altun.Avatar border
TS
altun.
Fakta Sebenarnya di Balik 'Pamali' Orang Jaman Dulu

image source: pixabay


Anak generasi 90-an pasti masa kecilnya erat dengan kata pamali. Gaboleh ini gaboleh itu karena terus orangtua kita bilang pamali. Mungkin waktu kecil kita ga ngerti apa itu pamali dan kenapa suatu hal tidak boleh dilakukan. Ketika kita tanya orangtua kita kenapa hal itu dilarang, ga jarang mereka cuma bilang '' kata orang dulu emang gaboleh, nanti blablabla". Sebagai anak kecil kita kemungkinan bingung apalagi terkadang alasan yang digunakan tidak masuk akal.

"Kalo nyapu yang bersih, nanti suaminya brewokan", "Gaboleh tidur pas maghrib, pamali", "jangan duduk depan pintu, pamali, nanti rejekinya seret". Siapa yang masih familiar dengan kata kata itu coba? Kalau dipikir-pikir aneh juga ya, apa hubungannya nyapu ga bersih sama suami brewokan, duduk depan pintu sama rejeki seret.

Pamali cukup erat kaitannya sama mitos-mitos yang beredar di masyarakat, contohnya kalo udah maghrib harus pulang, gaboleh keluar rumah nanti digondol kolong wewe. Semakin dewasa justru kita sadar bahwa hal-hal yang disebut pamali itu aneh banget. Tapi ternyata dibalik segala hal pamali yang orangtua kita ajarkan itu punya makna dan berguna loh.

Di thread ini mimin mau bahas arti dibalik pamali pamali yang dulu orangtua kita pernah ucapin ke kita.

"Lagi maghrib gaboleh tidur, pamali"

Larangan tersebut ternyata untuk mencegah jam tidur kita kacau loh. Kebayang ga sih kalian tidur maghrib lalu bangun sekitar jam 9 malam, kemungkinan besar kalian bakal seger dan susah buat kembali tidur sesuai jam normal manusia. Karena gabisa tidur jadi kalian begadang, badan otomatis jadi tidak sehat dan terasa lelah saat beraktivitas di keesokan harinya.

"Nyapu yang bersih, nanti suaminya brewokan"

Kalo buat cewe-cewe sekarang sih, punya suami brewokan kayanya malah jadi impian ya. Tapi taukah kamu, ungkapan tersebut cukup menakutkan bagi orang jaman dahulu. Pada kala itu, rata-rata pria berpenampilan polos plontos karena dianggap bersih dan rapih, sedangkan pria yang brewokan dianggap sebagai orang yang kurang bisa merawat diri. Dari situlah pria brewokan dijadikan ancaman untuk wanita yang kurang bersih saat menyapu. Padahal inti dari ungkapan tersebut adalah mengerjakan sesuatu harus sebaik mungkin tidak boleh setengah-setengah.

"Jangan duduk di depan pintu, nanti rejekinya seret"

Apa hubungannya ya duduk di depan pintu sama rejeki? Eits jangan diserap mentah-mentah. Makna yang terdapat di ungkapan tersebut  ternyata simple kok. Duduk di depan pintu bahaya ketika ada orang yang membuka pintu, kebayang kan rasanya kita lagi duduk tiba-tiba digebok pintu karena ada orang yang mau masuk. Simple kan? 

"Udah maghrib jangan keluar, nanti digondol kolong wewe"

Mungkin ini jadi salah satu ucapan yang sering banget didenger sama anak kecil yang suka keluar rumah dari sore. Kadang kalau ga disamperin sama orangtuanya, mereka bisa lupa waktu ga pulang-pulang. Ga jarang orangtua yang sudah lelah menegur anaknya menjemput sang anak sambil menggenggam batang singkong. Ungkapan tersebut kerap digunakan bukan karena takut beneran diculik sosok kolong wewe, tapi sekedar untuk menakuti sang anak karena kadang anak-anak lebih takut sama setan dibanding sama orangtuanya. Ditambah kalau sudah malam rawan terjadi kriminalitas.

Gimana? Ternyata segala larangan yang dilakukan orangtua kita jaman dulu itu punya maksud baik ya.


hati2broAvatar border
hati2bro memberi reputasi
1
1.7K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.