Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

giovan777Avatar border
TS
giovan777
Kondisi Psikologis Atlet Faktor Penting di Paralimpiade Tokyo
Kondisi Psikologis Atlet Faktor Penting di Paralimpiade Tokyo

Jakarta, Kondisi psikologis atlet menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh National Paralympic Committee alias NPC Indonesia selama Paralimpiade Tokyo digelar di Jepang pada 24 Agustus-5 September 2021.
Hal tersebut seperti disampaikan Sekjen KOI, Ferry J Kono 
berdasarkan pengalamannya mendampingi
atlet Indonesia berlaga di Olimpiade Tokyo, 24 Juli-8 Agustus lalu.

Menurut Ferry, tingkat kejenuhan atlet cenderung tinggi mengingat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berlangsung di era pandemi dengan menerapkan sistem bubble.“Berdasarkan pengalaman, sistem bubble di extraordiary Olimpiade berpotensi membuat tingkat kejenuhan tinggi, mulai dari atlet hingga tim CdM,

” kata Ferry“Menunggu hasil tes saliva setiap hari itu mendebarkan dan bisa mempengaruhi kondisi psikologis.
Jadi keberadaan psikolog ini sangat penting,” kata dia menambahkan.
Selain keberadaan psikolog, peran KBRI Tokyo juga amat penting selama Paralimpiade nanti di tengah keterbatasan akses tim di Tokyo.

“Selain itu, peran KBRI sangat strategis memberikan dukungan karena terbatasnya ruang lingkup kami untuk menyiapkan kebutuhan makanan 
dan hal-hal yang membuat nyaman atlet.
Itu perlu bantuan dari KBRI.

Kondisi Psikologis Atlet Faktor Penting di Paralimpiade Tokyo

Saya pun percaya bahwa KBRI Tokyo akan membantu kelancaran 
atlet-atlet Indonesia yang berjuang
di Paralimpiade seperti saat Olimpiade,” tuturnya.
Sementara itu, Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto mengatakan 
bahwa pengalaman KOI mendampingi
atlet di Olimpiade akan sangat membantu kontingen Indonesia pada Paralimpiade nanti.

“Kami diberi tips berdasarkan pengalaman KOI saat menghadapi Olimpiade.
Itu sangat berguna bagi kami.
Selain itu, KOI juga menjembatani kami dengan KBRI yang 
sangat membantu perihal transportasi,
makanan, obat-obatan dan lain-lain,” kata Rima yang sudah berada di Tokyo sejak 17 Agustus lalu.

Perihal psikolog, Rima mengakui bahwa itu menjadi poin yang perlu 
diperhatikan NPC Indonesia.
NPC telah menyediakan psikolog yang dapat terhubung 24 jam secara 
daring saat atlet atau pelatih memerlukan bantuan.
“Tips Pak Ferry kami lakukan, mulai dari fisioterapi yang kami masukkan di Kampung Atlet guna memaksimalkan
pemulihan atlet serta psikolog untuk atlet yang butuh motivasi."

Empat kloter kontingen Indonesia untuk Paralimpiade sudah bertolak ke Tokyo.
Tersisa satu kloter lagi yang berisikan 11 orang yang salah satunya terdiri 
atas dua atlet para-menembak Hanik Puji Hastuti,
Bolo Triyanto, atlet para-atletik Setiyo Budi Hartanto yang akan berangkat pada 23 Agustus.






































Sumber - suara
0
139
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita OlahragaKASKUS Official
15.1KThread4.8KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.