event3Avatar border
TS
event3
TUMBAL TERAKHIR PART 1
Cerita ini pernah di post, cuma tak sampai selesai di salah satu group. Dan sekarang, cerita ini oleh nara sumber telah di ijinkan ke saya untuk di tulis. Agak ragu di awal, sebab menurut saya, ini sangat ngeri dan tergolong sadis.
Tapi, karena Nara Sumber ingin berbagi, jadi ya semoga bisa selesai dan dapat menjadi pelajaran berharga untuk yang berkenan menyimak.... Mohon maaf bila ada karakter tokoh yang menyinggung.

"Tidak bisa! Aku akan tetap menjual Rumah ini!" Satu suara keras dengan di barengi gebrakan meja, membuat beberapa orang yang duduk di sekitarnya, terjingkat.

"Maaf, Pak Broto. Jangan buru-buru emosi! Kita musyawarahkan semua masalah ini dengan baik-baik dan secara kekeluargaan," sahut salah seorang lelaki setengah baya, berseragam dinas, yang duduk di hadapan laki-laki berkumis tebal, Pak Broto.

"Tetap saja, Pak Kades. Apapun hasil dari musyawarah ini, setuju tak setuju, mau atau tidak mau, Rumah ini akan saya jual." Broto, menjawab dengan sedikit menurunkan tensi suaranya.
"Jangan begitu, Pak Broto. Bagaimanapun juga, Rahmi adalah Adik kandungmu," sahut kembali, sosok lelaki berseragam yang di panggil Pak Kades.

"Tak apa, Pak Kades. Jika Kang Broto memang ingin menjual Rumah Prabon ini, Saya rela, Saya Ikhlas!" ujar seorang Wanita berhijab hitam, yang sedari datang hanya diam, sedikit ketus. Membuat suasana di ruang tamu, sesaat hening.
Satu tarikan nafas panjang dari sosok Pak Kades, berbenturan dengan dengusan sengit Broto, sebelum tanganya mengeluarkan sebuah Map dari tas hitamnya.

"Silahkan, Pak Broto dan Mbak Rahmi. Tanda tangan di sini." Perintah Pak Kades sembari menunjukan letak kolom, yang harus di tanda tangani.
"Saya harap, setelah ini tak ada lagi gugatan atau laporan sengketa dalam bentuk apapun!" sambung Pak Kades, setelah memasukan selembar kertas perjanjian yang sudah di tanda tangani Broto dan Rahmi, ke dalam map.

Senyum lebar penuh kemenangan, seketika menggema di ruangan itu. Broto berkali-kali memuji dua lelaki berseragam, sepeninggalan Rahmi.

"Pak Kades, Pak Bekel. Saya sangat berterima kasih atas bantuan Bapak berdua. Tanpa bantuan Bapak, aduh ... Saya pasti tak akan bisa mendapatkan Rumah itu," ucap Broto, yang di iringi gelak tawa.
"Sama-Sama Pak Broto. Sudah kewajiban Saya dan Pak Bekel, untuk membantu Pak Broto, " sahut Sasongko atau Sang Kades.
Sementara Pak Bekel, hanya menyunggingkan senyum penuh makna. Beberapa kali matanya terlihat mengerling, memberi satu isyarat yang di mengerti Sasongko.
"Apa Pak Broto, jadi mencalonkan diri sebagai anggota dewan?" tanya Sasongko, dengan wajah serius.
"Tentu ... Tentu, Pak Kades. Saya sudah mendapat restu dari salah satu Partai. Bahkan, ada satu Partai lagi yang siap mendukung Saya," sahut Broto, dengan semangat yang menggebu.

"Untuk itulah tujuan utama Saya, mendapatkan Rumah Prabon. Biasalah Pak Kades ... Tambahan modal...." sambung Broto, di barengi gelak tawa ceria.

