Rabu 25 Agustus 2021
"Senandung rasa kian hari kian menyadari bahwa kehilangan ini sangat menyakiti.
Badai keras menerpa diri tak bisa ku tegapi lagi, dulu masih ada yang menopangi.
Bagaimana tidak,Merelakan kepergian adalah keputusan berat yang harus ku jalani .
Berdiri tegak pun tak seberani ketika masih ada nya mamak sendiri, siapa yang ku andalkan dalam hal apapun lagi?
Hari ke hari semakin Ada lubang yang menganga Mak di hati, bagaimana aku akan menutupnya Mak?
lalu siapakah lagi yang benar benar mempedulikanku dan menyayangiku sepanjang waktu selama hidupku,kalau bukan mamak?

Bagaimana aku akan melewati rintangan Didunia sedangkan mamak adalah alasanku untuk berjuang?
Bagaimana aku akan bahagia padahal mama adalah kebahagiaanku yang ada?
Bagaimana pula aku melangkah jelas jelas mama adalah petaku petunjuk arahku?
Bagaimana aku bisa kuat padahal mamak adalah alasan utamaku untuk berjuang?
""Aku Tersesat Mak, Tersesat dengan Kesendirian, Kesunyian lebih dalam lagi""
Mak..kesana kemari aku tak akan menemui mu lagi, Hanya satu yang bisa membuat kita bertemu yakni
"Berdoa" Tapi tak menyembuhkan rinduku kian makin mengganas Mak.

Mak..segini hancurnya hati kepergianmu, tinggal kesunyian untukku.
Mak..betapa perih sekali kehilanganmu, dan juga betapa menyiksa harus berpura kuat tegar atas kepergianmu.
Memasang wajah sebiasa mungkin untuk orang orang gimana aku terlihat tegar, nyata nya dalam kesendirianku rapuh Mak..
Terpintas ingat mama, gak tertahan nangisku Mak.

Mak..nyatanya aku nangis tak akan ada lagi untuk membujuk Rayu dan hapus air mataku sehangat mamak..
Mak..
Nyatanya aku tak ada apa apa nya kalau bukan Krn mamak dimanapun..
Mak...bagaimana aku menyembuhkan keterpurukan ku ini?
Sudahlah..niatan di hati hanyalah angan semata.
Begini lah akhir cerita kita Didunia ternyata mak..
Moment sejarah yang akan terkenang di ingatan selama aku diberi izin Didunia ini.

Yang katanya surga ada di kaki ibu, tapi ibuku sudah pergi ke surga.
Segini nya kali Mak..nyesek
Sampai jumpa di surga mamak..

Nona Pudanmu.
🤗