Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka memang jadi biang utama kekalahan Inggris atas Italia di final Euro 2020.


Dok. Twitter/@goal

Namun bukan berarti pemain lain tidak mendapat sindiran yang sama dengan yang diterima oleh ketiga pemain itu.

Jose Mourinho, yang selama gelaran Euro 2020 sering melontarkan kritikan terutama ke timnas Inggris, kembali beraksi.



Dan siapa incaran Mou kali ini? Yak, salah satunya adalah Luke Shaw.

Ini bukan pertama kalinya Mou melontarkan sindiran atau kritikan terhadap Shaw.

Sejak awal turnamen, Mou terus menerus mengkritik dan menyindir Shaw, tindakan yang membuat sang pemain merasa heran karena merasa friksi antara keduanya sudah berlalu.

Dan kali ini, Mourinho menyindir Shaw yang tidak mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor pinalti saat berhadapan dengan Italia.



Tak hanya Shaw, Mou juga menyebut nama Sterling dan John Stones sebagai pemain yang seharusnya jadi eksekutor pinalti.

"Di situasi seperti itu ke mana Sterling? Ke mana Stones dan Shaw?" ujar Mourinho.

Menurut Mou, pemain-pemain yang mengambil tugas sebagai eksekutor pinalti seharusnya adalah mereka yang sudah lebih lama tampil di atas lapangan.

Mereka pasti sudah mengerti atmosfer di atas lapangan sekaligus merupakan pemain senior yang bisa mengatasi tekanan di laga seperti itu.

Dan bagi Rashford dan Sancho serta Saka, tekanan di babak adu pinalti pasti akan berat dan itu bisa jadi salah penyebab kegagalan mereka dalam mengeksekusi pinalti.



"Kenyataannya, sangat sulit bagi Rashford dan Sancho untuk masuk dan jadi eksekutor pinalti saat mereka hanya satu kali menyentuh bola. Sementara bagi Saka, untuk membawa harapan seluruh negeri di pundaknya, menurut saya itu terlalu berat," kata pelatih AS Roma itu.

Jadi bagaimana menurut gansis? Layakkah para pemain senior atau pemain yang sudah lebih lama ada di atas lapangan disalahkan karena tak jadi eksekutor pertama?

Atau malah Gareth Southgate yang harus disalahkan karena salah memilih pemain?