Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

johnwick245Avatar border
TS
johnwick245
5 Fakta Seputar Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 12-17 Tahun

5 Fakta Seputar Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 12-17 Tahun

Photo By CNNIndonesia.com


Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis izin penggunaan vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun. Jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac dari PT Bio Farma (Persero).

Dalam unggahan di akun Twitter resminya, BPOM menyebut keputusan ini diambil berdasarkan kajian BPOM bersama Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Program pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak sudah dimulai sejak akhir bulan lalu, bertepatan pada Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap 29 Juni. Program ini dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan di Pulau Jawa.

Adapun fakta-fakta seputar vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun sebagai berikut.

1. Diberikan 2 dosis
Vaksinasi diberikan dua dosis dengan dua jadwal penyuntikan. Jarak antara penyuntikan dosis pertama dan kedua adalah 4 minggu (0-28 hari). Dosis yang diberikan sama seperti yang diterima kelompok orang dewasa yakni masing-masing 0,5 mL.

Sebelumnya, sempat beredar bahwa dosis vaksin Covid-19 pada anak hanya setengah dari orang dewasa. Namun, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi membantah hal tersebut.

"Tidak benar, dosis [vaksin Covid-19) usia 12-17 tahun 0,5 ml dan rentang dua kali," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu

2. Efek samping
Melihat hasil uji klinis fase I dan II vaksin Sinovac di China, relawan berusia 12-17 tahun mengalami efek samping ringan hingga sedang. Sebanyak 550 anak dilaporkan tidak mengalami efek samping berat atau serius.

Laporan yang paling banyak diterima adalah rasa nyeri di area suntikan. Sementara itu efek samping sistemik seperti demam dan hidung berair terjadi cukup banyak pada kelompok usia 3-11 tahun daripada kelompok usia 12-17 tahun.

Sebelum mengikutsertakan anak dalam program vaksinasi Covid-19, ahli mengingatkan agar orang tua memeriksakan kondisi kesehatan anaknya terlebih dahulu.

5 Fakta Seputar Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 12-17 Tahun

Photo By CNNIndonesia.com


3. Anak juga bisa memiliki komorbid
Selama ini keberadaan penyakit penyerta atau komorbid memperburuk kondisi orang yang terpapar Covid-19. Ini pula yang dikhawatirkan terjadi pada anak. Menurut pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi, orang tua perlu memperhatikan aspek penyakit komorbid pada anak.

Dia menyarankan untuk anak dengan komorbid dan sedang dalam kondisi tidak stabil atau kambuh, sebaiknya jadwal vaksinasi ditunda. Lebih baik fokus mengendalikan komorbid, setelah stabil baru vaksinasi dilakukan.

"Kalau sedang kumat lalu divaksin, maka vaksinasinya bisa kurang efektif. Sayang," ujar Jane dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.

4. Tubuh harus fit sebelum vaksinasi
Sebelum menerima vaksin, Jane menyarankan orang tua agar memastikan anak tidak begadang demi tubuh fit keesokan harinya. Kurang tidur membuat tekanan darah dan gula darah naik. Akibatnya efektivitas vaksin berkurang. Paling tidak, anak tidur selama 6-8 jam saat malam sebelum besoknya menerima vaksin.

"Seringkali, terutama anak-anak begadang, ini kan sekolah tidak, mereka begadang dengan komputernya dia bisa begadang sampai malam-malam," ujar Jane.

5. Kondisi tertentu tidak diperbolehkan vaksin
IDAI tidak menganjurkan penggunaan vaksin pada anak dan remaja dengan beberapa kondisi yakni,

- defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit Sindrom Guillain Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
- anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi
- sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat
- demam 37,5 derajat Celcius atau lebih
- sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.
- pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
- hamil
- hipertensi tidak terkendali
- diabetes melitus tidak terkendali
- penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali

Sumber Berita:CNNIndonesia.com

nomoreliesAvatar border
scorpiolamaAvatar border
tepsuzotAvatar border
tepsuzot dan 2 lainnya memberi reputasi
3
632
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.