konflik enam tahun ini telah menimbulkan kerenggangan hingga ke daerah dan perlu proses untuk nge-blend kembali", ujar Rivai, Jumat (3/9/2021). Baca juga: Otto Usulkan Munas Peradi Digelar Bersama, Suhadi: Ini Sejarah Officium Nobile

Baca Juga:

Rivai juga mengkhawatirkan, jika larangan mencalonkan diri terjadi di tingkat pusat akan menjadi preseden dalam Musda Bersama dan dapat menimbulkan riak tersendiri di daerah. Untuk itu, Rivai mengusulkan, agar pimpinan Peradi dijabat secara kolektif sehingga diharapkan terdapat keterwakilan dari pihak-pihak berkonflik.

Hasil Munas bersama untuk menentukan suara terbanyak sebagai Ketua Umum, kedua terbanyak sebagai Ketua I, ketiga terbanyak sebagai Ketua II dan begitu seterusnya. "Model kepemimpinan kolektif diharapkan akan menjawab konflik selama ini baik karena kekecewaan terhadap Munas maupun perbedaan cara pandang yang sebenarnya dapat diuji dan diputuskan secara kolektif", tegas Rivai. Baca juga: Otto Hasibuan: Single Bar Merupakan Wadah Tunggal Organisasi Advokat Terbaik

Jika usulan ini bisa diterima tokoh-tokoh senior Peradi, Rivai juga berharap peluang rekonsiliasi dibuka terhadap organisasi diluar Peradi agar wadah tunggal advokat sesuai amanah Undang-Undang Advokat dapat terwujud kembali.

"Pentingnya wadah tunggal advokat guna menjamin kwalitas, pembinaan dan pengawasan advokat dalam mewujudkan penegakan hukum yang baik dan melindungi masyarakat pencari keadilan. Mengingat dengan menjamurnya organisasi advokat, memungkinkan oknum advokat berpindah-pindah guna menghindari sanksi etik serta terjadinya ketimpangan kwalitas advokat," tutup Rivai.


Sumber : https://nasional.sindonews.com/read/...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Kepemimpinan Kolektif Solusi Penyatuan Peradi Kadispenad: Enam Penganiaya Almarhum Prada Candra Gerson Sudah Ditahan

- Kepemimpinan Kolektif Solusi Penyatuan Peradi Komnas HAM Kutuk Perusakan Masjid Jamaah Ahmadiyah Indonesia di Kalbar

- Kepemimpinan Kolektif Solusi Penyatuan Peradi Data Pribadi Presiden Bocor, Puan Tagih Komitmen Pemerintah Selesaikan RUU PDP

0
95
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
SINDOnews.com
SINDOnews.comKASKUS Official
60.1KThread849Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.