event3Avatar border
TS
event3
ORANG KAYA SESUNGGUHNYA ADALAH YANG BERPENAMPILAN SEDERHANA, BENARKAH?
"Rempong sekaliii baju si Denise ini, padahal orang kaya sesungguhnya itu yang berpenampilan sederhana, ngga rempong begitu" Ucap Bu Saibah mencebik dengan menunjuk sesaat kearahku, saat aku hendak menuruni anak tangga depan rumah.

"Sederhana seperti apa yang ibu maksud?" Aku berjalan mendekati tukang sayur dimana Bu Saibah berbelanja.

Bu Saibah menghindar ke arah berlawanan, mungkin takut akan ku hantam karna ternyata aku ikut memilih sayur juga.

"Orang kaya sesungguhnya adalah yang berpakaian sederhana itu seperti apa Bu, beritahu saya doong"
Manis manja aku berkata.
Mang Sayur terkikik melihat ekspresi Bu Saibah yang pura-pura sibuk memilih.

Aku mencuri tatap wajah Bu Saibah di seberang dengan menyibak ikan asin yang tergantung menggalangi wajah bermake-up tebal tersebut, ingin melihat ekspresi wajahnya saat ini.
Orang bermulut lamis biasanya bermental ciut. Buktikan saja.

"Yaaa kamu lihat saja artis artis sultan papan atas itu, Syahrini, Nagita, Luna Maya, mereka semua berpenampilan sederhana!" Gugup Bu Saibah berujar.

"Aku papan pinggir Bu, makanya ngga begitu, hahaha"
Ujarku tertawa, dengan mengambil tiga biji tomat dalam plastik yang juga tergantung.

"Lagian kenapa ibu mengatakan itu padaku?
aku ngga pernah mengaku aku ini kaya, kan? Aku hanya menikmati hidupku dan usahaku.
Urusan dianggap kaya atau tidak, itu gimana pendapat orang yang melihat" Kembali ku tatap Bu Saibah yang selalu memalingkan muka dariku.

"Sudah Neng, mungkin dimata Bu Saibah, orang berdaster bersandal swallow adalah orang kaya sesungguhnya, dan Neng Denise yang pake baju mahal begitu adalah orang miskin, hahaha" Seloroh Mang Sayur tertawa irit.

"Terserahlah, mau aku kaya kek, miskin kek, didepan orang kaya seperti Bu Saibah ini, pake baju model kaftan begini saja salah, nafas saja sepertinya dosa ya" Tegasku. Memastikan Bu Saibah mendengar yang ku katakan.
Mang Sayur terbahak manggut-manggut.

"Hitung berapa semuanya Mang" Pungkasku.

"Seratus dua puluh ribu Neng" Total Mang Sayur dengan memberikan kantong plastik berwarna merah, akupun memberikan selembaran uang berwarna merah dan biru padanya.

Mang Sayur membuka resleting tas dompet yang dilingkarkan pada pinggang, hendak menyimpan uang juga mengambil kembalian.

"Sisanya buat panjer, DP, atau saldo buat belanja sayur besok saja Mang, biar kalo duitnya kurang jadi ngga hutang!"
Aku tau betul kebiasaan Bu Saibah yang kerap kali ada kurangan bayar itu.

Segera ku berlalu pergi.
Sebenarnya tidak kesal juga tak marah pada Bu Saibah, hanya ingin tau seberapa besar nyalinya itu yang ternyata, begitulah.
Semoga tak terulang lagi ya, Bu.

Mobil Honda Civic R berwarna putih keluar dari halaman rumah, segera kunaiki mobil tersebut dengan membawa kantong plastik berisi sayur yang kubeli barusan.

Mang Sayur menatapku kagum.

"Buat masak di rumah Mama" Ujarku pada Mang Sayur dengan mengangkat sayuran tersebut dan tersenyum.
Mas Rizal-suamiku, mengklakson mobil untuk Mang Sayur, tanda permisi.
Mang sayur mengacungkan jempol dengan tersenyum lebar.

Sekian.
0
15.8K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.