GudangOpiniAvatar border
TS
GudangOpini
ANTARA AKIDI, MUKIDI DAN DEMOKRASI, BALADA HOAX DITENGAH PANDEMI

Oleh: Ahmad Khozinudin

Sastrawan Politik

Akidi memang jahat! Pejabat sekelas Gubernur dan Kapolda Sumsel saja bisa di cipoa. Sihir duit 2 triliun dengan nomenklatur bantuan untuk Covid-19 memang melenakan, menginfeksi akal sehat menjadi kurang waras. Menjengkelkan.

Mukidi lebih gila dari Akidi. Dia tipu seluruh rakyat dengan iming-iming duit Rp 11.000 triliun di kantongnya. Tampang Mukidi yang polos seperti gorong-gorong, mampu menipu rakyat se-NKRI.

Ditengah Pandemi, Akidi dan Mukidi sama-sama ngeprank. Geng Ngeprank ini sukses menambah derita rakyat ditengah pandemi.

Demi menyelamatkan muka Mukidi, grandong istana berusaha menghapus jejak duit 11.000 triliun. Sayangnya, hoax duit Rp. 11.000 triliun Mukidi telah diabadikan oleh Mbah Google. Googling sebentar, muka gorong-gorong mukidi dengan mimik serius tentang duit 11.000 triliun banyak bertebaran dalam bentuk video dan gambar.

Namun, ada yang lebih jahat dari Akidi dan Mukidi. Hoax yang ditebarkan, telah menjadikan seluruh penduduk bumi tertipu. Sebagian Umat Islam, ikut taklid buta meyakini hoax dari demokrasi.

Hoax terbesar Demokrasi adalah soal kedaulatan ditangan rakyat. Semua Negara yang menerapkan demokrasi dengan sistem Republik, ikut mengedarkan narasi kedaulatan rakyat.

Semua tokoh, akademisi, politisi, pemuda dan mahasiswa, aktivis, buruh tani dan nelayan, bahkan deretan ulama juga ikut iman pada jargon kedaulatan rakyat. Saking imannya, setiap terjadi dinamika perubahan semua berteriak: Demokrasi! Demokrasi! Demokrasi!

Padahal, di Negara manapun yang menerapkan sistem Demokrasi, rakyat tidak pernah berdaulat. yang berdaulat adalah pemilik modal, oligarki! Kedaulatan rakyat hanya dijadikan pemanis bagi suksesi perampokan harta mayoritas rakyat untuk dikumpulkan dan disetor kepada kelompok oligarki melalui korporasi-korporasi mereka.

Di negeri ini, kedaulatan rakyat tidak pernah didengar. Faktanya, seluruh UU yang diprotes rakyat ternyata tetap diundangkan. Kedaulatan oligarki, telah mengendalikan seluruh sendi sendi pemerintahan.

Di Amerika yang biangnya demokrasi juga sama. Segelintir orang menguasai mayoritas harta Amerika. Bahkan, sampai terjadi gerakan Occupy Wall street gegara ketidakadilan, tidak berdaulatnya rakyat untuk mendapatkan hak atas distribusi harta secara adil.

Sebagian kaum muslimin juga ikut latah membela demokrasi, walau paham negeri kaum muslimin menjadi korban demokrasi. Mereka sibuk membuat teori demokrasi Islami. Mereka tidak pernah menjawab, substansi demokrasi yang telah merampas hak Allah SWT sebagai pembuat hukum, direndahkan dengan menyerahkan kedaulatan di tangan rakyat bukan pada syariat.

Jadi, bencana terbesar bagi negeri ini bukan Akidi atau Mukidi. Mereka berdua memang menyebalkan, tapi akar masalahnya justru ada pada demokrasi.

Demokrasi adalah sistem hoax, sistem munafik, membodohi seluruh penduduk bumi dengan jargon kedaulatan rakyat. Demokrasi adalah sebab dari segala sebab keterpurukannya Islam dan kaum muslimin. [].

0
976
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.