GudangOpiniAvatar border
TS
GudangOpini
AKANKAH HMI MEMIMPIN PERGERAKAN MAHASISWA ?

Oleh: Ahmad Khozinudin

Sastrawan Politik

Narasi Jokowi The King Of Lip Service yang diusung BEM UI cukup menyengat rezim dan memantik nurani pergerakan mahasiswa untuk kembali ke khittoh perjuangan sebagai elemen penyeimbang kekuasaan. Meskipun demikian, narasi ini tidak cukup karena belum mendorong mahasiswa untuk kembali ke jalan-jalan dari rasa kehidupan mereka yang asyik bermain gadget. Bagaimanapun, habitat mahasiswa adalah berjuang di jalanan bukan asyik diruangan ber- AC sambil update sosial media.

Namun tidak mudah untuk kembali ke jalanan, menyuarakan nurani, mengambil megaphone dan meneriakkan suara kebenaran, menuntut keadilan sambil mengajukan agitasi untuk menghimpun rakyat bersama-sama melawan tirani dan penindasan. Rezim telah membuat benteng barikade PPKM yang dapat digunakan untuk membungkam kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum.

Adalah Himpunan mahasiswa Islam (HMI) yang pertamakali berusaha menerobos barikade PPKM dengan mengumumkan rencana aksi Nasional untuk meminta pertanggungjawaban Jokowi atas kegagalannya menangani pandemi. Kabar itu viral dan membuat rezim berkidik ketakutan, karena bukan HMI yang dikhawatirkan, tetapi suasana kebatinan rakyat yang menghendaki Jokowi mundur akan sejalan dengan apa yang disuarakan HMI.

HMI menjadi pelontar isu melalui aksi, dimana pasca aksi dipastikan ruang opini sosial media akan semakin ramai mendakwa sekaligus menuntut Jokowi atas kegagalan menanggulangi pandemi. Belum lagi, selain mahasiswa sejumlah rakyat secara legal juga telah menggugat Jokowi agar mengundurkan diri dari jabatannya.

Karena cekak fikir, rezim menggunakan aparat kepolisian untuk membungkam HMI dengan narasi demo tidak berijin. Padahal, tidak ada satupun UU yang mewajibkan izin untuk menyampaikan pendapat dimuka umum.

Pengepungan kantor PB HMI sekaligus pengamanan 3 kader HMI adalah kesalahan fatal yang dilakukan oleh rezim. Langkah represif ini justru menjadi bensin yang makin membakar gelora dan semangat perjuangan HMI.

Tindakan represif itu juga meningkatkan elektabilitas HMI sebagai organisasi mahasiswa yang berani melawan rezim dan membela rakyat. HMI akan mendapatkan dukungan rakyat karena mengambil posisi bersama rakyat, bukan berada dibalik ketiak rezim.

Peristiwa ini juga mengkonfirmasi bahwa seruan demo HMI adalah seruan serius, bukan sekedar proposal aktivis agar diundang makan siang ke istana. HMI telah mendobrak meskipun belum berhasil untuk membuka benteng barikade PPKM yang dijadikan dalih untuk melarang demonstrasi.

HMI memiliki potensi memimpin pergerakan mahasiswa, karena berani mendobrak benteng PPKM. Semoga hal ini akan memicu mahasiswa lainnya untuk mengambil upaya serupa.

Kuat dugaan, rezim akan terus memperpanjang PPKM dalam rangka membungkam kegiatan menyampaikan pendapat dimuka umum. Rezim merasa ketakutan, saat PPKM dihentikan, segenap rakyat yang selama ini bertahan di rumah dan hanya bisa berkomentar di sosial media, akan berbondong-bondong memenuhi jalanan untuk mengajukan tuntutan umum kepada rezim Jokowi.

Jokowi mundur! Jokowi mundur! Jokowi mundur! suara itu, meskipun belum digaungkan namun suasananya telah mengguncang batin rezim.

HMI memiliki posisi strategis untuk menjadi leader of change, mendobrak kebuntuan sekaligus membimbing gerakan mahasiswa untuk kembali ke habitatnya. Mahasiswa, demontrasi, jalanan dan orasi-orasi seruan menuntut kezaliman harus dihentikan. [].

0
713
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.