AyokitakemanaaaAvatar border
TS
Ayokitakemanaaa
Dia Milikku !
Sudah hampir 15 menit Gavin duduk di dalam mobilnya bagian kemudi. Beberapa kali dia melihat jam tangannya. Jemarinya mengetuk-ngetuk stir mobil untuk mengurangi rasa gelisahnya.

“Freya mana, sih? Lama banget,” keluh Gavin.

Gavin mendongakkan kepalanya ke luar jendela mobil dan melihat rumah Freya yang masih belum terlihat sosok kekasihnya itu. Dia lalu mengehela napas panjang untuk menambah porsi kesabarannya.

“Pagi, Sayang,” ucap Freya yang akhirnya masuk ke mobil.

Gavin langsung menyalakan mesin mobilnya lalu menjalankannya dengan agak cepat.

“Lama amat siap-siapnya, Frey,” kata Gavin sambil fokus menyetir.

“Hehehe. Maaf, ya. Gue harus siapin banyak barang dan pastiin nggak ada yang ketinggalan. Gue juga harus ngucapin selamat tinggal dan dengerin ceramah orang tua gue. Gimana pun juga ini bakal jadi yang pertama kalinya gue tinggalin mereka selama berbulan-bulan. Kalo pun dapat kesempatan pulang ke rumah, paling-paling cuma sehari doang di hari minggu.”

Ya, Gavin dan Freya kini akan mulai menempuh pendidikan mereka di bangku perkuliahan. Sayang sekali Freya tidak berhasil masuk ke kampus di mana ayahnya mengajar sebagai dosen. Tetapi untunglah gadis itu diterima di sebuah kampus negeri yang cukup terkenal dan mengharuskan mahasiswanya tinggal di asrama.

“Btw, kita bakal sering ketemu, dong. Apalagi kalo kamar kita sebelahan,” kata Freya.

“Hahaha. Gila lo. Mana mungkin kamar cowok sama cewek sebelahan? Gedung asrama cowok sama cewek itu dipisah, Sayang.”

“Yaaah ….” Freya tampak kecewa.

“Tenang aja. Gue punya 1001 cara supaya bisa deket-deket terus sama lo.”

Freya memanyunkan bibirnya sambil menunjuk wajah Gavin dengan jari telunjuk kanannya. “Awas ya kalo nggak terbukti.”

“Huh, dasar. Masih aja ngeraguin gue.”



2 jam berlalu. Cukup jauh memang jarak menuju kampus baru mereka. Gavin memarkirkan mobilnya di tempat parkir lalu bergegas keluar diikuti Freya.

“Cepetan, Frey!” Gavin menarik tangan Freya.

Di tempat lain, tampak ribuan mahasiswa baru sedang berbaris rapi di tengah lapangan. Untunglah matahari tidak terlalu terik sehingga tidak ada drama pingsan massal. Di depan mereka, tampak beberapa mahasiswa senior kompak mengenakan jas berwarna biru tua sedang berdiri sambil memberikan sepatah dua patah kata menggunakan microfon.

“Kami sebagai perwakilan senior di kampus ini mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung pada kalian para mahasiswa baru,” ucap salah satu senior.

“Mohon perhatiannya ya karna saya akan menyampaikan beberapa peraturan di asrama. Kalian wajib memakai kartu identitas mahasiswa yang akan kami bagikan nanti, berpakaian rapi dan sopan. Kalian dilarang berbicara kotor dan kasar, dandan berlebihan dan terlambat di atas 15 menit saat kegiatan apapun itu baru dimulai,” kata senior yang lain.

“Woy-woy yang di sana!” teriak salah satu senior sambil menunjuk dua mahasiswa baru yang sedang berlari menuju barisan.

Gavin dan Freya yang merasa diri mereka lah yang dimaksud, kompak berhenti sambil melihat pada beberapa senior itu. Seluruh pasang mata refleks tertuju pada dua remaja yang baru saja tiba itu.

