Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NyxFairyAvatar border
TS
NyxFairy
Sayuti Melik, Juru Ketik yang Mengubah Naskah Proklamasi
Banyak diantara kita yang awalnya mengiria bahwa peran Sayuti Melik hanya sebatas melakukan pengetikan naskah proklamasi. Ternyata, peran Sayuti Melik ini tidak hanya sebatas sebagai juru tik teks proklamasi saja. Beliau bolak-balik masuk penjara saat Belanda masih menjajah Indonesia. Keberanian Sayuti Melik dalam menulis di surat kabar membuatnya keluar masuk penjara. Tercatat dalam sejarah bahwa beliau pernah dibuang ke Boven Digul, Papua, pada tahun 1921-1933. Selang 4 tahun kemudian, masuk lagi ke penjara di Gang Tengah.

Uniknya, Sayuti Melik mendapat pasangan hidup, S.K. Trimurti yang juga bergerak untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka bergantian keluar masuk penjara gara-gara Belanda waktu itu. Untungnya, mereka berdua berkomitmen untuk saling berjuang. Sehari sebelum proklamasi kemerdekaan, tepatnya tanggal 16 Agustus 1945, terjadi penculikan Sukarno-Hatta ke daerah Rengasdengklok. Salah satu pemuda yang ikut dalam penculikan itu ialah Sayuti Melik. Nah, Sayuti Melik dan pemuda lainnya seperti Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Desakan ini muncul karena Jepang sudah mengalami kekalahan dari sekutunya. Setelah kembali ke Jakarta, perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Meiji Dori (sekarang menjadi Jalan Imam Bonjol).

Sayuti Melik, Juru Ketik yang Mengubah Naskah Proklamasi

Setelah konsep naskah proklamasi selesai ditulis oleh Sukarno, ia meminta bantuan Sayuti Melik untuk mengetiknya. Sayangnya, di rumah Laksamana Tadashi Maeda tidak ada mesin tik. Tapi, beberapa sumber sejarah mengatakan sebenarnya ada mesin tik di rumah tersebut, hanya saja berhuruf kanji Jepang. Untungnya ada pembantu Laksamana Tadashi Maeda yang mau membantu mencarikan mesin tik. Akhirnya didapatlah mesin tik itu hasil dari pinjaman mayor Kandelar, perwira Angkatan Laut Jerman.

Ditemani oleh BM Diah, Sayuti Melik mulai mengetik naskah proklamasi. Berhubung Sayuti Melik memiliki background seorang wartawan dan pernah mengenyam pendidikan sekolah guru, jadi tahu mana ejaan yang tepat digunakan dalam teks proklamasi. Usul Sayuti Melik dengan menambahkan “Soekarno-Hatta” dalam naskah tersebut disetujui oleh para perumus dan naskah tersebut akhirnya ditandatangani oleh bapak proklamator kita.

Sayuti Melik, Juru Ketik yang Mengubah Naskah Proklamasi

Melihatnya insiden bersejarah tersebut, Sayuti Melik seperti orang kepercayaan Sukarno, namun nyatanya tidak. Tercatat bahwa Sayuti Melik menentang usulan pengangkatan Sukarno menjadi presiden seumur hidup oleh MPRS kala itu. Selain itu, ia juga memiliki pemikiran yang bersebrangan dengan Sukarno. Sukarno kala itu menggagas usulan tentang Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme). Sayuti Melik mentangnya dan mengusulkan mengganti Nasakom menjadi Nasasos (Sosialisme). Hal in karena pada waktu itu Sayuti Melik melihat PKI berusaha memanfaatkan kharisma Sukarno untuk masuk ke dalam pemerintahan.


0
693
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta IndonesiakuKASKUS Official
5.3KThread2.5KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.