"Yang penting Pak Broto, tidak lupa dengan janji-janjinya," ujar Sasongko dengan nada mengingatkan.
"Pasti akan Saya tepati! Pak Kades dan Pak Bekel, gak usah khawatir. Malah, Saya ingin nantinya Sampean berdua masuk dalam tim sukses Saya, setelah urusan penjualan Rumah selesai ... Bagaimana?" jawab Broto di barengi dengan sebuah penawaran.

Sejenak Sasongko dan Pak Bekel, saling pandang. Namun, sebentar kemudian, wajah keduanya nampak berbinar seraya menerima tawaran Broto dengan mantap....

Di sisi lain, Rahmi. Yang baru saja sampai di rumahnya sendiri, terlihat gontai dan lesu, saat menghempaskan tubuhnya di sofa. Matanya memandang lurus ke depan dengan kilatan amarah terpancar. Rasa nyeri dalam dadanya seketika menyeruak, manakala bayangan kejadian beberapa bulan, minggu dan baru saja, kembali menari-nari dalam pikiranya.

Sejenak wajah Rahmi berpaling, kala suara sepeda motor milik Suaminya, memasuki halaman depan, yang tak seberapa luas.

Rohmadi, Laki-Laki yang sudah mendampingi Rahmi selama 15 tahunan, dan sudah di karuniai dua orang Anak, tampak heran melihat wajah murung Istrinya.
Setelah mengucap salam yang di jawab lirih oleh Rahmi, Rohmadi menaruh tas cangklek hitam yang selalu menemaninya saat mengajar, dan bergegas kembali menemui Rahmi.

Di tatapnya lekat-lekat wajah Rahmi. Ada keraguan yang tiba-tiba muncul, saat Rohmadi ingin melontarkan kalimat pertanyaan yang sejak awal dirinya pulang, dan melihat wajah suram Istrinya, sudah bergelanyut di benak.

"Sudah selesai semuanya Mas. Hancur!" ucap Rahmi mendahului, tanpa menoleh ke arah suaminya.
Rohmadi terdiam, wajahnya menciut dengan kening berkerut.
"Maksudmu, Dek.?" sahut Rohmadi, bingung.

"Aku sudah menyerah! Aku sudah menyerahkan Rumah Prabon pada Kang Broto." Bergetar suara Rahmi menjawab, dan dengan wajah memerah.
Rohmadi tertegun, setelah mendengar penuturan Rahmi. Wajahnya menunduk, dengan mata menatap meja bertilam kain putih, seakan tengah mencerna ucapan dari Istrinya.

"Ya sudah, Dek. Ikhlaskan saja," ucap Rohmadi pelan.
"Tak semudah itu Mas! Meskipun Aku sudah menandatangani surat perjanjian, tapi hatiku masih tidak terima," sahut Rahmi sengit bernada berat.
"Aku menandatangani surat itu, karena Aku capek! Setelah berbulan-bulan tanpa penyelesaian," sambung Rahmi kembali, masih dengan expresi memendam amarah.

"Untuk saat ini, sementara ini, Aku mengalah bukan kalah!" Kembali satu suara tegas Rahmi, sembari bangkit dan melangkah, meninggalkan Rohmadi, yang masih duduk termangu.

Tarikan nafas panjang Rohmadi terdengar begitu berat. Dirinya hafal betul dengan sifat Istrinya. Bisa berbuat nekat bila tersentuh sesuatu yang membuatnya tersinggung, apalagi sampai sakit hati.

Raut wajah Rohmadi semakin mempias penuh kekhawatiran, saat Rahmi keluar dari kamar dan berlalu tanpa pamit serta tak berkata apapun. Rohmadi yakin, jika kepergian Rahmi kali ini, bukan hanya sekedar main atau belanja, tapi lebih kepada urusan sengketa WARISAN....!

NEXT....
Mohon maaf, jika ada kesamaan nama, gelar atau tempat. Dan mohon maaf kembali, jika masih banyak kesalaham kata atau apapun dalam penulisan.🙏🙏🙏
69banditosAvatar border
pawir0Avatar border
pawir0 dan 69banditos memberi reputasi
2
814
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.