“Sini kalian berdua!” teriak salah senior menggunakan microfon.

Freya seketika ketakutan. Di sisi lain, Gavin tersenyum enteng lalu menggandeng tangan Freya kemudian mereka berjalan bersama menuju tempat di mana senior mereka berdiri.

Salah satu senior melipat kedua tangannya. “Bagus, ya. Baru hari pertama tapi udah telat.”

“Hehehe. Maaf, Kak. Justru karna ini hari pertama, harusnya kami yang terlambat masih dikasih ampunan dan dibiarin gabung ke barisan,” kata Gavin.

“Enak aja lo. Siapa nama lo?”

“Gavin.”

“Ini cewek cantik yang ikut-ikutan lambat juga siapa namanya?”

“Freya, Kak,” jawab Freya masih dengan raut takutnya.

Dari barisan, tampak seorang mahasiswi baru memiringkan kepalanya agar bisa melihat siapa yang baru saja terlambat. Gadis itu tiba-tiba tersenyum. Dia lalu menepuk-nepuk pelan pundak teman di depannya.

“Hey,” panggilnya pelan.

Temannya menoleh sedikit ke belakang. “Kenapa?”

“Lo liat cowok yang baru aja datang terlambat itu?”

Temannya menoleh ke depan lalu kembali ke belakang. Dia kemudian mengangguk. “Iya, gue liat. Kenapa sama tuh cowok?”

“Dia pacar gue.”

“Hah? Serius lo?”

Gadis berambut sebahu itu tersenyum. “Ya, seriuslah.”

Kembali pada senior dan mahasiswa baru yang datang terlambat.

“Kalian berdua harus dihukum supaya nggak lakuin kesalahan yang sama lagi. Sekarang punguti sampah yang ada di sekitar lapangan ini. Yang cowok ke arah timur, yang cewek ke arah barat. Gue butuh dua senior untuk masing-masing ngawasin dua anak baru ini,” kata salah satu senior yang kemudian mendapat anggukan dari senior yang lain.

Setelah para senior itu saling bertatapan, akhirnya dua senior berjalan mendekati Gavin dan Freya kemudian mengantar mereka ke tempat mereka masing-masing untuk memunguti sampah. Freya bersama seorang senior berbelok ke kiri, sedangkan Gavin dan senior yang lain belok ke kanan.

Salah satu mahasiswi di barisan yang sejak tadi memperhatikan Gavin, tersenyum semakin lebar ketika Gavin berjalan untuk melewatinya. Ketika laki-laki itu sudah tepat berada di dekat gadis itu, secara mengejutkan gadis itu menggenggam tangan Gavin lalu mencium pipi kanannya.

“Eh!” Gavin terkejut sambil memegang pipinya dan sedikit menjauhi gadis itu.

Senior dan beberapa mahasiswa baru yang menyaksikan kejadian itu juga terkejut setengah mati. Bagaimana bisa ada yang berani mencium seseorang di tempat ramai seperti ini?

Di saat Gavin masih betah dengan raut kagetnya, gadis tadi malah terus tersenyum sambil menatap Gavin.

“Heh-heh, apaan nih?! Siapa nama lo dan kenapa lo nyium dia?” tanya senior.

“Saya Danisa, Kak. Saya nyium dia karna dia pacar saya,” jawab gadis yang ternyata bernama Danisa itu.

“Haaah …?” Gavin begitu bingung.

“Walaupun kalian pacaran, tapi lo tetep aja nggak boleh nyium dia kayak gitu!” Tampaknya senior itu semakin kesal.

“Eh. Enggak, Kak. Dia bukan pacar saya. Pacar saya yang lagi mungutin sampah di sana.” Gavin menunjuk Freya.

“Lho. Ini yang bener mana, sih?”

“Saya yang bener!” Gavin dan Danisa kompak.

Part selanjutnya akan saya buat.

penulisan saya pribadi
0
422
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.