Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beritahot27Avatar border
TS
beritahot27
Ukun Rukaendi Tetap Berprestasi di Usia Tak Muda Lagi


Sebanyak tujuh atlet parabadminton siap mewakili Indonesia untuk pertama kalinya berlaga di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Salah satunya adalah Ukun Rukaendi.

Dengan usia 51 tahun, Ukun Rukaendi menjadi atlet paling senior di tim parabadminton Indonesia. Meski sudah tak muda lagi, pria asal Garut, Jawa Barat itu tetap berjuang meraih prestasi.

Ukun merupakan atlet spesialis ganda putra SL3-SL4 dan tunggal putra SL3 di timnas parabadminton NPC Indonesia. Ia menduduki peringkat empat dunia untuk tunggal putra, dan peringkat 18 di sektor ganda putra.

Untuk Paralimpiade Tokyo 2020, Ukun hanya akan bermain di nomor tunggal putra SL3. Sementara rekan mainnya di ganda putra, yaitu Hary Susanto, akan turun di dua nomor yaitu tunggal putra SL4 dan ganda campuran SL3-SU5 bersama Leani Ratri Oktila.

Karir profesionalnya dalam cabang tepok bulu bagi kalangan berkebutuhan khusus ini terbilang terlambat dari segi usia, yang baru memulai turnamen papan atas saat berumur 36 tahun di 2006.

Titian Ukun dalam menekuni bulu tangkis juga tidak dibangun dari usia belia. Hal itu berkaitan dengan kondisi fisiknya yang mengalami gangguan perkembangan di kaki kanannya, yang tak bisa tumbuh sempurna dan tetap mengecil sejak usianya dua tahun.

Ia baru mengenal bulu tangkis setelah dikenalkan oleh kakaknya yang mengajak bermain untuk mengisi waktu luang. Namun tak disangka justru berawal dari iseng, kini ia dikenal sebagai salah satu aset terbaik di cabor parabadminton yang sarat prestasi.

Meski mengawali parabadminton di usia yang dianggap banyak praktisi olahraga sudah tidak kompetitif, namun kebolehannya dalam bermain tak bisa dipandang sebelah mata, bahkan punya semangat yang tak kalah dari atlet yang lebih muda.

Dalam sejumlah pertandingan, tak jarang ayah dari dua anak ini terjebak dalam laga berdurasi di atas 1,5 jam dan melelahkan hingga mengalami kram di kakinya.

Meski begitu, ia tetap kembali melanjutkan pertandingan setelah mendapat penanganan medis secara singkat. Menurutnya, kram atau cedera lainnya adalah hal lumrah yang dialami setiap atlet sehingga bukan jadi alasan untuk menyerah.





sumber: suara
0
141
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita OlahragaKASKUS Official
15.1KThread4.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.