Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Pupuk Langka, Petani Ketipu Oknum Berseragam Petro Kimia Dilapak Online
Pupuk Langka, Petani Ketipu Oknum Berseragam Petro Kimia Dilapak Online

MADIUN - Kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi yang terjadi di wilayah Madiun membuat para petani menempuh beragam cara untuk mendapatkanya. Salah satunya dengan membeli pupuk secara online. Namun bukannya mendapat pupuk, para petani justru menjadi korban penipuan.

Dimyati, salah seorang petani asal Desa Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun mengaku terpaksa membeli online karena pupuk jenis urea dan phonska langka di pasaran umum. Saat membuka facebook, pria berusia 46 tahun itu melihat ada tawaran pupuk dijual murah, Rp90.000 per sak. Baca juga: Pasarkan Tiga Produk Baru, Petrokimia Gresik Perkuat Pasar Pupuk Non Subsidi

Karena merasa butuh, petani bertubuh tambun itu kemudian mengklik tautan itu hingga terjadilah transaksi. "Awalnya saya kesulitan mendapatkan pupuk untuk sawah keluarga. Trus pas buka fb, marketplace, ada promo jual pupuk. Saya buka dan langsung beli, karena harganya terjangkau, 90 ribu rupiah persak," ujarnya sambil menunjukan link facebook jual beli pupuk online.

Baca Juga:

Beberapa Hari usai membayar uang muka dengan cara menstransfer uang ke rekening orang yang mengaku penjual, pupuk yang sudah dibeli tak kunjung dikirim. Kemudian seorang yang mengaku sebagai sopir pengiriman pupuk menghubungi melalui telepon, dan mengaku sedang mengurus surat jalan di Polres Gresik, karena pengiriman lintas wilayah.

"Ada seseorang mengaku sebagai sopir pupuk, telepon. Katanya sedang mengurus surat jalan di Polres Gresik untuk pengiriman lintas wilayah. Sopir itu kemudian mengirimkan pesan dan gambar surat jalan berkop polres Gresik dan ditanda tangani pejabat berpangkat Akun Komisaris Polisi (AKP). Pria yang mengaku sopir itu meminta uang tambahan dan saya transfer, karena meyakinkan," katanya penuh kesal sembari menunjukan bukti percakapan melalui whats ap.

Mantan aktivis anti korupsi itu merasa sadar menjadi korban penipuan, Setelah dua pekan berjalan, pupuk yang di belinya tak kunjung tiba ke rumahnya. Ia mengaku terlena dengan penampilan orang berseragam Petrokimia Gresik yang menjual pupuk secara online tersebut. Apalagi disertai foto order dan foto surat jalan dari kepolisian Resort Gresik, yang belakangan di duga palsu. Baca juga: Berhadiah Ratusan Juta Rupiah, Pupuk Indonesia Gelar Kompetisi Riset Pertanian

"Saya percaya saja, wong yang jual berseragam Petrokimia Gresik, namanya Acmad Taufik, fotonya ada. Terus ada surat jalan, juga share loc posisi dia, kan seperti asli. Makanya saya gak ragu langsung transfer Rp500 ribu rupiah untuk uang muka pupuknya," keluh Dimyati yang merasa menjadi korban penipuan di tengah kelangkaan pupuk itu.

Dimyati kemudian menunjukan sejumlah bukti dan alur yang membuat dirinya percaya, hingga akhirnya sadar menjadi korban penipuan. Diantaranya link jual beli pupuk online di fb, kartu identitas bekerja di PT. Petrokimia Gresik atas nama Achmad Taufik dengan nomor 88 dan berlaku hingga 08/07/2021.

NPWP atas nama Achmad Taufik serta KTP dengan alamat Wisma Tengger-X/51 Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Surabaya. Achmad Taufik sendiri nampak menggunakan seragam Petrokimia Gresik dalam foto tersebut.

Hal yang paling meyakinkan adalah terbitnya Nota Resmi berkop Petrokimia Gresik. Dalam Nota Resmi dengan tanggal order 10 Agustus 2021 itu tertera nama konsumen pemesan adalah Dimyati Dahlan dengan alamat Jl. Wakhid Hasyim Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Barang Orderan berupa Pupuk Urea dan phonska masing-masing 20 sak dengan total harga Rp3,6 juta. Biaya jaminan DO yang sudah dibayarkan melalui transfer Rp500 ribu, dan kekurangan yang harus dibayar Rp3,1 juta.

Dalam Nota Resmi itu juga tertera tanda tangan persetujuan katas nama manager produksi II A atas nama M Taufik Hidayat, ST, MT, Achamd Taufik, manajer lapangan Harisul Baihaqi, ST, serta manajer pengembangan SDM Tjaturtjitra Suhitarini, SE. MM.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Heri Purnomo saat di konfirmasi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayahnya tersebut mengakui kurangnya alokasi pupuk untuk Kabupaten Madiun. Menurutnya, selain urea alokasi pupuk subsidi tahun 2021 dibanding kebutuhan di E-RDKK masih belum mencukupi karena baru sekitar 60 persen.

"Alokasi Pupuk Subsidi th 2021 ini selain jenis urea di banding dengan kebutuhan di E-RDKK memang masih belum mencukupi baru skitar 60 persen. Alokasi Urea juga masih di bawah E-RDKK tapi sudah lebih dari 97 persen, sehingga mampu untuk di antisipasi," jelasnya saat dikonfirmasi melalui whatsap.

Sedangkan saat ditanya terkait regulasi jual beli pupuk secara online, Sodik menyatakan kewenangan perdagangan berada pada Dinas Perdagangan. "Terkait perdagangan kewenagan ada di perdagangan," tambahnya.

Muhammad Fajar Ismail, Staf Perwakilan Daerah Perusahaan Petrokimia Gresik wilayah Madiun saat dikonfirmasi menyatakan tidak ada penjualan pupuk bersubsidi Petrokimia secara online. "Tidak ada Mas," jawab Fajar singkat.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/53...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Pupuk Langka, Petani Ketipu Oknum Berseragam Petro Kimia Dilapak Online Terkait Penyerangan Anggota TNI di Papua, GMKI Harap Tidak Ganggu PON XX

- Pupuk Langka, Petani Ketipu Oknum Berseragam Petro Kimia Dilapak Online Napsu Lihat Bocah Perempuan di Musala, Pemuda Pariaman Terekam CCTV Lakukan Pencabulan

- Pupuk Langka, Petani Ketipu Oknum Berseragam Petro Kimia Dilapak Online Pupuk Langka, Petani Ketipu Oknum Berseragam Petro Kimia Dilapak Online

0
693
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
SINDOnews.com
SINDOnews.comKASKUS Official
60.1KThread849Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.