Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr9Avatar border
TS
valkyr9
Akhirnya, Singapura Akui Sinovac dalam Program Vaksinasi Nasional
Akhirnya, Singapura Akui Sinovac dalam Program Vaksinasi Nasional

SINGAPURA, KOMPAS.com – Otoritas Singapura mengumumkan akan memasukkan warganya yang telah menerima vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasional.

Gugus tugas Covid-19 menyampaikan Jumat malam (6/8/2021) selain Sinovac, "Negeri Singa” juga akan mengakui vaksin lain yang telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan darurat penanganan virus corona, yaitu Sinopharm, Covishield, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca.

Sebelum pengumuman ini, hanya penerima vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna yang dihitung dalam daftar penerima vaksin di Singapura.

Pengakuan ini berarti penerima vaksin Sinovac akan dapat menikmati relaksasi transisi Singapura menuju new normal hidup bersama Covid-19.

Saat ini, penerima vaksin Sinovac masih harus tes Covid-19 jika akan menghadiri sebuah acara, sedangkan penerima vaksin Pfizer atau Moderna tidak perlu melakukannya.

Singapura berencana membedakan perlakuan untuk warga yang telah menerima vaksin Covid-19 dan yang belum mulai 10 Agustus.



Perjalanan Sinovac di Singapura

Singapura menerima sebanyak 200.000 dosis vaksin Sinovac dari China pada bulan Maret 2021.

Ratusan ribu vaksin tersebut baru disalurkan ke warga melalui program vaksinasi mandiri di 24 klinik kesehatan sejak 18 Juni lalu.

Warga yang memilih vaksin Sinovac harus membayar dari paling murah 10 dollar Singapura (Rp 107.000) hingga paling mahal 25 dollar Singapura (Rp 266.000)

Adapun vaksin Pfizer dan Moderna diberikan gratis.

Walau efikasi Sinovac terpaut jauh dengan Pfizer dan Moderna, warga Singapura antusias mendaftarkan diri untuk divaksin dengan Sinovac.

Seperti diketahui, efikasi Pfizer dan Moderna masing-masing adalah 95 persen dan 94,1 persen, sedangkan efikasi Sinovac 51 persen.

Data terakhir pada akhir Juli melaporkan 72.000 warga telah menerima dosis pertama Sinovac dan 17.000 telah menerima dosis kedua. Sebanyak 28 persen penerima adalah warga Singapura yang masih berusia muda.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung ketika itu mengungkapkan, pemerintah masih menunggu hasil uji klinis Sinovac sebelum memutuskan langkah lebih jauh.

Singapura memandang vaksin mRNA lebih efektif dalam mencegah kasus Covid-19 parah dan kematian, juga dapat mengurangi penularan. Berbeda dengan vaksin non-mRNA seperti Sinovac dan AstraZeneca.

Menteri Ong menyampaikan kemarin alasan utama pemerintah Singapura hanya menghitung Pfizer dan Moderna karena sangat penting untuk menyuntikan vaksin yang paling efektif pada tahap awal vaksinasi ketika masih banyak warga yang belum divaksin.

Dengan tingkat vaksinasi yang saat ini telah mencapai 63,4 persen, pertahanan Singapura terhadap Covid-19 terutama varian delta jauh lebih kuat dari sebelumnya.

“Saat ini yang penting adalah membedakan yang telah menerima dan yang belum, tidak lagi mengenai jenis vaksin. Kementerian Kesehatan (MOH) akan mengakui semua vaksin yang diakui WHO.” ucap Ong.


https://www.kompas.com/global/read/2...page=all#page2

Alhamdulillah.. emoticon-Malu (S)


emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
meooongAvatar border
MemoryExpressAvatar border
alfidangerAvatar border
alfidanger dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.2K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.