saya tidak tau dengan siapa saya akan berjodoh, saya begitu yakin akan menikahi lelaki ini yang kemudian diam-diam dia akan menelpon wanita lain di belakanga saya? lelaki yang dalam kemarahan dan kesalahannya melukai dan menyiksamu?
entah bagaimana saya bisa terjebak dengan cinta semamcam ini, lelaki ini kemudian berpikir bahwa segala kesalahannya dengan mudah dapat di toleransi hanya dengan menyumpal mulut saya dengan uang. lelaki ini kemudian pun berpikir bahwa saya akan sangat tidak mampu meninggalkannya karena saya membutuhkan uangnya.
entah lelaki macam apa yang sudah benar-benar saya cintai ini? yang bahkan saya cintai bahkan sebelum dia memiliki banyak uangnya ini, yang bahkan saya cintai jauh sebelum keadaannya saat ini.
sedih rasanya mengingat bagaimana uang dan posisi bisa membuat kemudian merasa berkuasa dan lantas melupakan perasaan wanita yang selama ini mendukung mu?
kalau boleh merindu, saya ternyata merindukan dia yang dulu, yang meski dalam kemarahan masih tetap menjaga dan melindungi. saya merindukan dia yang dulu selalu menenangkan saya dalam kekecewaan.
ingin rasanya menangis, tapi sudah tidak tau hal apa yang perlu di tangisi lebih dulu.. entah itu cinta saya padanya, perubahannya pada saya, atau kebodohan saya yang masih bertahan dengannya. tentu saja saya bukan wanita tidak tau diri, saya bertahan hingga saat ini karena saya tau sayapun pernah membuat kesalahan, sayapun pernah menjadi mengesalkan, sayapun ingat bahwa lelaki ini pernah membahagiakan. Tapi, bukankah yang saya terima pun sudah cukup menyakitkan? perlukan untuk terus bertahan dalam kubangan kesedihan? perlukah mempertahankan lelaki yang kemudian akan menelpon wanita lain saat menghadapi kemarahan saya? perlukah mengalah pada lelaki yang bahkan tertawa ketika membuat saya muntah karena kebut-kebutan berkendara? bahkan ketika dia tau saya benci lelaki yang mempermainkan wanita, bahkan ketika dia tau saya trauma pada perselingkuhan, bahkan ketika dia tau saya membenci kebut-kebutan, dia tetap melakukannya.
benarkah ini yang di sebut cinta? benarkah? kalau ini memang cinta, mengapa saya merasa cintanya pada saya menyakitkan? mengapa saya merasa cintanya pada saya sungguh menyiksa.