hafizhrmdAvatar border
TS
hafizhrmd
Jangan Mudah Percaya! Ini Teknologi Pembuat Hoaks

Sumber: rockit.cloud

Gansis pernah enggak melihat gambar yang bisa bergerak seperti video. Video semacam itu dibuat dengan teknologi bernama deepfake. Singkatnya, deepfake merupakan bentuk kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk memanipulasi video dan audio yang terasa nyata.

Deepfake video ini dilakukan dengan menempelkan wajah seseorang ke video orang lain. Dalam pembuatannya, dibutuhkan kumpulan sampel dari wajah-wajah yang ingin dijadikan target. Ada juga deepfakeaudio dengan merekam suara seseorang yang kemudian dikloning, seolah berbicara suatu hal lain sesuai dengan keinginan pembuatnya.

Kok bisa? Soalnya, deepfake ini menggunakan sistem algoritma deep learning (pembelajaran mendalam). Sistemnya bekerja menggunakan struktur jaringan algoritma Generative Adversarial Network (GAN) yang membuat deepfake terasa makin nyata, meskipun sebenarnya itu palsu.

GAN terdiri dari dua jaringan yaitu Generator dan Diskriminator. Generator berfungsi untuk menghasilkan gambar yang terlihat nyata. Sementara itu, diskriminator berfungsi mendeteksi apakah gambar tersebut terlihat nyata atau tidak.

Makanya, istilah deepfake tercetus yang berasal dari kata “deep learning” (pembelajaran mendalam) dan “fake” (tiruan). Deepfake ini bisa berbahaya karena dapat digunakan untuk tindak kejahatan dan menyebarkan hoaks.

Apalagi di dunia politik, seringkali teknologi ini dipakai untuk merusak reputasi dan kredibilitas tokoh publik tertentu. Tapi, enggak cuma tokoh publik aja yang jadi sasaran. Para perempuan dari kalangan selebritas hingga orang biasa juga seringkali dijadikan target deepfake untuk konten pornografi dan revenge porn.

Dilansir The Guardian, 13 Januari 2020, Danielle Citron seorang Professor Hukum di Boston University mengatakan bahwa teknologi deepfake ini dipakai sebagai senjata untuk mencelakai perempuan. 


Sumber: gpb.org

Sekarang juga udah banyak nih,  aplikasi deepfake  yang dapat diakses pengguna digital secara leluasa seperti MyHeritage, FaceApp,dan Zao. Terus, gimana ya caranya kita bisa mendeteksi deepfake? Meski sekilas deepfake terlihat seperti aslinya, masih ada celah yang bisa kita kenali kalau itu palsu. 

Coba Gansis perhatikan warna kulit, rambut, dan wajah seseorang dalam video deepfake. Biasanya terlihat tidak alami. Salah satunya, kedipan mata yang tidak normal.

Nah, dengan kecanggihan teknologi seperti ini, kita mesti bijak dan jangan mudah percaya dengan apa yang beredar di media sosial ya!



Referensi: [url=https://www.businessinsider.com/what-is-deepfake#:~:text=Deepfakes%20use%20deep%20learning%20artificial,news%20and%20misleading%2C%20counterfeit%20videos.]businessinsider.com[/url]
                   washingtonpost.com
                   theguardian.com

Sumber Foto: rockit.cloud
                         gpb.org

0
434
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.