Sebuah fenomena unik terjadi di akhir pekan ke tiga Liga Primer Inggris musim ini.


Dok. Twitter/@dele_official

Tottenham Hotspurs mengakhiri pekan dengan bertengger di puncak klasemen sementara, sedangkan rival mereka Arsenal harus puas duduk manis di posisi juru kunci.

Ini adalah pertama kalinya di sepanjang sejarah liga Inggris ada momen di mana Tottenham mengakhiri pekan di puncak klasemen sedangkan Arsenal ada di posisi buncit.



Tottenham memulai musim 2021/2022 dengan gemilang.

Tiga kemenangan dari tiga pertandingan membuat tim asuhan Nuno Espirito Santo duduk di puncak klasemen dengan sembilan poin, unggul dua poin dari lima tim lain yang mengoleksi tujuh poin.

Uniknya, tiga kemenangan yang diraih Spurs semuanya berakhir dengan skor tipis 1-0.

Spurs mengalahkan juara bertahan Man City di laga pembuka, lalu mengalahkan Wolverhampton Wanderers di pekan kedua, dan di pekan ketiga mereka melewati hadangan Watford.



Tiga hasil itu juga sekaligus membuat Spurs jadi satu-satunya tim di Liga Primer Inggris yang belum pernah kebobolan hingga pekan ketiga.

Nasib sebaliknya justru dialami Arsenal.

Tim Gudang Peluru tampil buruk di tiga laga awal dengan selalu kalah, dan bahkan belum pernah mencetak satu gol pun ke gawang lawan.

Di pekan pertama anak asuh Mikel Arteta harus mengakui keunggulan tim promosi Brentford dengan skor akhir 2-0, lalu di pekan kedua kembali kalah dengan skor yang sama atas Chelsea, dan di pekan ketiga dibantai Man City dengan skor 5-0.



Hasil tersebut membuat Arsenal belum meraih poin dan kini harus duduk di dasar klasemen.

Sebenarnya Arsenal bukan tim yang paling banyak kebobolan, karena yang paling banyak kebobolan adalah Norwich City dengan 10 gol.

Namun posisi Norwich satu tingkat di atas Arsenal karena Teemu Pukki dkk sudah berhasil mencetak satu gol ke gawang lawan.



Sementara Arsenal belum sama sekali mencetak gol sehingga membuat mereka terperosok di posisi terbawah.

Kondisi ini membuat posiis Arteta sebagai pelatih berada di ujung tanduk dan jika terus berlanjut bukan tidak mungkin Arteta harus angkat kaki dari posisi sebagai pelatih Arsenal.